Tiga hari yang begitu sunyi bagi Lisa, dia harus menghabiskan waktu istirahat seorang diri tanpa kehadiran Seulgi, Hanbin dan Bobby.
Seulgi masih dalam hukuman skors sementara Hanbin dan Bobby sedang mengikuti latihan tim basket yang akan mengikuti kompetisi basket antar sekolah yang akan dilaksanakan tidak lama lagi.
Dan selama tiga hari itu Lisa tak pernah pergi ke kantin dan lebih memilih menghabiskan waktu istirahatnya di perpustakaan hanya sekedar untuk membaca buku ataupun tidur.
Beruntungnya besok Seulgi sudah mulai masuk kembali dan yah tentu dia tidak akan menghabiskan jam istirahat sendirian lagi.
Lisa sedang berjalan menyusuri koridor yang mengarah ke parkiran mobil milik siswa di sini.
Pandangan Lisa terpusat pada seseorang yang sedang menengok kanan kiri seperti sedang memperhatikan sekitar yang kebetulan sedang sangat sepi.
Lisa bersembunyi di balik tembok dengan mata yang terus memperhatikan gerak gerik gadis yang cukup mencurigakan itu.
Gadis itu berhenti pada sebuah mobil sedan putih yang tidak asing lagi bagi Lisa.
Lisa terus memperhatikannya sampai dia melihat gadis itu berjongkok sembari memegang sebuah gunting di tangan kirinya.
Lisa tersenyum miring melihat itu, dia memilih pergi dari sana dengan hati-hati agar gadis itu tak sadar dengan kehadirannya di sana.
.
.
.
.Tepat 5 menit lalu bel pulang berbunyi, Lisa sedang duduk di atas motornya bersama Hanbin dan Bobby yang sedang menenggak minuman. Mereka baru saja selesai latihan dan sekarang sedang sangat kehausan.
"Hei Li, jangan lupa untuk datang menonton pertandingan kami" Ucap Hanbin menatap Lisa.
"Tentu, apa perlu aku membawa speaker besar untuk memberi kalian semangat" Ucap Lisa terkekeh.
"Yang ada kau di usir dari dalam stadion" Balas Bobby tertawa.
"Jangan sampai terlambat agar aku punya semangat bermain nanti" Ucap Hanbin menunjuk Lisa.
"Iyaya, aku tau aku salah satu orang yang membuatmu semangat untuk memenangkan pertandingan itu" Gumam Lisa.
"Nah pintar" Ucap Hanbin mengedipkan sebelah matanya.
Pandangan Lisa beralih ke arah lorong terlihat Chaeyoung yang sedang berjalan bersama ketiga temannya.
Lisa turun dari motor lalu menghampiri Chaeyoung yang sudah berdiri di samping mobilnya.
Hanbin dan Bobby hanya melihatnya dari atas motor masing-masing apa yang di lakukan oleh Lisa.
Lisa melempar kunci motornya ke arah Chaeyoung yang langsung di tangkap dengan baik oleh Chaeyoung.
"Berikan kuncimu" Ucap Lisa.
"Maksudmu?" Bingung Chaeyoung.
"Aku akan membeli beberapa barang dan aku butuh mobil, terlalu lama jika aku harus pulang dulu. Jadi aku ingin bertukar denganmu" Jelas Lisa yang sesungguhnya sebuah kebohongan.
"Matamu buta atau bagaimana, aku menggunakan rok lalu bagaimana caraku mengendarai motor sportmu" Pekik Chaeyoung.
Lisa mendekat ke arah Chaeyoung dan langsung mengambil kunci mobil yang Chaeyoung simpan di saku seragamnya.
Lisa membuka tas miliknya lalu mengeluarkan celana training panjang miliknya.
"Gantilah" Lisa melempar celana itu dan tepat jatuh di wajah Chaeyoung.
"Bisakah kau memberikannya dengan benar" Geram Chaeyoung mengambil celana Lisa dengan kesal.
Lisa tak mendengarnya dan memilih masuk ke dalam mobil milik Chaeyoung.
Tin... Tin... Tinnnnnnn....
Lisa membunyikan klakso tiga kali sebagai bentuk usiran pada Chaeyoung yang masih berdiri di depan mobil.
Dengan kesal Chaeyoung menyingkir dari sana dan memilih menuju toilet terdekat untuk berganti celana.
Hanbin dan Bobby yang melihat Lisa pergi segera menyalakan motor mereka dan mengikuti Lisa dari belakang.
