Lisa berjalan masuk ke dalam rumah dengan wajah penuh luka juga langkah yang begitu pelan.
Jiyong, Jisoo dan Jennie yang sedang mengobrol di ruang tamu pun terkejut melihat keadaan Lisa yang begitu menyedihkan.
Lisa berjalan dengan wajah datar yang di penuhi oleh luka.
Dara yang baru saja datang pun terkejut dengan keadaan Lisa.
"Astaga, apa yang terjadi padamu, apa kau bertengkar lagi?" Dara menghampiri Lisa, namun Lisa hanya diam dan terus berjalan.
"Lihat wajahmu Lalisa" Dara terus berucap dengan wajah khawatirnya tapi Lisa tetap acuh dan terus berjalan menaiki tangga.
"Lisa-ya" Gumam Dara, Jisoo langsung mendekati Dara mengusap punggung sang Mommy agar lebih tenang. Sementara Jennie memilih pergi menyusul Lisa ke kamarnya, dan Jiyong hanya diam dalam duduknya.
Tissue bernoda darah berserakan itulah yang Jennie lihat pertama kali sesampainya dia di kamar Lisa.
Terlihat Lisa yang sedang bersandar pada sisi ranjangnya sembari menyangga wajahnya dengan tangan kanannya. Jennie berjalan mendekat.
"Bangunlah, ayo pergi ke rumah sakit" Ucap Jennie.
"Keluar"
"Aku kakakmu, apapun yang aku minta kau harus melakukan, kau harus mematuhinya dan kau tidak boleh menolaknya"
"Bangun" Perintah Jennie.
"Keluar.... Aku bilang keluar" Teriak Lisa.
"Apa kau ingin menjadi adik durhaka!" Sentak Jennie, Lisa menatap Jennie dengan wajah frustasinya.
"Unnie" Panggil Lisa, air matanya mulai kembali membasahi pipinya.
"Kapan aku akan mati?... Aku sudah lelah" Jennie terdiam mendengar ucapan itu dari mulut Lisa.
"Bunuh aku, bebaskan aku dari semua ini" Ucap Lisa memohon, isakan mulai terdengar walau begitu lirih.
Jennie menatap Lisa begitu Iba, Jennie langsung menghampiri Lisa dan memeluknya erat.
"Kau harus bertahan sedikit lagi nee" Jennie mencium lama pucuk kepala Lisa.
Sementara di ruang tamu Chaeyoung baru saja tiba dengan wajah datar juga dinginnya.
Jiyong sedang duduk sembari memijat dahinya juga Jisoo yang masih berusaha menenangkan Dara yang sedang menangis.
Dara kembali di buat terkejut dengan keadaan Chaeyoung yang juga terluka. Dara berdiri lalu menghampiri Chaeyoung.
"Chaeng, ada apa dengan wajahmu?" Dara mengusap wajah Chaeyoung lembut.
"Apa kau berkelahi dengan Lisa" Ucap Dara, Chaeyoung mengangguk pelan, Dara memejamkan kedua matanya sesaat.
"Soo-ya, obati adikmu dulu lalu kita bicarakan di ruang keluarga" Perintah Dara, Jisoo mengangguk.
"Kajja Chaeng" Jisoo membawa Chaeyoung ke kamar untuk di obati lukanya.
Sepergian Jisoo dan Chaeyoung, Dara pun duduk di samping Jiyong yang masih terdiam.
"Maaf aku belum bisa mendidik mereka seperti kau dan Jiwon dulu, lihatlah bahkan mereka baru saja berkelahi" Dara menggeleng cepat, di usapnya punggung Jiyong dengan lembut.
"Kau adalah Daddy terbaik untuk mereka, mungkin mereka sedang salah paham. Sekarang kita selesaikan ke salahpahaman itu" Jiyong mengangguk lemah.
"Hm"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"