Sudah seminggu berlalu, Lisa benar-benar menjauh dari semuanya. Dalam satu minggu itu juga Lisa tidak pernah masuk sekolah, tidak pernah mengabari Jiyong maupun Dara bahkan Lisa memilih tinggal di apartemen miliknya selama seminggu ini tak ada yang tau tentang apartemen milik Lisa ini kecuali Bambam, Yoongi dan Jackson.
Lisa tidak tinggal sendiri di apartemen ini karena ada Bambam, Yoongi dan Jackson yang ikut tinggal di sana.
Bambam mengeluarkan pistol-pistol yang sudah lama dia simpan di rumah miliknya dan meletakannya berjajar di atas meja.
"Kau yakin akan melakukan rencana ini?" Tanya Yoongi. Lisa mengangguk mantap, tangan panjangnya mengambil satu pistol yang tergeletak di atas meja.
"Taruhannya nyawamu Li, tidak ingin di pikirkan lagi mungkin ada cara lain yang lebih aman" Raut wajah Bambam sedikit ragu dengan keputusan yang Lisa ambil.
"Apapun yang keluar dari mulutku, maka itu yang akan terjadi. Jika kalian ragu biar aku saja yang menjalankan misi ini" Lisa menatap satu per satu namja di depannya itu.
"Kami akan ikut, kami tidak akan membiarkanmu melakukan itu sendiri" Ucap Bambam.
"Noona tenang saja, walaupun aku masih muda keberanianku tak perlu di ragukan" Jackson mengambil satu pistol lalu menyimpannya di pinggangnya.
"Baiklah, mari lakukan misi ini bersama" Yoongi mengambil pistol miliknya begitu juga dengan Bambam.
"Senang bisa bertemu dengan kalian" Bambam menjulurkan pistolnya, Lisa tersenyum lalu ikut menjulurkan pistolnya di susul Yoongi dan Jackson.
"Yoongi Oppa ayo pergi" Lisa berdiri, Yoongi mengikutinya.
"Kami pergi dulu" Ucap Yoongi menepuk bahu Bambam juga Jackson yang duduk di samping kanan dan kirinya.
.
.Sesampainya di kediaman Kwon baik Lisa maupun Yoongi belum ada yang turun dari mobil, keduanya masih saling diam dengan pikiran masing-masing.
"Hufttttt.... Kaja Oppa" Lisa turun lebih dulu, Yoongi mengikutinya.
Wajah dingin Lisa langsung berubah menjadi ceria seperti apa yang keluarganya sering lihat.
Lisa menekan bel rumah tiga kali hingga pintu besar itu terbuka dengan Bibi Jung berdiri di baliknya.
"Lisa, kau kemana saja" Tangis Bibi Jung pecah, di peluknya Lisa yang malah tertawa.
"Wajah Bibi jelek kalau menangis dan aku tidak menyukainya" Lisa menyeka air mata yang membasahi pipi Bibi Jung.
"Bi, siapa yang datang kenapa tidak di suruh masuk" Dara yang baru sampai pun ikut terkejut dengan kehadiran Lisa, anak gadisnya yang selama seminggu ini dia cari dan dia rindukan.
"Lisa" Dara berlari ke arah Lisa, memeluknya erat.
"Hehe mian Mommy membuatmu khawatir" Lisa mengusap punggung Dara lembut.
"Kamu kemana saja, kenapa menghilang selama satu minggu... Tidakah kamu tau Mommy sangat merindukanmu" Dara mengecup pipi Lisa.
"Aku ada urusan Mommy, ehm apa yang lain ada di dalam?" Dara mengangguk.
"Kajja, mereka juga merindukanmu... Yoongi-ya mari masuk" Ucap Dara mempersilakan.
"Nee Mom" Ucap Yoongi tersenyum.
Dara merangkul lengan Lisa masuk, sementara Yoongi masih berdiri di depan pintu dengan mata terus menatap Bibi Jung yang masih menangis.
"Bi, benar kata Lisa. Wajah bibi jelek saat menangis" Yoongi mendekati wanita paru baya itu. Menghapus air mata Bibi Jung dengan ibu jarinya lalu merangkul Bibi Jung masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"