Setelah selesai dengan sarapannya, kini Axell, Alen dan Lala berada di ruang tengah menemani Lala nonton kartun kuda berponi, Dengan Lala yang berada di pangkuan Axell.
" Abang, Lala mau boneka kuda poni warna biru sama ungu kayak itu," ucap Lala pada Axell seraya menunjuk kartun yang sedang ia tonton.
Axell beralih menatap Lala,
"Mau berapa?" Tanya seraya mengusap rambut Lala lembut." Mau dua, yang bueeesaar ya Bang," Ujarnya dengan penuh semangat.
" Hanya dua? Tidak ingin lebih?" Tanya Axell lagi.
" Tidak, Lala cuma mau itu," Ucap Lala kembali melihat TV.
Axell langsung saja menelfon bawahannya untuk membelikan boneka yang diinginkan oleh adiknya.
" Nanti sore boneka pesananmu akan datang," Ucap Axell setelah menelfon bawahannya.
"Beneran?! Makasih Abang," Ucap Lala dengan senyuman lebar seraya memeluk Axell erat.
Axell hanya terkekeh dibuatnya.
Berbeda dengan Alen yang hanya diam dengan perasaan gelisah." Alen mau maen kerumah temen, kan Lala udah sama Abang." Ujar Alen Dengan canggung seraya berdiri dari duduknya.
"Ingat dengan hukuman mu nanti siang!!, jika kau terlambat, jangan Salahkan Abang jika kau terbaring dirumah sakit selama seminggu lebih!," Peringat Axell dengan nada dingin.
Alen yang mendengar nya hanya bergidik ngeri seraya menelan salivanya dengan susah payah.
"Iya bang," jawabnya lalu segera pergi dari hadapan Axell dan Lala.
" Bang Al, Lala ikut!" Teriak Lala saat Alen sudah berada diluar rumah dan berusaha Turun dari pangkuan Axell.
"Tidak!, kau tidak boleh kemana mana," Ucap Axell seraya mengeratkan pelukannya dan mematikan TV.
"Sekarang waktunya tidur, kau sudah terlalu lama menonton." Ucap Axell berdiri dari duduknya hendak membawa Lala ke kamarnya.
Namun Lala menggeleng brutal,
"Lala belum ngantuk Abang, Vidcall Daddy, Lala kangen Daddy," Ucapnya dengan nada serak seraya menyembunyikan wajahnya diceruk leher Axell.Axell hanya berguman lalu kembali mendudukkan dirinya ke sofa.
Ia mulai mengeluarkan ponsel nya dan men-vidcall sang Daddy.
Sedangkan di Kanada Arley sedang sibuk berkutat dengan berkas-berkasnya yang harus ia tanda tangani.
Namun tiba-tiba ponsel nya berbunyi, dan ternyata ada panggilan vid call dari putra ketinganya.
Ia sedikit membenarkan penampilan nya dan segera mengangkatnya,
"ada ap-"
"DADDY LALA KANGEN!!"
Ucapnya berteriak dengan antusias.Arley hanya membelalakkan matanya melihat putrinya yang begitu menggemaskan.
"Baby?!, Apa kabar sayang?"
"Lala baik Daddy,"
"Daddy kapan mau kesini? Lala kangen."Arley terlihat berpikir sebentar,
"Minggu depan Daddy akan menemui mu,""Yeay!, Janji ya Daddy?"
"Iya baby."
"Yaudah Daddy semangat kerjanya, pay-pay."
"Iya Baby. Kalian jaga diri kalian masing-masing!,"
"Tetap pantau kedua adikmu disana boy,"Ucapnya terhadap Axell yang sedari tadi hanya diam. Axell hanya berguman seraya menganggukkan kepalanya.
"Bye Daddy 👋!"
"Bye-Bye sayang 👋."
Sambungan telepon pun terputus, wajah Lala kembali cemberut seraya memeluk Axell.
"Sekarang waktunya tidur!," Ujar Axell seraya membawa Lala kekamar nya.
Lala hanya terisak kecil dan semakin memeluk Axell erat, ia sangat merindukan Daddy nya.
Axell paham akan hal itu ia hanya mengelus rambut Lala sayang dan sesekali mengecup pucuk kepalanya.
Setelah beberapa menit nafas Lala mulai teratur, Axell membaringkan nya dengan hati-hati seraya memakaikannya selimut hingga sebatas dada.
"Abang akan segera membawa mu kembali ke mansion!, Secepatnya!." Ucay Alen berbisik di telinga Lala yang telah tertidur seraya mengecup kening Lala lama sebelum keluar dari kamar Lala.
☘️☘️☘️
_ _ _ _ _ S
KAMU SEDANG MEMBACA
Auristela Allisya S.
Action"Lala, Lo apain buku gue!!!" Teriak Alen marah seraya melihat buku catatannya yang hancur tak berbentuk. Lala hanya mengernyit. "Itu karena Abang gak ngizinin Lala buat sekolah di luar." Jawab Lala santai, "Jadi yang rusakin buku gue itu beneran Lo...