Chapter 1

6K 188 4
                                    

Minimal baca dulu sampai chapter 5
Nanti kalau gak suka boleh di skip.
.
.
.
.

Tandai typo✓

Happy reading
______________________________

Terlihat seorang gadis yang terbaring lemah di atas tempat tidur dengan suasana ruangan yang hanya di isi oleh suara mesin Elektrokardiograf (EKG).

Dia adalah Keisya Ananta Prima atau yang kerap di panggil Keisya. Gadis yang mempunyai kisah unik di dalam dirinya. Dengan sifat bar bar yang membuat orang yang dekat dengannya geleng geleng kepala.

Tapi dengan sifat tersebutlah orang orang terhibur di dekatnya.

Keisya hanya hidup seorang diri. Dia ditinggal mati oleh kedua orang tuanya. Tapi hal tersebut tidak berpengaruh dengan kehidupan Keisya. Karena dia di kelilingi orang yang sayang kepadanya, sehingga keisya tidak berlarut larut dalam kesedihan.

Namun hari hari baiknya harus di ganti oleh air mata saat mengetahui jika dia mengidap penyakit kanker otak yang sangat parah. Dan disinilah keisya sekarang, diatas tempat tidur tanpa ada kehidupan di dalamnya.

Ceklek

Pintu terbuka memperlihatkan 2 orang remaja yang memakai pakaian sekolah. Dia adalah Seano Aliandra dan Ryan Albian sahabat terbaik Keisya.

Mereka berdua berjalan menuju keisya dan berdiri di samping tempat tidur keisya.

"Gimana keadaan lo sya?" Tanya Sean

"Baik." Jawab Keisya dengan lemah

"Kapan lo sehat sih sya, gue kangen maling mangga ama elu, kangen saat lo comot bakso gue, dan gue juga kangen saat lo jailin gue." Ucap Ryan dengan nada sedih

"yaudah, kalo gitu lo doa in gue cepat sembuh ye, ntar gue jailin lo sampe trauma." Kata Keisya sambil terkekeh lemah

"Ckk,,lo bener bener yah." Ujar Ryan sinis, namun dalam hati dia bersyukur melihat Keisya yang tertawa.

Setelah mereka bertiga berbincang bincang, Sean dan Ryan izin untuk pergi makan ke kantin rumah sakit, karena saat mereka ke sini mereka berdua belum makan.

"sya,,gue ama sean ke luar dulu ya, mau cari makan. Soalnya kita berdua belum makan pas mau ke sini." Ucap Ryan sambil memegang perutnya.

"Iya"

1 jam kemudian

Sean dan Ryan balik ke ruangan Keisya setelah mengisi perutnya. Mereka sedikit berbincang bincang.

Setelah sampai mereka akan masuk ke ruangan Keisya. Saat diambang pintu, mereka melihat wajah keisya yang sudah pucat dan seorang suster yang akan menutupi wajah keisya dengan selimut yang di pakainya.

"Sus teman saya kenapa sus." Tanya Ryan dengan wajah yang khawatir.

"Maaf pak, dengan berat hati saya mengatakan kalau teman bapak telah meninggal." Ucap suster tersebut

"heh sus, jangan ngomong sembarangan yah sus, teman saya ini kuat sus, nggak mungkin dia kalah melawan penyakitnya." Ucap Sean marah, sedangkan Ryan sudah menangis sambil menggoyang goyangkan tubuh Keisya, berharap gadis tersebut bangun.

"Syaa,,bangun syaa, gue gak mau kehilangan lo sya hiks." Ucap Ryan sambil sesegukan

skip aelah biar pecat,,eeh ehh cepat maqsudnya

Pemakaman Keisya sudah selesai sedari tadi. Semua orang yang mengikuti pemakaman Keisya sangat berduka atas perginya gadis baik yang selalu membuat mereka bahagia.

"Sya, lo yang tenang ya di sana. Kalau lu nemu bidadari di sana, jangan lupa kabarin gua lewat mimpi. Kalo lu ketemu Malaikat Malik jangan lu palak ya, ntar lu di sleding ke neraka. Baek baek ya lu di sana, gue pasti akan nyusul lu, tapi gak sekarang dosa gue masih banyak soalnya." Celoteh Anwar salah satu teman terdekatnya Keisya.

Dan kisah hidup Keisya Ananta Prima telah berakhir di sini, Celotehannya, kejahilannya, tingkah lakunya, hanya tinggal kenangan.

.
.
.

jangan lupa vote and comen

TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang