Seulgi berjalan dengan senyum lebarnya menyusuri koridor kelas yang terlihat sangat ramai oleh siswa yang asik mengobrol dan bercanda satu sama lain.
Seulgi tetap mempertahankan senyum itu dan mengabaikan beberapa siswa yang menatapnya aneh.
"Lisa-ya" Teriak Seulgi, Lisa yang sedang dudukpun terjengit kaget.
"Ya! Kau mau membuatku jantungan hah!" Pekik Lisa, Seulgi malah terkekeh.
"Kenapa denganmu? Sepertinya kau sedang sangat senang" Ucap Hanbin, Bobby yang sedang memainkan ponselnya pun menoleh ke arah Seulgi yang berdiri dengan senyum lebarnya bahkan matanya sampai menyipit.
"Hei, jangan senyum terus, lama-lama kau menakutkan juga" Ujar Bobby bergidik ngeri.
Seulgi menatap kesal Bobby, senyum yang sedari tadi dia tunjukan langsung menghilang.
"Kau ini tidak peka, sahabatmu ini sedang bahagia tau" Ucap Seulgi.
Lisa, Hanbin dan Bobby menatap lekat ke arah Seulgi yang melipat kedua tangannya di dada.
"Apa yang membuatmu bahagia?" Tanya Bobby penasaran.
Seulgi mendekatkan wajahnya dengan cengirannya.
"Ibuku berhenti bekerja di tempat sialan itu" Ucap Seulgi tersenyum.
"Woah jinjja" Seru Hanbin dan Bobby bersamaan. Sementara Lisa hanya tersenyum.
"Bagaimana Ibumu bisa berubah pikiran secepat itu?" Tanya Hanbin.
"Semalam Ibuku bertemu dengan teman sekolahnya dan dia menawarkan pekerjaan untuk ibuku" Beritahu Seulgi.
"Selamat nee" Ucap Lisa tersenyum. Seulgi mengangguk cepat.
Lisa memang meminta pada Shin agar tidak memberitahu hal yang sebenarnya jika dialah yang memberi pekerjaan itu.
"Lalu bagaimana dengan kerja paruh waktumu?" Tanya Bobby.
"Aku akan tetap bekerja, Ibu juga tidak melarang yang penting nilaiku tidak terjun bebas saja" Ucap seulgi.
"Aku juga ingin bekerja, apa masih bisa?" Tanya Bobby lagi.
"Satu karyawan yoongi oppa kemarin keluar, kau coba saja datang ke sana" Beritahu Seulgi, bobby tersenyum lalu mengangguk.
"Aku akan ke sana sepulang sekolah nanti" Ucap Bobby.
Lisa menatap ketiga sahabatnya secara bergantian. Seutas senyum terbit di bibir tebal milik Lisa.
"Satu kebahagianku sudah terwujud" Batin Lisa.
.
.
.Lisa memilih izin untuk ke toilet saat jam pelajaran masih berlangsung, entah kenapa perutnya tiba-tiba sangat mulas.
Saat sampai di toilet Lisa melihat tiga siswi sedang bicara. Lisa mengenal satu siswi yang ada di sana.
Lisa membatalkan niatnya dan memilih untuk menguping pembiacaraan gadis-gadis itu dari balik pintu yang setengah terbuka.
Lisa memfokuskan pendengarannya, namun begitu dia sama sekali tidak bisa mendengar percakapan dengan jelas. Satu kata yang mampu membuat Lisa sedikit paham.
Siswi yang di kenal oleh Lisa mengucapkan nama Chaeyoung, hanya dua yang langsung terpikirkan oleh Lisa. Namun hanya satu yang Lisa yakini, mereka bertiga merencanakan hal buruk pada Chaeyoung.
Perlahan Lisa mundur berniat pergi dari sana dengan sepelan mungkin agar tidak membuat suara.
Namun sial karena kurang hati-hati kaki kanan Lisa tidak sengaja menendang tong sampah membuat suara keributan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE in The World
Hayran Kurgu"Yang mereka lihat bukanlah aku yang sesungguhnya" ~ Lalisa "Kurasa ayah benar......." "Aku ingin mereka bahagia"