Axell dan Alen telah Pulang dari kuliah dan sekolah nya, mereka langsung menuju kamarnya masing-masing untuk mandi dan lain-lain.
Setelah selesai mandi dan berganti baju, Alen keluar dari kamarnya dan berjalan menuju kamar Lala untuk mengajak nya makan siang.
Alen mengetuk pintu kamar Lala, namun tidak ada jawaban, Dengan panik ia langsung saja membuka pintu kamar Lala dan terlihat Lala yang sedang tertidur, Alen pun menghela nafas lega.
Ia mendekati Lala, dan membangunkan nya dengan lembut.
"Lala Bangun... Kita makan siang." Ucap Alen dengan mengelus rambut Lala dan sesekali menepuk pipi Lala pelan.
Lala yang merasa terganggu akhirnya membuka matanya, melihat Alen yang di depannya ia langsung memeluk Alen dengan erat.
Alen merasa terkejut sekaligus bingung terhadap Lala yang tiba-tiba memeluk nya dengan erat.
Ia mengusap punggung Lala pelan,
"Ada apa?" Tanya Alen pelan.Lala hanya menggelengkan kepalanya pelan, wajahnya terlihat murung dan khawatir.
"Yasudah sekarang kau mandi, setelah itu kita makan siang." Perintah Alen yang hanya di angguki oleh Lala.
Alen menunggu Lala mandi dengan membereskan kasur Lala yang sedikit berantakan.
Setelah selesai Alen langsung menggandeng tangan Lala menuju ruang makan yang berada di lantai satu.
Namun saat hendak masuk kedalam lift, Alen merasa ada yang memeluk lengannya dari belakang secara tiba-tiba.
"Bang Alen, Bella kangen.." Ucapnya dengan manja pada Alen, Lala hanya menatap nya dengan malas.
Alen menepis tangan Bella yang memeluk lengannya dengan sedikit kasar.
"Jauh-jauh dah Lu dari Gue!!, Tubuh gue bisa gatel tau gak, deket sama Lo." Ucap Alen dengan sinis lalu kembali menarik tangan Lala untuk masuk ke dalam lift.
Bella menghentakkan kakinya kesal saat Alen menepis tangan nya dan meninggalkan nya begitu saja.
Sekarang Alen paham mengapa Adiknya terlihat murung sedari tadi.
Alen mengetahui tentang kebusukan Bella, karena Lala pernah bercerita padanya Saat di Villa waktu itu."Kau tenang saja, Ada Abang yang akan melindungi mu dari nenek lampir itu." Ucap Alen menangkan Lala.
Lala tersenyum tipis mendengar ucapan Alen.
"Lala mau makan apa?" Tanya Alen dengan sangat perhatian.
"Lala mau makan Buah," tunjuk nya pada Buah Apel.
Alen langsung saja mengupas dan memotong nya, Lalu memberikan nya pada Lala. Sedangkan dirinya memakan Roti selai Coklat.
Saat tengah menikmati Rotinya, ada seseorang yang kembali memeluk lehernya dari belakang, dan orang itu Siapa lagi jika bukan Bella.
"Gue Bilang jauh-jauh dari Gue!!. Lo gak denger!!, Jalang banget sih Lo jadi cewek!," Bentak Alen dengan Sarkas pada Bella.
Bella hanya menunduk menampilkan wajah sok sedihnya.
"Apa yang kamu Katakan Alen!." Bentak Axell yang tiba-tiba muncul dibelakang Bella, Lalu mengajak Bella duduk disalah satu kursi meja makan dan mengambilkan nya makanan.
Alen dan Lala hanya menatapnya dengan malas, mood nya untuk makan telah hilang. Alen beranjak dari meja makan, yang juga diikuti oleh Lala setelah nya.
Saat ini Alen harus pergi, sebab ada urusan yang sangat penting dengan sahabatnya, hingga ia harus meninggalkan Lala yang tengah menonton kartun sendirian.
Beberapa menit Setelah kepergian Alen, dengan tiba-tiba Bella duduk di dekatnya.
"Puas-Puasin ya nontonnya, sebelum semua ini menjadi milik gue." Ucap Bella tersenyum mengejek pada Lala, Lala tetap menonton dan mengacuhkan keberadaan Bella.
"Budek ya? Bagus deh. Supaya kembali lancar seperti rencana gue saat bunuh Tante Cynthia." Ucapnya terkekeh.
Lala yang mendengarnya menggeram marah, emosinya naik seketika.
"Jadi yang bunuh Mommy gue, Keluarga Lo?!" Tanya Lala dengan nada dingin, wajahnya memerah,
Itulah Lala. jika dirinya sudah marah, maka akan hilang sikap lembut dan manjanya."Tentu saja, keluarga Eleanor harus terlihat lebih segalanya dari Keluarga Savian." Ucapnya dengan tersenyum sombong.
Lala yang sudah sangat emosi menarik Rambut Bella dan menampar Pipi Bella dengan kuat Berkali-kali.
"DADDY TOLONGIN BELLA... Hiks.." Teriak Bella memanggil Arley. Arley yang berada di kamarnya langsung turun menuju Ruang tengah, begitu juga dengan Axell yang langsung berlari dari arah dapur.
"Lala!!, Apa yang kau Lakukan!!" Bentak Axell seraya membuka cengkraman Lala terhadap Rambut Bella.
"Abang hiks... Tolongin Bella..." Ucap Bella dengan isakan.
"Lepaskan Lala!!" Bentak Axell namun tak dihiraukan oleh Lala, ia semakin menarik kuat Rambut Bella.
"Aaawwssh Sakit Lala...hiks hiks... Lepasin hiks..." Teriak Bella kesakitan, Lala tersenyum kesetanan melihat Bella yang kesakitan.
Hingga Arley yang tiba-tiba datang dan langsung menampar Pipi Lala dengan kuat.
Plak
Lala terdiam seketika, cengkraman nya pada rambut Bella juga terlepas.
Air matanya mengalir seketika, ia menunduk dalam tak berani menatap wajah Arley yang memerah.☘️☘️☘️
I _
KAMU SEDANG MEMBACA
Auristela Allisya S.
Action"Lala, Lo apain buku gue!!!" Teriak Alen marah seraya melihat buku catatannya yang hancur tak berbentuk. Lala hanya mengernyit. "Itu karena Abang gak ngizinin Lala buat sekolah di luar." Jawab Lala santai, "Jadi yang rusakin buku gue itu beneran Lo...