Lisa terbangun saat merasakan mual pada perutnya, dia langsung berlari menuju kamar mandi untuk mengeluarkan sesuatu yang terus saja memberontak ingin keluar.
"Huweekkkkk.... Huweekk..... "
Lisa memijat leher belakangnya sendiri sembari terus mengeluarkan sisa makanan yang sudah hancur bercampur dengan seliva miliknya.
"Rasanya sungguh tidak enak... Menjijikan" Gumam Lisa menyalakan keran untuk menyiram muntahannya tak lupa berkumur-berkumur untuk menghilangkan rasa tak enak di dalam mulutnya.
Namun saat menatap ke arah cermin Lisa di buat heran dengan sesuatu di dahinya.
Dia menyingkap poni miliknya ke atas dan terlihat plester penurun panas sudah terpasang di sana.
"Apa aku demam semalam.... Siapa yang menempelkan ini" Gumam Lisa.
Sedetik kemudian dia melepas plester itu dari dahinya lalu membuangnya ke tempat sampah.
"Mungkin Mommy" Gumam Lisa.
Lisa keluar sebentar untuk mengambil handuk dan langsung mandi untuk bersiap ke sekolah.
Selesai mandi dan memakai seragamnya Lisa beralih ke depan cermin untuk menyisir rambut sebahunya yang masih berantakan setelah tadi dia memberikan vitamin rambut lebih dulu.
"Lisa-ya" Panggil Jisoo dengan menyembulkan kepalanya dari balik pintu.
"Hm"
"Ayo turun, sarapan sudah siap" Ucapnya.
"Duluan saja"
"Jangan lama-lama, menu hari ini ayam goreng kesukaanku"
"Iya bawel pergilah, sebelum sisir ini mengenai jidatmu itu"
"Jika kau lakukan itu akan aku lempar sepatu ini ke arahmu" Ucap Jisoo tak mau kalah.
Brakk......
Lisa terjengit kaget saat Jisoo menutup pintu kamarnya sangat kasar.
"Kenapa dengan orang-orang di rumah ini" Gumam Lisa.
Tangan kananya meraih tas yang tersampir di kursi belajarnya juga kunci mobil yang tergeletak di atas meja.
Sesampainya di meja makan Lisa di sambut oleh tatapan kesal dari Jisoo.
"Sudah aku bilang jangan lama-lama, kau tidak tau hah ayam-ayam itu sudah memanggilku sejak tadi supaya aku memakannya"
"Diam dan makanlah" Ucap Lisa.
"Hmm" Jisoo langsung mengambil dua paha ayam yang dia pegang di tangan kanan dan kirinya.
"Sayang ingin sarapan apa hum?" Tanya Dara perhatian.
"Roti selai coklat saja" Ucap Lisa.
Dara dengan senang hati membuatkannya lalu meletakannya di atas piring kosong milik Lisa.
Jiyong menatap Lisa begitu intens.
"Kamu baik-baik saja Li? Wajahmu terlihat pucat" Lisa menoleh lalu mengangguk.
"Ya aku baik" Jawab Lisa lalu menggigit roti di tangannya.
"Tidak bohong kan?" Lisa kembali mengangguk.
Mereka kembali fokus pada aktifitas makan masing-masing.
"Aku berangkat" Ucap Lisa setelah menghabiskan roti miliknya, lisa melangkah pergi meninggalkan meja makan..
"Aku juga pamit" Ucap Chaeyoung.
"Hati-hati sayang" Ucap Jiyong tersenyum. Chaeyoung segera berlari keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"