Chapter 30 (Part khusus Nanggala dan Qia)

675 46 1
                                    

"Mau kemana!?"

Dengan gerakan patah patah, Qia menoleh ke belakang. Mata yang tertutup dia buka dengan pelan. Di hadapannya terdapat Nanggala yang menatapnya tajam, namun juga rindu. Penampilan yang menyeramkan. Bajunya penuh dengan darah.

"E-eh k-kak Gala." Qia berucap dengan kaku. Bibirnya berusaha tersenyum walaupun sedikit bergetar.

'njirr takut gue sat.'

"Masuk!" Tekan Nanggala.

'jangan jangan gue mau di bunuh lagi.'

Qia menggeleng kuat. "Gak kak, g-gue gak mau." Jawab Qia dengan takut.

Nanggala semakin menajamkan tatapannya. "Masuk. Qia!" Tekan Nanggala lagi. Nadanya yang rendah membuat Qia semakin was-was.

"K-kak g-gue--

"MASUK QIA!"

Oke sekarang dia tidak bisa membantah lagi. Ini terlalu menakutkan. Dengan cepat Qia masuk ke dalam kamar Nanggala. Tatapannya tertuju pada ruangan kamar Nanggala yang begitu berantakan. Kaca pecah, kasur yang berantakan, dan bahkan lemari yang sudah terjatuh. Sekuat apa kekuatan Nanggala. Bikin Qia tambah merinding saja.

Qia kembali menatap ruangan itu. Tatapannya terjatuh pada pisau yang berlumuran dengan darah.

'emaak Qia takut.'

Nanggala kemudian masuk dengan membawa nampan yang berisi makanan itu ke dalam kamarnya. Pintu kamar di kunci dan kuncinya dia masukkan ke dalam saku celana.

Nanggala menghampiri Qia yang duduk di sofa kamarnya. Hal itu membuat Qia semakin takut.

"K-kak."

Tepat di hadapan Qia, Nanggala berhenti. Tatapannya yang tajam menatap mata Qia.

"Kenapa!" Tekan Nanggala.

"Hah! A-apa kak." Tanya Qia.

'Qia Qia, dalam kondisi kaya gini, masih aja otak Lo lemot.' Batin Qia merutuki kelemotan otaknya.

"Apa arti gue bagi Lo."

"Mak-maksud kakak apa?"

"Apa arti hidup gue bagi Lo Qia!?"

"Lo pacar gue."

"Hanya itu?!"

"I-ya, trus apa lagi?"

"Ternyata gue gak berarti bagi Lo." Nada suara Nanggala sudah kembali seperti semula. Tapi, tersirat nada kecewa di dalamnya.

'duhh maksudnya apa lagi😣.'

Nanggala kemudian beranjak mengambil pisau yang sudah tergelatak di lantai. Nanggala kemudian kembali mendekat ke arah Qia.

'tuh kan gue mau di bunuh😱! Emaaakk😭.'

"K-kak Lo ma-u ngapain!" Tanya Qia dengan badannya bergetar ketakutan.

Nanggala terkekeh pelan. "Ternyata benar gue gak berharga buat lo. Bahkan lo gak percaya sama gue."

'maksudnya apa😭😭.'

"Kak jangan macam macam!"

"Gue kecewa Qia! Gue kecewa sama lo. Gue gak berarti buat lo." Lirih Nanggala kecewa. Tangan Nanggala yang memegang pisau ia arahkan ke dadanya.

"Gue mau mati!

Mata Qia melotot sempurna. Ada apa dengan orang di depannya ini. Kenapa orang yang ia temui selalu ingin bunuh diri.

TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang