Lisa berlari menuju kantor miliknya, nafasnya memburu karena harus berlari dengan jarak yang cukup jauh.
Lisa meninggalkan mobilnya di tengah jalanan yang sangat macet sore ini.
Kerumunan orang di luar kantor adalah hal yang pertama Lisa lihat, matanya mencari sosok Bambam namun tak kunjung Lisa temukan.
Lisa menghampiri salah satu karyawan wanita dan menanyakan keberadaan Bambam padanya.
"Kau lihat Bambam?" Tanya Lisa dengan nafas yang memburu.
"Ah tuan Bambam masih di dalam, dia di sandra oleh perampok" Beritahu karyawan itu.
"Sudah hubungi polisi?" Wanita itu mengangguk.
"Mereka masih dalam perjalanan"
"Ada berapa orang yang di sandra?"
"Sekitar 6 orang" Lisa mengangguk lalu menjauhi kerumunan itu.
Lisa mulai mengendap menuju sebuah pintu yang jarang di lewati oleh karyawan karena pintu itu selalu di kunci oleh Yoongi.
Lisa mengeluarkan sebuah kunci dari saku Hoodie nya.
Lisa langsung melangkah masuk setelah pintu itu terbuka. Lisa terus melangkah menyusuri lorong yang mengarah langsung menuju pintu tangga darurat.
Lisa terus mengendap tujuannya adalah ruangan Bambam, di ruangan itu pula semua dokumen penting perusahaan di simpan.
Terlihat dua orang pria bersenjata sedang berdiri di depan pintu ruangan Bambam.
Lisa mengambil sesuatu dari waistbag yang dia bawa, sebuah bom asap. Lisa langsung melemparkannya ke arah dua pria itu.
"Uhuk... Uhukkk.... " Terdengar dua pria itu beberapa kali terbatuk, Lisa tersenyum miring mendengarnya.
Perlahan Lisa mendekat menggunakan feelingnya sendiri.
Bughhh....
Bughh.....
Bughh.....
Lisa memukul asal karena asap yang cukup tebal membuat keadaan sekitar tak terlihat begitu jelas.
Sesuatu jatuh di samping Lisa dan mengenai kaki Lisa, Lisa terjengit karena itu.
"Apa mereka pingsan" Guman Lisa berjongkok untuk memeriksanya.
"Ah ya ini mereka" Lisa segera membuka pintu ruangan Bambam.
Lisa melihat keadaan Bambam yang tak sadarkan diri dengan tangan dan kaki terikat juga mulut yang di bekap dengan kain hitam.
"Siapa kau?" Hardik seseorang yang berdiri di samping Bambam.
"Lepaskan temanku" Pinta Lisa dengan sedikit was-was karena orang itu sedang memainkan pisau di sekitar leher Bambam.
"Jawab pertanyaanku atau... "
"Aku Lalisa pemilik perusahaan ini, dia hanya bawahanku ku mohon lepaskan dia" Ucap Lisa cepat.
Orang itu menatap ke arah Lisa dengan sorot mata yang sangat tajam.
"Serahkan berkas kepemilikan perusahaan ini, maka dia akan aku lepaskan"
Lisa merasa sedikit aneh dengan orang yang ada di hadapannya ini.
"Apa dia wanita" Batin Lisa, matanya terus meneliti orang itu dari atas sampai bawah.
"Dan lihat postur tubuhnya bahkan lebih pendek dariku"
"Kenapa kau menatapku seperti itu, cepat serahkan berkasnya" Sentak orang itu. Lisa mengangguk lalu berjalan menuju brankas yang ada di sana, menekan pin hingga brankas itu sekarang terbuka.
![](https://img.wattpad.com/cover/313011496-288-k772218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Fanfiction"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"