"SUDAH BERAPA KALI SAYA BILANG, ANDA BUKAN IBU SAYA. ANDA TIDAK AKAN DAPAT MENGGANTIKAN IBU SAYA. ANDA HANYA WANITA JALANG YANG BUTUH HARTA AYAH SAYA."
Teriakan menggelegar itu berasal dari rumah mewah. Rumah yang tampak indah di luar itu tidak menjamin keluarga di dalamnya bahagia.
"ALVA APA YANG KAMU LAKUKAN PADA IBUMU HAH!"
Seorang pria paruh baya datang menghampiri anak dan istrinya yang bertengkar.
"wanita itu bukan ibu saya! Ibu saya sudah di surga. Dan itu ulah kalian berdua." Tegas pemuda tersebut.
"kamu salah Alva!"
"saya gak salah. Kalian berdualah yang jahat sama ibu saya. Kalian tega bunuh ibu saya."
Seorang pemuda datang dari arah dapur langsung berlari menghajar lelaki yang sudah menghina ibunya itu.
"LO APAIN BUNDA GUE BANGSAT!"
Bugh
Bugh
Bugh
"MARCEL BERHENTI."
Pria paruh baya itu mencoba menghentikan kedua anaknya yang bertengkar. Namun gagal karna tenaga mereka yang terlalu kuat.
Seorang gadis yang memperhatikan kejadian itu dari tadi hanya mampu terdiam melihatnya.
Dia berinisiatif untuk menghentikan keributan tersebut, tapi karena melihat lelaki paruh baya yang gagal melerai, gadis itu mengurungkan niatnya.
"Kok jadi gini sih, padahal gue cuman nompang berak aja." Gumam gadis tersebut yang tidak lain tidak bukan adalah Qia.
Qia yang menumpang toilet rumah Planet harus menyaksikan pertengkaran keluarga itu. Dia kan jadi segan
"aduh,, wajah cogan gue bisa bonyok kalau kaya gini. Gue harus lakuin cara, tapi apa? Ahha
Qia mulai berjalan ke arah dapur dan mengambil panci dan spatula. Kemudian dia menjatuhkan vas besar yang ada di sana.
BRAKKK
TANG TANG TANG
TANG TANG TANG
KEBAKARAN... KEBAKARAN
TANG TANG
KEBAKARAN WOY
KEBAKARAAAAN
Kedua pemuda yang sedang bertengkar pun melihat ke arah suara. Terlihat di sana seorang gadis yang memukul panci dengan spatula.
Qia yang melihat mereka memperhatikannya, memberhentikan aksinya.
"hehee.. Hallo om tante." Kata Qia sambil cengengesan.
"pancinya saya taro lagi. Saya izin pulang yaa.. permisi." Setelah berpamitan Qia langsung pergi dari sana.
...
Saat sampai di depan gerbang Qia berpapasan dengan Lingga yang baru pulang juga. Mereka berdua saling melirik satu sama lain, kemudian melenggang pergi
"Qia pulang." Kata Qia.
"Dari mana ka--
"Lingga pulang."
Baru saja William akan bertanya kepada Qia, Lingga pun datang.
"Dari mana kalian?" Tanya William sekali lagi.
"Lingga--
"Qia sama Lingga baru balik dari cafe dad." Kata Qia menyela Lingga.
"Boho--
"Diam lo atau gue bongkar rahasia Lo." Bisik Qia pada Lingga. Lingga pun langsung terdiam. Apa Qia mengetahui rahasia besar yang dia simpan selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis bar bar bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang di benci oleh keluarganya? Itulah yang di alami oleh Keisya Ananta Prima. Seorang gadis yang awalnya mempunyai kehidupan tenang, namun setelah dinyatakan mening...