Wajah murung Lisa menjadi hal yang di lijat oleh keluarga Kwon pagi ini, terlihat Lisa yang sama sekali tidak menampilkan semangat seperti biasanya.
Lisa memakan roti yang sudah di olesi selai coklat dengan cukup pelan, bahkan terlihat Lisa sama sekali tidak bernafsu pagi ini.
Dara yang melihat itu sebenarnya kasihan, namun keputusan Jiyong tidak dapat di bantah oleh siapapun.
Chaeyoung melirik sebentar ke arah Lisa lalu kembali fokus pada makanan miliknya.
Jisoo dan Jennie juga sama, keduanya hanya diam sembari menatap iba Lisa.
Jiyong hanya diam sembari terus menyantap makanan miliknya.
"Ponselmu mana Li" Ucap Jiyong mengadahkan tanganya ke arah Lisa.
"Dad, Aku butuh ponsel itu" Ucap Lisa.
"Berikan pada Daddy sekarang" Paksa Jiyong.
Lisa merogoh saku hoodienya lalu memberikan ponselnya pada Jiyong.
Jiyong langsung menyimpan ponsel Lisa di saku jas miliknya.
Lisa menenggak habis susu coklat miliknya lalu pamit pergi ke sekolah.
Saat sampai di luar Lisa di sambut oleh Mino yang sudah berdiri di samping mobil sedan hitam dengan senyum hangatnya.
Lisa mendekat dan Mino langsung membukakan pintu untuk Lisa.
Lisa duduk di kursi penumpang belakang, dan Mino berlari memutar menuju kursi kemudi.
Mino menjalankan mobil itu keluar dari area rumah untuk menuju sekolah Lisa.
Mata Lisa hanya menatap ke luar jendela.
Sampai akhirnya sampai di sekolah, Lisa memilih langsung menuju kelasnya.
Tepat di depan kelas Lisa melihat Hanbin, Bobby dan Seulgi yang sedang tertawa bersama, raut bahagia dapat Lisa lihat dengan jelas.
Setelah meyakinkan dirinya mulai melangkah mendekati ketiga temannya itu.
"Hai Li" Ucap Hanbin merangkul Lisa.
"Hai Mbin, bagaimana apa kalian sudah siap untuk pertandingan sore nanti?" Tanya Lisa tersenyum.
"Tentu saja kami sudah siap" Jawab Hanbin dan Bobby bersamaan.
"Bagus, menangkan pertandingan itu dan hadiahkan untukku" Ucap Lisa menyemangati.
"Tentu" Ucap Hanbin tersenyum.
"Ya sudah kami pergi dulu yah, kami harus mematangkan strategi" Ucap Hanbin merangkul Bobby sembari melambaikan tangannya ke arah Lisa dan Seulgi.
"Yuk kita masuk" Ajak Seulgi, Lisa mengangguk lalu masuk menggandeng tangan Seulgi.
Dalam proses belajar Lisa hanya terus terdiam, dia menatap ke arah depan dengan sorot mata yang sangat kosong.
Seulgi tak sengaja melirik ke arah Lisa.
"Hei" Seulgi menepuk bahu Lisa membuat Lisa terjengit kaget.
"Yah ada apa Seul?" Tanya Lisa.
"Kau kenapa? Kenapa melamun" Tanya Seulgi penasaran.
"Oh ha aku melamun tidak kok, aku hanya mengantuk saja" Bohong Lisa.
"Pelajaran sebentar lagi selesai dan kita di pulangkan lebih awal agar bisa menyaksiksan pertandingan basket nanti" Ucap Seulgi.
"Hm" Lisa hanya berdehem berusaha kembali untuk fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"