Happy reading"Gue serius Sean. Lo percaya gak yang namanya transmigrasi jiwa?" Qia menghela nafasnya. "Karna gue adalah Keisya!"
PLAK
"ANJING!"
Qia langsung mengumpat merasakan panas di pipinya. Ryan menamparnya dengan keras.
"Berani beraninya Lo bilang gitu!" Ryan menjambak rambut Qia.
"Dengar ya njing! Gue gak akan segan segan bunuh lo sekarang juga! Jangan pernah lo ngaku ngaku jadi Keisya!!" Tegas Ryan dengan tatapan tajam.
"Sakit bangsat! Heh sialan. Lo gak ingat waktu di rumah pohon kita janji bakal sama sama. Lo gak ingat waktu lo marah karna gue jodoh jodohin lo sama Anwar. Lo Sean Lo lupa waktu itu Lo nangis karena di putusin si mawar jalang itu. Kita juga pernah bikin kue asin di rumah Sean." Qia menghirup nafas dan kemudian menghembuskan ya. "Kalian berdua gak ingat waktu gue mau bunuh diri gara gara kecelakaan orang tua gue. Gue mau loncat waktu itu, dan kalian nyelamatin gue! Itu adalah awal pertemuan kita."
Ryan melonggarkan cengkramannya di rambut Qia. Mata Ryan berkaca kaca. Setetes air mata jatuh dari pelupuk matanya.
"Ryan Lo harus percaya sama gue. Kalian harus percaya sama gue. Gue Keisya! Teman kalian. Please percaya sama gue." Kata Qia dengan memelas.
"Waktu itu kalian datang ke RS buat jenguk gue. Trus kalian izin ke kantin buat makan karna kalian bilang belum makan waktu datang. Kalian pergi ninggalin gue sendiri. Gue gak tau waktu itu apa yang terjadi sama gue. Tiba tiba aja pandangan gue buram dan gue gak tau apa yang terjadi selanjutnya. Waktu gue bangun gue udah berada di raga seorang gadis bernama Qia Alexander William." Lanjutnya lagi.
Ryan dan Sean terdiam mendengar penjelasan Qia. Kepala mereka tertunduk dengan bahu yang bergetar. Ryan dengan mata yang berair berkata. " L-lo beneran Keisya?" Tanya Ryan dengan pelan.
"Iya gue Qia. Teman- bukan. Sahabat kalian!" Kata Qia dengan tersenyum.
Ryan menghapus air matanya dengan kasar, kemudian berhambur ke pelukan Qia.
"Lo beneran Keisya kan!" Tanya Ryan dengan tangisannya.
"Iya Bian! Ini Syasya sahabat Bian." Kata Qia membalas pelukan Bian dengan erat. Mata Qia menatap pada Sean. "Andra gak kangen sama syasya?" Tanya Qia dengan satu tangannya dia rentangkan. Dengan cepat Sean langsung memeluk Qia. Badannya bergetar dalam pelukan Qia.
"Sialan! Lo kenapa ninggalin kita, hah! Lo tau kita kesepian karna gak ada lo. Kita kaya orang bodoh berharap lo datang ke hadapan kita." Qia semakin mengeratkan pelukannya pada mereka berdua.
...
"Sampai kapan tuan bakal sembunyikan ini dari anak anak?" Tanya Mike tangan kanan William.
"Mereka sudah dewasa untuk mengetahui hal ini." Kata Mike lagi.
"Biarkan dulu." Kata William melanjutkan mengecek berkasnya.
"Bukannya tuan berjanji akan berhenti melakukan dendam ini jika umurnya sudah 15 tahun!" Kata Mike tetap setia berada di samping William.
"Kasihan mereka tuan." William menggebrak meja.
Brakk
"Jangan ikut campur dengan urusan ku Mike. Atau kau ku pecat!" Mike menghela nafas sebentar. "Baik tuan!" Jawabnya.
...
"Lo beneran ngalamin transmigrasi itu?" Tanya Ryan. Mereka bertiga membolos bersama. Sekarang mereka sedangan berada di roftoop sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis bar bar bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang di benci oleh keluarganya? Itulah yang di alami oleh Keisya Ananta Prima. Seorang gadis yang awalnya mempunyai kehidupan tenang, namun setelah dinyatakan mening...