Meja makan terasa senyap saat ini. Hanya dentingan sendok yang terdengar.
"Qia selesai. Qia pergi dulu dad."
Qia kemudian mendorong kursi rodanya menuju William berada dan menyalimi tangan William. Kemudian Qia beralih menyalimi satu per satu tangan Abang abangnya.
"Berangkat bareng." Kata Alvaro menyudahi makannya.
Para Boys William tidak memperdulikan perkataan Qia tadi malam. Mereka menganggap perkataan itu hanya angin lalu saja.
"Bang, gue berangkat--
"Aku kamu." Tekan Alvaro.
"Yaudah. Aku berangkat sama sopir aja." Kata Qia
"Gak! Kamu berangkat bareng Abang."
Alvaro kemudian menggendong Qia menuju mobilnya.
"Bang, lepasing aku." Kata Qia memberontak.
"Diam atau Abang jatuhin." Kata Alvaro mengancam
Qia terdiam mendengar perkataan Alvaro. Bisa remuk tulangnya jika jatuh dari gendongan Alvaro.
...
Kring kring
Bel istirahat berbunyi nyaring. Siswa siswi berhamburan keluar kelas menuju kantin.
"Qia, kantin yok." Ajak sandra.
"Gue di--
"Udah ikut aja." Baru akan membantah. Kursi roda Qia tiba tiba saja di dorong oleh Sandra.
"Tel berhenti." Kata Qia
"Udah diem deh lo." Kata Sandra dengan nada jengkel.
Saat di perjalanan ke kantin. Qia melihat Planet dkk berjalan menuju arahnya.
"Qia, gimana keadaan lo?" Tanya Bagus
"Baik." Jawab Qia singkat.
"Bukannya kakak berteman enam orang ya. Kok cuman ada lima?" Pertanyaan Ainun mengalihkan mereka bertujuh.
'lagi lagi pertanyaan itu.' batin Sandra
"Eh iya juga ya." Kata Qia membenarkan.
"Ee Lo mau kemana?" Tanya Bagus mengalihkan pembicaraan.
"Oh ee kita mau ke kantin. Kalian mau kemana?" Jawab Qia spontan.
'ngalihin pembicaraan nih kayanya.' batin Qia.
"Kita mau ke rooftop." Jawab Gino.
Planet hanya memperhatikan Qia dengan lamat. Dia benar benar tidak melirik planet barang sedikitpun.
"Yaudah kita ke kantin dulu yaa." Kata Sandra kemudian lanjut mendorong kursi roda Qia.
"Eh bentar. Gue mau bicara sama Lingga. Kalian duluan aja." Kata Qia.
"Ling gue mau bicara sama lo. Ayo ikut gue." Kata Qia lagi pada Lingga.
Kemudian mendorong kursi rodanya dengan tangannya sendiri menuju taman.
...
"Lo mau bicara apa?" Tanya Lingga.
"Kapan lo tanggung jawab." Kata Qia dengan tenang.
Lingga yang mendengar itu terdiam. Dia ragu saat ini. Jujur, dia tidak mau tanggung jawab. Dia masih ingin menikmati masa mudanya.
Tapi benar kata Qia, perempuan itu pasti juga mau menikmati masa mudanya sepertinya. Tapi tidak bisa karena ulahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis bar bar bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang di benci oleh keluarganya? Itulah yang di alami oleh Keisya Ananta Prima. Seorang gadis yang awalnya mempunyai kehidupan tenang, namun setelah dinyatakan mening...