25

1.9K 186 12
                                    

Dua minggu berlalu kondisi Lisa sudah membaik, gips ditangan juga kakinya sudah di lepas dua hari yang lalu. Lebam di wajah Lisa juga sudah menghilang.

Lisa benar-benar sembuh dalam waktu yang singkat, Lisa tentu senang akan kesembuhan dirinya namun ada satu hal yang juga membuatnya sedih.

Sudah dua minggu ini Seulgi selalu bersikap dingin dengannya, Lisa tidak tau apa kesalahannya tapi seingatnya dia tidak melakukan apapun pada Seulgi.

Hanbin dan Bobby tak tinggal diam, beberapa kali mereka membiarkan Lisa dan Seulgi untuk berdua namun tak kunjung membaik juga.

Baik Bobby maupun Hanbin tidak menyerah, seperti siang ini Hanbin dan Bobby kembali mempertemukan Seulgi dan Lisa tepatnya di ruang perpustakaan, Bobby juga sudah meminta izin pada petugas untuk meminjam perpus selama 30 menit dan menguncinya dari dalam.

Lisa dan Seulgi duduk berhadapan, Lisa yang terus menatap Seulgi sementara Seulgi terus menunduk.

"Seul... " Panggil Lisa, Seulgi tak bereaksi sama sekali dan terus menundukan kepala.

"Dengar aku tidak tau apa kesalahanku, jika aku salah tolong beritahu aku"

"Kau tidak pernah mendiamiku sampai selama ini, dan itu membuat hatiku sakit Seul"

Hanbin dan Bobby hanya menyimak dengan berdiri sedikit menjauh dari Lisa dan Seulgi.

Lisa menghela nafas frustasi, dia bingung dengan perubahan sikap Seulgi yang tiba-tiba itu.

"Seul, tatap aku" Lisa memberanikan memegang bahu Seulgi, otomatis Seulgi menatap ke arah tangan Lisa yang ada di bahunya.

"Lepas" Dingin Seulgi, Lisa tak bergeming dan terus memegang bahu Seulgi.

"Aku bilang lepas!" Bentak Seulgi menendang perut Lisa hingga Lisa terjungkal ke belakang.  Hanbin segera berlari ke arah Lisa dan membantunya berdiri, sementara Bobby menahan Seulgi agar tidak melakukan hal lain pada Lisa.

Lisa menatap Seulgi dengan wajah bingungnya, sungguh Lisa sangat bingung dengan semua perubahan Seulgi.

"Jika aku salah aku minta maaf, tapi bisakah kau tidak mendiamiku lagi dan bersikap dingin denganku lagi, aku rindu kau yang dulu" Satu tetes air mata lolos jatuh di pipi Lisa.

"Aku mohon, katakan apa salahku Seul apa!" Nada Lisa meninggi. Hanbin segera memeluk Lisa dari samping, usapan lembut Hanbin berikan di lengan Lisa agar kembali tenang.

Seulgi tetap acuh, dia sama sekali tidak menatap Lisa maupun Hanbin dan Bobby.

"Seul, ayo katakan sesuatu" Bujuk Bobby.

"Jangan muncul lagi di hadapanku!"

Deghhhhh....

Jantung Lisa seakan berhenti beberapa detik, Lisa menatap Seulgi dengan matanya yang memerah, nafasnya memburu dengan kedua tangannya yang terkepal sempurna.

"Aku menyesal sudah dipertemukan denganmu Lalisa Park!" Ucap Seulgi di sertai penekanan.

Seulgi mendorong Bobby dan melangkah pergi.

"Seul.... Seulgi.... " Bobby berniat mengejar tapi Lisa menahannya.

"Biarkan saja, ini keputusannya aku akan menerimanya"

Bobby menatap iba Lisa, dia segera memeluk Lisa memberi usapan penenang untuk Lisa.

"Aku yakin dia tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya, tenanglah semuanya pasti akan kembali seperti dulu" Ucap Bobby, Lisa mengangguk.

"Ya sudah ayo kembali ke kelas" Ajak Hanbin, Lisa melerai pelukannya dengan Bobby mengusap air matanya dengan cepat.

"Hm" Lisa mengangguk.
.
.
.
.
Lisa sudah berdiri di deretan berbagai bunga yang di pajang begitu rapih. Dia memandangi satu per satu berbagai jenis bunga yang tidak begitu dia pahami.

ALONE in The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang