part 36

1.4K 95 4
                                    

Anatha mendengus keras. Dia menatap sinis pada seorang pria yang terbaring dengan kedua tangan dan kakinya terikat.

Senyum yang tadinya sinis seketika berubah menjadi manis.

Dia berjalan dengan pelan menuju pria yang terbaring pasrah. Tangannya mendarat di pipi sang pria yang ditumbuhi bulu-bulu halus.

Sang gadis merasakan tubuh sang pria terlihat tersentak. Disusul dengan mata indah berwarna hazel itu yang bergetar.

Meringkuk mundur mencoba menjauh dari dari tangan halus penuh dosa itu.

Sang gadis mengerutu alisnya tidak suka. Dia menatap tajam pria itu membuat sang empu semakin ketakutan.

"Mengapa kamu menghindar dari sentuhan ku? Kamu tidak suka?!"

Pria itu tidak menjawab. Ketakutan dan faktor lidahnya yang telah dipotong membuat pria itu tidak bisa berbicara.

Raut jengkel sangat terlihat diwajah cantik sang gadis. Dia mengeluarkan cutter dari balik lengan bajunya.

Mendaratkan dengan mulus pada paha pria itu membuatnya menjerit tertahan. Memutarnya seratus delapan puluh derajat, membuat sang pria merintih kesakitan.

Raut wajahnya tenang, seakan yang dia lakukan sekarang itu benar. Bibirnya tersenyum dengan pipi merona.

"Nah seperti itu, kenapa tadi kamu tidak menjawab pertanyaan ku? Apa kamu bisu, ah ya, aku lupa kamu memang bisu karena lusa kemarin aku TIDAK sengaja memotong lidah mu." ucap gadis itu menekan kata 'tidak' pada perkataannya.

Dia mencabut kasar tusukan nya membuat darah keluar dengan sangat banyak. Bahkan daging sang pria menempel di cutter kesayangannya.

"Huh! Sangat disayangkan benda kesayangan ku menjadi kotor karena makhluk menjijikkan."

***

"Apa maksud nya kakek?"

"Yang kamu datangin itu bukan masa depan, tapi masa lalu dari penjaga mu."

"Penjagaku?"

"Iya. Melody, penjaga mu dan kembaranmu, Lenny."

"Aku tidak mengerti." menunduk dengan menatap sepatunya.

"Yang kamu mimpikan akhir-akhir ini bukan hanya bunga tidur. Tapi masa lalu, dan Anatha menyuruhmu untuk kembali agar tidak terjebak di dunia itu seperti Lenny. Kesimpulannya, dia ingin kamu cepat pergi dan tidak datang kesana lagi, sedangkan dia disana berusaha agar Lenny, kembaranmu pulang ke-Cyclone dalam ke adaan hidup atau mati."

Mendongak dengan menatap tepat mata kakek berjanggut putih panjang yang berwarna hitam full.

"Hidup atau mati?"

"Ya, dalam keadaan hidup atau mati."

***

Evan menguap bosan. Sedari tadi, dia hanya duduk diruang tamu dengan menatap pintu utama berharap orang yang dia tunggu muncul disana.

Tapi, sampai hampir dua jam berlalu, gadis itu belum juga pulang membuat Evan khawatir.

Jam menunjukkan tepat pukul 10.10 malam. Sangat larut, dan sang kembaran belum pulang juga.

Karena benar-benar dilanda khawatir, Evan beranjak untuk mengambil jaket serta kunci motor di kamarnya.

Di belokan lorong kanan. Di dikagetkan dengan Eros yang tiba-tiba datang serta wajahnya yang putih pucat.

Keduanya sama-sama terkejut. Eros mengelus dada dengan sekali-kali melirik kebelakang memastikan hantu wanita itu tidak mengejarnya.

"Ngagetin aja lo bangsat!" ketua Evan menatap sinis pada Eros yang masih menatap kebelakang.

"Maaf woi, gue gak sengaja, lagian ada setan sih yang ngikutin gue, kan gue takut." ucap Eros tersenyum tipis dengan masih memegang dadanya yang berdetak tak karuan.

"Setan apa, cuma setan kok takut." ujar Evan tak acuh.

Dia akan kembali melangkah sebelum melihat sosok dibelakang Eros. Seorang perempuan dengan wajah setengah hancur. Gaun putih yang berwarna merah penuh darah.

Hidungnya yang sudah hilang. Telinga kiri yang terbelah menjadi dua, serta bibirnya yang hancur terus mengeluarkan darah.

"Aaaaa." berlari berlawanan arah dengan terbirit-birit meninggalkan Eros yang mengaruk telinganya bingung.

"Dia kenapa?" mengangkat bahunya tak acuh. Eros membalikkan badannya, tapi dia kembali melihat hantu perempuan itu yang mana membuat ia juga ikut berlari menyusul Evan yang sudah jauh di depannya.

"Aaaa gak mau, mamaaaa." teriak Eros penuh dendam terhadap setan perempuan itu.

Sang setan hanya mampu menunduk. "Padahal aku cuma mau minta tolong buat sampein pesan aku ke-Eva."

TBC.

Jam lima baru lampu nya hidup. Jadi bisa update sekarang deh, tak apa ya.

Sibuk acara sekolah sih akhir-akhir ini. Ada yang remidi beneran lagi. Jadi harus stay belajar, dimarahin main HP, tapi ngeyel mau main HP sampai begadang.

Nakal banget, jangan dicontoh itu ajaran sesat.

Mau Next part?

Ada yang masih nunggu cerita ini?

16 Juni 2022

Transmigrasi ANATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang