Lisa menatap tajam ke arah Nancy yang sedang asik menikmati makan siangnya.
Di sampingnya ada Seulgi yang sibuk mengunyah sementara Hanbin dan Bobby sedang mengikuti latihan basket lagi.
Seulgi menoleh dan mendapati Lisa yang masih menatap ke arah Nancy, sikunya tergerak menyenggol lengan Lisa hingga sekarang Lisa menatap ke arahnya.
"Ada apa?" Tanya Seulgi, Lisa menggeleng.
"Jangan bohong, kau menatapnya begitu tajam dan ku lihat dari sorot matamu kau sangat membencinya" Cicit Seulgi.
"Hanya perasaanmu saja Seul, cepat habiskan makananmu lalu kita temui Hanbin dan Bobby" Karena tak ingin ambil pusing Seulgi memilih mengangguk dan melanjutkan aktifitas makannya.
Selesai menghabiskan makanan masing-masing, Lisa mengajak Seulgi untuk mengunjungi Bobby dan Hanbin di lapangan basket dengan dua bungkus beef burger juga dua kaleng soda.
Bobby dan Hanbin terlihat sedang merebahkan tubuhnya di pinggir lapangan dengan nafas yang terlihat begitu ngos-ngosan.
Lisa duduk di samping Hanbin yang terlihat salah tingkah sekarang, Bobby yang sedikit peka langsung menatap keduanya curiga.
"Apa yang terjadi antara kalian dan aku tidak tau" Beo Bobby menatap penuh selidik, Seulgi yang sedang memainkan ponsel pun ikut menatap ke arah Lisa dan Hanbin.
Lisa melirik ke arah Hanbin dan dibalas sebuah gelengan kepala.
"Ehm bagaimana penilaian kalian terhadap hubungan kencan antara siswa kelas tiga menengah atas dengan mahasiswi semester dua?" Tanya Lisa menatap Bobby dan Seulgi.
"Tidak ada yang salah sih, memangnya siapa yang kau maksud?" Tanya Bobby balik.
"Ya teman kalian ini" Tunjuk Lisa pada Hanbin menggunakan dagunya.
Blusshhhhh....
Wajah Hanbin memerah. Bobby dan Seulgi menatap Hanbin penuh tanya.
"Siapa yang ingin kau kencani mbin?" Tanya Bobby menyelidik. Hanbin menggaruk ceruk lehernya sembari meringis kuda.
"Tidak ada kok Bob, Lisa hanya membual"
"Jangan bohong, wajahmu saja sampai merah sudah mirip seperti kepiting rebus tau" Cibir Seulgi.
"Aishhh... Kau sih Li" Hanbin memukul lengan Lisa yang malah terkekeh.
"Sudahlah lupakan saja, nih kalian makanlah" Lisa menyodorkan bungkus plastik yang tadi dia bawa.
"Woahhh gomawo Li" Seru Hanbin dan Bobby.
"Hm"
.
.
.Lisa duduk di atas balkon seorang diri setelah seseorang mengiriminya pesan singkat.
Bukan orang yang sama seperti beberapa hari yang lalu, ini adalah orang berbeda dan Lisa sangat mengenalinya.
Orang yang ditunggu akhirnya datang dan langsung duduk di samping Lisa.
Lisa melirik sebentar sebelum akhirnya kembali menatap ke arah langit.
"Ada apa?" Tanya Lisa.
"Kau yang sabotase mobil Nancy?" Lisa menoleh menatap gadis di sampingnya itu.
"Hm"
"Untuk apa? Kau bisa jadi pembunuh kalau dia mati" Suara gadis itu mulai meninggi tapi Lisa tetap tenang.
"Kau bisa saja dapat masalah dari tindakan bodohmu ini" Ucapnya lagi.
"Apa salah jika aku ingin menyelamatkan orang-orang di sekitarku?" Tanya Lisa membuat gadis itu bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"