Lisa melajukan mobil Chaeyoung sedikit kencang, wajahnya terlihat santai hingga pada sebuah perempatan, mobil yang di kendarai olehnya mengalami masalah.
Rem mobil itu tidak berfungsi, bukannya panik Lisa malah tertawa renyah.
Lisa memilih berbelok ke kiri membuat Hanbin dan Bobby yang berada di belakang mengikuti Lisa.
"Dia mau kemana?" Tanya Hanbin sedikit berteriak, posisinya sedang berjajar dengan Bobby.
Bobby menggelengkan kepala sebagai jawaban karena dia benar-benar tidak tau kemana Lisa akan pergi.
"Ikuti saja" Balas Bobby juga sedikit teriak, Hanbin mengangguk sebagai jawaban.
Lisa terus mengarahkan mobil itu menuju jalanan yang cukup sepi, bahkan terlihat hanya ada kebun-kebun di samping kiri kanan jalan.
Hanbin dan Bobby tetap mengikuti.
Hingga Lisa menepi dan menabrak sebuah pohon besar membuat Hanbin dan Bobby terkejut.
Mereka langsung menepikan motor dan berlari menghampiri Lisa yang terlihat menunduk dengan wajah berada pada stir mobil.
Hanbin mengetuk kaca dengan begitu panik begitu juga dengan Bobby.
Mereka terus memanggil nama Lisa dari luar sana hingga akhirnya Lisa mendongak dan membuka pintu mobil dan melangkah keluar.
"Kau kenapa? Kau baik-baik saja?" Tanya Hanbin kawatir.
"Tenanglah aku baik-baik saja" Ucap Lisa berusaha menenangkan dua namja yang benar-benar sedang panik itu.
"Aku hanya mengantuk tadi" Bohong Lisa.
"Astaga Li, untung saja kau tidak apa-apa"
"Ya sudah kau membonceng aku saja, biarkan mobil ini di derek dan dibawa ke bengkel" Perintah Hanbin.
"Iyaya" Balas Lisa santai, beruntung Lisa tidak terluka sama sekali.
Hanbin membonceng Lisa untuk mengantarnya ke rumah sementara Bobby masih di sana menunggu kedatangan mobil derek yang akan membawa mobil yang Lisa bawa tadi.
Sementara di rumah Chaeyoung sedang menunggu kepulangan Lisa, dia sampai 25 menit yang lalu bahkan dia belum masuk sama sekali ke dalam rumah.
Mata Chaeyoung melihat Lisa yang masuk ke dalam dengan membonceng Hanbin.
"Tunggu dimana mobilku" Gumam Chaeyoung.
Lisa turun dari motor Hanbin dan menyuruhnya untuk langsung pulang saja. Kini Lisa berhadapan dengan Chaeyoung yang sudah menatapnya tajam sembari melipat kedua tangannya didada.
"Dimana mobilku?" Tanya Chaeyoung dengan nada dinginnya.
"Di bengkel, aku menabrak pohon tadi" Ucap Lisa melangkah menuju pintu namun di tahan oleh Chaeyoung yang menarik topi hoodie hingga Lisa kembali pada posisinya yang tadi.
"Kenapa kau sangat ceroboh Lalisa" geram Chaeyoung.
"Namanya musibah mana aku bisa menghindari" Ucap Lisa sedikit kesal, kepalanya sedang pusing karena efek kecelakaan tadi.
"Kau tenang saja aku akan mengganti semua kerusakan mobilmu, mungkin besok sudah selesai di perbaiki" Ucap Lisa melangkah masuk.
Chaeyoung menghela nafasnya kasar, dia begitu marah dan kesal mobil kesayangannya di tabrakan pada pohon oleh Lisa, mobil yang selalu Chaeyoung jaga sepenuh hati karena itu adalah hadiah ulang tahun dari Dara sang Mommy.
Dengan kekesalan yang masih terlihat Chaeyoung memilih masuk dan melemparkan kunci motor milik Lisa ke atas sofa ruang tamu dan berlari menuju kamarnya yang ada di lantai dua.
Saat di tangga Chaeyoung berpapasan dengan Lisa yang sudah berganti pakaian.
"Mana kunci motorku" Ucap Lisa
"Sofa" Jawab Chaeyoung cuek.
"Oke" Lisa berlari menuruni tangga menunju ruang tamu.
Setelah menemukan kunci motornya Lisa memilih langsung keluar dan pergi.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"