Chapter 18

3.8K 140 2
                                    

Kalau ada typo tolong beri tau author ya.

.
.
.
.
.

Happy reading

Seorang pemuda tengah mengisap rokoknya sambil menikmati pemandangan kota.

Pikirannya melayang pada seorang gadis yang sudah tidak menggangunya lagi. Dia rindu.

Dia merasa gadis itu berbeda. Sikapnya seperti menunjukkan bahwa dia bukanlah orang yang sama yang mengejarnya dulu.

Huffft

Hembusan asap rokok itu kembali dia keluarkan.

"Kenapa lo gak ganggu gue lagi?" Gumam lelaki itu.

"Gue mau lo. Qia!"

...

Setelah beberapa hari Qia beristirahat di rumah. Akhirnya dia di perbolehkan pergi ke sekolah.

Kursi roda yang di tumpangi oleh Qia berhenti tepat di hadapan tangga rumahnya.

"Hah,, gimana cara gue turunin nih tangga?" Gumam Qia melihat tangga rumahnya.

Tap tap tap

Qia menoleh saat mendengar langkah kaki seseorang. Ternyata itu Alvaro.

"Bang, bantuin gue turun dong." Kata Qia menatap Alvaro

Alvaro menajamkan tatapannya.

"Aku kamu." Tekan Alvaro.

"O-oh sorry bang gue keceplosan."

"Mak-maksudnya Qia keceplosan." Kata Qia mengulang ucapannya sambil nyengir.

Alvaro segera menggendong Qia untuk turun. Qia yang diperlakukan seperti itu langsung deg degan.

'gue di gendong cogan. Ah jantung gue gemetaran.' batin Qia bersorak

Bunyi telapak kaki Alvaro mengalihkan pandangan orang orang yang berada di meja makan.

"Kenapa?" Tanya William sambil melihat Qia yang di gendongan Alvaro.

"Gak papa. Cuman bantu turun." Kata Alvaro seperti mengerti arah pembicaraan William.

Alvaro mendudukkan Qia di samping Lexan dan berhadapan dengan Lingga. Lingga yang di tatap oleh Qia menunduk.

"Makan."

Setelah itu tidak ada lagi percakapan yang terdengar.

...

"QIAAA."

Teriakan Sandra yang berlari mendekat bersama Ainun.

Qia yang saat itu turun yang di bantu oleh Alvaro mengalihkan pandangannya pada mereka berdua.

"Qia, akhirnya lo sekolah juga. Gue kangen banget sama lo." Kata Sandra sambil merengkuh pelan Qia yang berada di kursi roda.

"Yaudah, Abang parkiran mobil dulu." Kata Alvaro dan diangguki oleh Qia.

Alvaro kemudian mengecup kening Qia pelan dan masuk ke mobil.

"Anjirr. Abang lo sweet banget sih. Gue kan juga mau di gituin." Kata Sandra sambil mencubit lengan Qia.

"Anjing! Sakit babi." Umpat Qia sambil mengelus lengannya yang di cubit Sandra.

"Sandra jangan gitu. Kasian Qia kesakitan." Kata Ainun menasehati

"Iya iyaa gue bercanda. Yaudah yok kita ke kelas."

Sandra mendorong kursi roda Qia menuju kelas.

...

TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang