Suara dentuman musik Dj memenuhi ruangan dengan lampu kerlap kerlip yang temaram ... Lisa benar - benar berjuang keras dengan sisa kesadarannya setelah menghabiskan 1 botol Wine seorang diri.Lisa duduk seorang diri di kursi yang terletak paling pojok club ini. Tubuhnya sudah lemas kepalanya terasa pusing bahkan penglihatannya sudah berbayang.
"Uhuk.... Uhuk... "
Suara batuk Lisa membuat seorang wanita mendekat ke arahnya.
"Astaga kau terlalu mabuk" Ucap wanita itu.
"Eenggghhhh"
Orang itu mulai merogoh saku hoodie juga celana yang Lisa gunakan sampai akhirnya menemukan dompet milik Lisa.
Orang itu mengambilnya dan mencari sebuah kartu tanda pengenal namun dia tidak menemukannya.
"Tidak ada kartu apapun mengenai identitas gadis ini hanya ada uang di dompetnya dan sepertinya ini kunci mobil" Gumam orang itu.
"Sebaiknya aku bawa dia ke hotel dekat sini saja" Putus orang itu.
Dia memanggil rekan pria dan memintanya untuk membawa Lisa menuju parkiran depan club dimana ada beberapa taksi yang menepi disana.
"Biar aku yang urus kau lanjutkan pekerjaanmu" Ucap wanita itu.
"Oke"
"Gomawo" Teriak wanita itu lagi yang di balas lambaian tangan oleh rekan pria yang berlari masuk.
Wanita itu membawa Lisa ke hotel yang hanya berjarak 10 menit dari club, dia meminta supir taksi untuk menunggu sebentar dan dia membawa Lisa masuk ke dalam hotel dengan merangkulkan tangan Lisa di lehernya.
"Permisi, aku pesan satu kamar yang biasa saja untuk gadis ini" Ucap wanita itu.
"Baik, untuk pembayarannya mau cash atau pakai kartu?" Tanya resepsionis itu.
Wanita itu merogoh sesuatu didalam tas besar miliknya dan mengeluarkan dompet milik Lisa lalu memberikannya pada sang resepsionis.
"Cash saja.... Ambil yang kau butuhkan"
Resepsionis itu mengangguk lalu mengambil beberapa lembar uang sesuai dengan biaya sewa yang tertera di layar komputer lalu mengembalikan dompet itu lagi di sertai kartu kamar.
"Kamarnya ada di lantai 4 nomor 27" Beritahu sang resepsionis.
"Nee gomawo"
Setelah memasukan kembali dompet milik Lisa ke dalam tas, Wanita itu mulai mentitah Lisa menuju kamar yang sudah di beritahu oleh resepsionis tadi.
Setelah menggesek kartu dan pintu terbuka wanita itu membawa Lisa masuk lalu membaringkannya di atas kasur.
Keadaan Lisa sudah tidak sadarkan diri.
Setelah melepas sepatu Lisa dan menyelimuti tubuh Lisa, Wanita itu duduk di tepi kasur dengan nafas terengahnya.
"Kau terlalu muda untuk mabuk nak"
"Aku yakin alkohol itu hanya untuk menutupi masalahmu kan, sebenarnya masalah apa yang sedang kau hadapi ini hum?" Wanita itu mengusap lembut pipi Lisa.
"Dan ku pikir kau seumuran dengan putriku"
"Astaga putriku, dia pasti menungguku.. Aku harus pergi jaga dirimu baik-baik"
Wanita itu meninggalkan dompet Lisa di atas meja nakas samping tempat tidur dan keluar dengan sangat buru-buru.
Dia baru ingat akan janjinya yang akan membawakan makanan enak untuk makan malam hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"