Chapter 4

7.2K 209 4
                                    

Saat ini Qia sedang berada di kamarnya dengan keadaan telentang di atas kasur empuk itu. Pikirannya melayang tentang kejadian yang menimpa dirinya.

"Rasanya gue masih belum percaya ama yang namanya transmigrasi. Tapi gimana bilang gak percaya, sedangkan gue sendiri yang mengalami kejadian tersebut" monolog Qia pada dirinya sendiri

Qia mulai bangkit dari tidurnya dan melangkah menuju balkon yang ada di kamarnya. Qia mulai duduk di kursi yang ada di sana sambil melihat pemandangan luar.

saat sedang menikmati pemandangan alam, Qia di kejutkan dengan dering handphone. Badan Qia terdorong untuk mencari asal suara itu.

Qia mendapatkan Handphone di bawah bantal dan melihat nama yang tertera di layar

Aiden bgst is calling...

"Ini siapa ya yang nelfon gue? gue angkat apa enggak ya? Gue angkat aja deh, siapa tau penting" batin Qia

Hallo..

Qia kapan kita kerja tugas kelompok?

Tugas kelompok apa ya?

Tugas yang di beri pak Rahmat, masak lo lupa sih?

Ya tapi saya gak tau, saya juga gak kenal sama anda.

Yee si babi soksoan gak kenal gue, gue tau lo bicara gitu supaya gue kan yang nyelesain tugasnya.

Saya gak bohong, saya gak kenal anda, lagian anda siapa ngata ngatain saya babi. Anda ingin saya gorok.

Ya habisnya lu sih, sok soan gak kenal gue, Kan kesel gue.

Mending kita ketemuan aja gimana?

Yaudah kita ketemunya di tempat biasa aja

Tempat biasanya dimana udin, anda ngomong yang jelas dong , kesal saya lama lama bicara ama orang bego kayak anda.

ckk,, ngegas lu anjing. Ntar gue sherlock.

tut tut tut

Panggilan telfon pun berakhir.

"Ckk, siapa sih ni orang, bikin gue kesal aja" gerutu Qia, setelah itu Qia turun kebawah.

Qia melihat ada 6 orang pemuda tampan yang sedang duduk di ruang tamu rumahnya.

'ih anjir mereka semua siapa, pada ganteng banget' batin Qia terteriak melihat cogan yang ada di sana

Qia bergegas berlari menghampiri mereka dengan pandangan yang berbinar.

"Hai Cogan kenalin nama gue Qia Alexandra William kalau kalian siapa? tanya Qia dengan tampang genitnya.

"Heh lu kalau mau caper pergi aja sana, ngerusak suasana aja lu" ucap si bangsat. Kalian tau kan si bangsat siapa? Ya benar abang ke-tiga Qia.

"Yee si bangsat ikut ikut aja lo. Gue kan gak gangguin lo, ngapain lo yang sewot" jawab Qia dengan mata yang melirik Lingga tajam.

"Lagian gue kan udah bilang ama lo, jangan bicara sama gue lagi, ngapain lo masih bicara sama gue. Mau caper?" Sambung Qia sambil menirukan gaya bicara Lingga

"Lo kalau jadi orang yang sopan dikit, gue ini abang lo! Ujar Lingga dengan sengit.

"Kan gue udah bilang tadi, gue itu gak mau punya abang sipat bangsat kek lo. Lo tau gak? Lo adalah manusia yang paling gue benci di dunia ini" Kata Qia dengan amarah yang memuncak. Kemudian Qia pergi dari sana.

'Segitu bencinya lo sama gue dek?

Batin Lingga sambil menatap sendu kepergian Qia.

'Dia kenapa?' Batin seseorang

...

Qia baru sampai di tempat tujuannya.  Qia mulai berjalan menuju sebuah cafe yang cukup ramai dengan pengunjung.

Setelah masuk, Qia celingak celinguk melihat keberadaan seseorang yang menelfonnya tadi. Siapa lagi kalau bukan si Aiden.

Aiden yang melihat keberadaan Qia pun melambaikan tangannya berharap Qia menoleh. Dan benar saja Qia melihat Aiden dan menghampirinya.

Oh iya, Btw si Qia tau bentuk wajah si Aiden dari profil Wa nya.

Qia berjalan menuju meja yang di tempati Aiden.

"Anda yang bernama Aiden? Tanya Qia dengan bahasa formalnya.

"Lo kok bicara formal sih sama gue, geli Anying"

"Yaudah, Lo Aiden kan? Tanya Qia lagi dan di balas anggukan oleh Aiden.

Qia mulai mendudukkan bokongnya di kursi.

"Sebelum kita masuk ke pembicaraan, sebaiknya kita pesan makanan dulu. Gue laper! ujar Qia yang di balas anggukan oleh Aiden.

...

Setelah selesai makan Qia mulai menatap Aiden lekat. Qia ragu apakah dia harus mengatakan fakta ini kepada pemuda yang duduk di depannya sekarang atau tidak.

'Ckk,, gue jadi bingung. Apa gue harus ngomong sama si Aiden? Tapi gue takut dia gak percaya dan malah ngetawain gue.

Ah bodo amat lah, mau dia ngetawain gue atau gak bukan urusan gue. Yang penting sekarang gue tau tentang diri si Qia ini.

"Hmm,, l-lo ngapain liat gue kayak gitu? Tanya Aiden sedikit gugup

Qia buyar dalam lamunannya dan mulai berkata

"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, tapi lo gak boleh nyela penjelasan gue sebelum gue selesai bicara" ujar Qia dan di beri anggukan oleh Aiden.

"To the point aja ya, Sebenarnya gue...





Vote and comen 😘

TRANSMIGRASI KEISYA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang