~Part 20~

1.7K 80 15
                                    

Di perjalanan pulang Lala tak henti-hentinya menangis, ia sangat mengkhawatirkan Alen.

Berbeda dengan Arley yang tak henti tersenyum. 'ada gunanya juga Alen koma', Batinnya.

"Daddy kenapa Bang Alen bisa koma?" Tanya Lala dengan memeluk Arley, menyembunyikan wajahnya di dada bidang Arley, ketika tangisnya mulai berhenti.

"Tanya saja pada Abang ketiga mu." Ucap Arley pada Lala, sedangkan Axell hanya menatap Arley Sinis.

"Tuh kan, Abang Axell!!. Awas aja kalo Bang Alen sampe kenapa-kenapa, nanti-" Ucap Lala hendak mengomeli Axell namun terpotong oleh ucapan Axell.

"Itu memang salahnya yang tidak becus menjaga mu." Ucap Axell dingin.

"Daddy, lihat tuh Bang Axell." Adunya pada Arley menunjuk Axell sinis.

Arley hanya diam tak menjawab,
"Daddy ish... Bang Axell hiks hiks." Ucapnya kembali menangis karena kesal.

Arley segera mengelus punggung Lala lembut,
"Biarlah, Nanti Daddy akan menghukum nya hingga koma seperti Alen juga." Ucap Arley yang malah membuat Lala terkejut.

"Gak sampe koma juga Daddy hiks..." Ujar Lala lagi, Ia ingin Arley menghukum Axell, namun tidak sampai koma juga, pikir nya. Mau bagaimanapun ia masih menyayangi Axell.

"Haha, Baiklah. sekarang Lala tidur ya, setelah sampai Daddy akan membangunkan mu." Ucap Arley seraya mengelus Rambut Lala lembut hingga Lala tertidur.

Setelah sampai di Bandara Indonesia, Arley dan anak-anaknya langsung saja menuju Rumah sakit dimana Alen di rawat.

Lala pun telah terbangun dari tidurnya saat dirinya telah sampai di Rumah Sakit.

Alen yang sedang makan siang bersama Arish pun terkejut melihat kedatangan Lala.

"Abang!!, Abang gak papa?!" Tanyanya Panik seraya memeluk Alen erat.

Alen membalas pelukan Lala tak kalah erat, ia sangat merindukan sang Adik.

"Abang sudah tidak apa-apa, maafkan Abang yang tidak bisa menjagamu." Ucap Alen dengan tulus seraya mengecup pucuk kepala Lala berkali-kali.

"Hiks hiks... Maafin Lala juga, Abang Sakit gara-gara Lala hiks.." Ucapnya.

"Setelah ini kalian Harus kembali ke mansion!," Ucap Arley tegas.

Lala yang mendengarnya memberi kode kepada Alen dengan mencolek punggung Alen, agar Alen membujuknya dan bisa kembali tinggal di Villa.

"Dad, tolong kasih kesempatan lagi-" Ucap Alen hendak memohon kepada Arley namun segera terpotong oleh ucapan Axell.

"Tidak!!, Apa kau ingin lebih dari ini Alen?!" Ancam Axell menatap Alen tajam.

Alen hanya menunduk di buatnya, ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti kemauan Daddy nya.

Alshon mengambil Lala dari pelukan Alen ke Gendongan nya, sedangkan Arish kembali membantu Alen kembali berbaring.

"Kembali lah ke Mansion, Abang janji akan membelikan apapun yang kau mau," Ucap Alshon membujuk seraya mendudukkan dirinya di sofa yang berada di Ruang Rawat Alen.

Lala mengusap air matanya dan menatap Alshon dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Beneran? Kalo Lala minta Es krim, Abang mau belikan?" Tanyanya memastikan.

Alshon terlihat berpikir sebentar, Setelah itu ia menganggukkan kepalanya pasrah.

"Apapun untuk mu, asal kau kembali ke mansion." Ucap Alshon yakin, padahal hatinya berkata lain.

Lala terlihat menghela nafas pasrah seraya menganggukkan kepalanya pelan.

"Ayo pulang, Alen harus istirahat. Dia akan pulang besok ke mansion." Ucap Arley hendak membawa Lala pulang, namun Lala langsung menggelengkan kepalanya kuat.

"Lala mau nemenin Bang Alen." Ucapnya menolak pada Arley, hingga Arish membuka suara.

"Lala, