Keisya mulai sadar kembali dari pingsannya. Posisi Keisya masih sama seperti sebelumnya, dimana dia yang pingsan di depan lemari kaca.
Sepertinya tidak ada seorang pun yang menyadari jika Keisya pingsan.
"Gue masih di sini ya? Hahh Yaudah lah ya, mending sekarang gue lihat lihat dulu ruangan ini"
Keisya mulai bangkit dari duduknya dan mulai meneliti setiap ruangan yang berada di kamar Qia tersebut.
Ehh tunggu, sekarang tubuh Qia kan udah jadi milik gue, otomatis apa yang Qia punya jadi milik gue
Gumam Keisya pada dirinya.
Setelah selesai meneliti ruangan yang di sebut Walk ini Closet tersebut, Keisya pun beralih menuju satu ruangan lagi, yaitu kamar mandi
Keisya masuk dan terperangah sejenak dengan kemegahan kamar mandi milik-nya. Keisya mulai mencoba setiap peralatan yang ada dan setelah itu Keisya mulai membersihkan dirinya.
Walaupun Keisya orang miskin tapi Keisya tau cara memakai alat alat tersebut. Lewat Hp tentunya.Setelah Keisya selesai bersih bersih dia mengganti bajunya dengan pakaian casual. Setelah itu Keisya mulai keluar dari kamarnya. Lagi dan lagi Keisya terkagum kagum atas kemegahan rumah keluarga William.
Keisya mulai melangkah mencari tangga untuk menuju lantai bawah.
Hampir 15 menit Keisya berkeliling untuk mencari tangga, dan akhirnya ia pun menemukan tangga.Bayangkan berapa besar rumahnya, nyariin tangga aja udah butuh waktu 15 menit. Sungguh, kantong author menangis menulis ini 😫
Keisya turun dan melihat keluarga Qia sedang makan dengan keadaan tenang. Kalau di lihat lagi, tidak ada kebahagiaan di dalam meja makan tersebut.
Sunyi
Hanya 1 kata itu yang dapat mendeskripsikan suasana sekarang ini. Hingga akhirnya suara cempreng milik Keisya meruntuhkan ketenangan yang ada.
"HUUAAAAAAAAAAAAA ADA 3 COGAAN DAN 1 SUGAR DADDY"
Keisya POV
Saat ini gue kesusahan nyari tangga untuk menuju ke lantai dasar rumah ini. Udah 15 menit coyyy gue nyariin tuh tangga, tapi masih aja gak ketemu. Herman gue, sebesar apa sih nih rumah?
Hingga pada akhirnya gue melihat tanda tanda kehidupan. Kalian tau apa yang gue lihat? Yapp tepos sekali, eh maaf typo lagi nih mulut.
Ulang ulang
kalian tau apa yang gue lihat? Yapp tepat sekali, gue melihat ada tangga. Gue pun berlari dengan kencang untuk menuju tangga tersebut dan mulai turun ke bawah.
Saat sampai di bawah mata gue langsung berbinar saat gue melihat ada 4 cogan di meja makan. Keletihan gue seketika hilang dalam sekejap.
Hingga gue refleks berkata
"HUUAAAAAAAAAAAAA ADA 3 COGAAN DAN 1 SUGAR DADDY"
Teriakan cetar membahana gue itu mengalihkan pandangan mereka berempat.
Gue bergegas menuju mereka berempat. Setelah sampai gue langsung mengulurkan tangan pada salah seorang pemuda yang gak gue ketahui namanya.
"Hm hm,, hai cogan kenalin nama gue Keisya Ananta Prima, nama Lo siapa?" Tanya gue pada pemuda tersebut. Gue lupa kalau jiwa gue udah berpindah pada tubuh ke Qia, jadi gue ngenalin diri gue sebagai Keisya.
