Tok tok tok
"Masuk."
Lingga masuk ke kamar Qia. Disana Qia sedang memangku laptop sambil memakan cemilan.
"Lo lagi ngapain?" Tanya Lingga.
Qia melirik sekilas kemudian menjawab "Lo gak liat gue lagi apa?" Tanya Qia balik.
Lingga menghela nafas kemudian mendekat ke arah Qia. "Qia liat gue dulu. Gue mau bicara sama lo." Qia mengangkat kepalanya sebentar kemudian melihat laptop lagi.
"Apa?"
"Qia! Liat gue dulu." Kata Lingga lagi. Qia menghela nafas kemudian mengangkat kepalanya.
"Qia--Gimana cara bilang ke Daddy masalah itu?" Tanya Lingga pelan.
"Itu ap-- oh itu. Ya mana gue tau." Jawab Qia.
"Qi, bantuin gue. Tolong bilangin sama Daddy masalah ini." Kata Lingga memohon.
"Mana bisa. Ini kan masalah Lo. Berani bertindak, berani bertanggung jawab." Qia kembali melanjutkan menonton laptopnya.
"Gue harus bilang apa? Gue takut!" Ungkap lingga sambil menunduk.
"Yaa gue bisa bantu apa? Gue juga gak ngerti. Gini aja, Lo coba bicara sama Daddy. Buat dia tertawa dulu. Setelah itu baru Lo bilang." Jawab Qia
"Qia! Ini bukan tentang anak yang minta permen sama Daddy nya. Ini masalah besar. Daddy gak bakalan bisa nerima walaupun hatinya bahagia sekalipun." Qia mengernyit kemudian mengangguk paham.
"Ya trus gimana. Gue gak tau caranya. Ini Lo yang punya masalah Napa gue yang jadinya repot sih." Kata Qia dengan kesal.
"Qia plis gue takut mau ngungkapin." Kini Qia melihat manik lingga yang sudah berkaca kaca.
'kaya bocil aja. Dikit dikit nangis.'
"Biar gue coba bicara besok. Udah sekarang Lo tidur! Siapin diri Lo buat besok." Lingga mengelap matanya.
"Makasih Qia."
"Hm. Udah Sono lu." Usir Qia pada Lingga.
Lingga tetap berdiri di sana. Hal itu membuat Qia mengangkat alisnya. "Ngapain Lo masih di sini?"
"Gue tidur di sini boleh?" Cicit lingga pelan.
"Gak! Enak aja lo. Nanti pas gue tidur, Lo perk*sa lagi!" Tegas Qia. Perkataan Qia menyentil ulu hati Lingga.
"Maaf." Setelah mengatakan itu, Lingga berbalik meninggalkan kamar Qia. Namun Qia menghentikan langkahnya.
"Kali ini aja. Awas aja lo macam macam sama gue. Sampai ada satu gores pun di badan gue. Siap siap aja Lo gue kebiri." Tegas Qia. Lingga berbalik dengan senyum merekah.
"Janji!"
....
Saat ini Qia dan teman temannya sedang berada di kantin. Saat Qia sedang asik memakan makanannya, tiba tiba datang Planet menghampiri Qia.
"Qia, bisa ikut gue sebentar?" Tanya Planet. Qia yang sedang makan itu mendongakkan kepalanya.
"Kwemanwa?" Tanya Qia dengan mulut yang penuh dengan bakso.
"Telan dulu tuh makanan." Suruh Sandra. Qia mengangguk dan menelan makanannya.
"Kemana?" Tanyanya lagi setelah makanan tertelan semua.
"Ikut aja."
Setelah mengatakan itu Planet pergi dari hadapan Qia. Qia mencomot bakso milik Ainun kemudian bergegas mengikuti Planet.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis bar bar bertransmigrasi ke tubuh seorang gadis yang di benci oleh keluarganya? Itulah yang di alami oleh Keisya Ananta Prima. Seorang gadis yang awalnya mempunyai kehidupan tenang, namun setelah dinyatakan mening...