Pemuda yang gue ajak kenalan itu diam aja sambil natap gue datar. Sedangkan pemuda yang duduk dekat Sugar Daddy gue bilang gini "Dasar caper" ujar dia, otomatis gue kesel kan. Terus gue bilang "heh,, Lo itu sapa sih, sok kenal banget Ama gue" ujar gue sambil natap dia sinis.
"Apa yang kamu mau?"
Gue ngalihin perhatian gue ke arah sugar Daddy itu. Matanya itu tajam banget, kek mau bunuh gue saat ini juga. Aing kan taqyut.
"Sugar Daddy jangan lihat aku kayak gitu dong, takut aku tuh" ujar gue pada tuh sugar Daddy, tapi gue malah di bentak guys
"QIA!"
Ujar pemuda yang bilang gue caper tadi, kita sebut aja dia si 'bangsat'
"Apa lo, gue gak bicara sama lo, gue lagi bicara Ama sugar Daddy gue"
"Dia ayah Lo bego, jangan jadi jalang deh lo"
"Heh bangsat! Lo siapa gue sih, ayah bukan, saudara bukan, sepupu pun juga bukan. Berani beraninya Lo bilang gue jalang. Anjing emang Lo"
Ucap gue dengan marah. Jelas lah siapa yang gak marah jika di katain jalang sama orang yang gak di kenal."Dia itu saudara kamu. Abang kamu" ujar sugar Daddy itu ke gue. Gue baru ingat kalau gue itu udah jadi si Qia sekarang. Anjir tadi gue ngenalin diri paket nama Keisya lagi, aahh bego banget gue, mudah mudahan mereka semua gak ingat, aamiin.
Dengan masih kesal, gue bilang gini ke si bangsat itu.
"Gue udah gak punya Abang seperti dia lagi, setelah dia bilang gue sebagai jalang. Dan oh iya satu lagi gue mau bilang, sebagai seorang Abang gak akan mungkin melukai hati adiknya sendiri walaupun adiknya melakukan kesalahan. Harusnya dia ngedidik adiknya bukan mengatainya. Gue harap kedepannya Lo gak usah ngomong lagi sama gue"
Gue pun meninggalkan meja makan itu dengan perasaan yang menggebu ngebut. Gue yakin ada sedikit penyesalan yang terselip di hatinya.
Gue pergi menuju pintu besar yang gue yakini adalah pintu keluar dari rumah ini. Dan benar saja itu adalah pintu keluar.
Gue mulai menjauh dari rumah tersebut tapi belum keluar pagar. Gue natap rumah besar itu dengan kagum. Gue hitung tingkatan rumah itu dan ternyata ada 3 tingkat.
"Non Qia lagi ngapain?"
Saat gue sedang fokus menatap keindahan rumah itu, tiba tiba ada yang memanggil nama gue. Gue noleh ke samping dan melihat ada seorang bapak bapak yang memakai seragam putih.
Kalian semua tau gak siapa? Dia adalah satpam yang gue tau namanya pak Joko. Kenapa gue tau, karena ada namanya tertera di baju putih itu.
Gue mulai mendekati pak satpam yang sedang duduk di dekat pos nya. Gue duduk di sebelahnya dan mulai bertanya tanya tentang diri si Qia ini dan pak satpam pun menjelaskan tentang diri Nonanya itu, walaupun kebingungan terpatri di wajahnya"
.
.
.
.
.Assalamualaikum guys
Terima kasih telah membaca cerita ini. Semoga terhibur, dan maaf atas kesalahan kata.
Jika nggak suka silahkan untuk di skip, tapi jangan komentar negatif ya.
Dan jika kalian tetap ingin berkomentar tolong, komentarnya yang positif yaa.
Jangan lupa vote and komen positif.
Terima kasih dan sampai jumpa 👋💋💋
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis bar bar bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang di benci oleh keluarganya? Itulah yang di alami oleh Keisya Ananta Prima. Seorang gadis yang awalnya mempunyai kehidupan tenang, namun setelah dinyatakan mening...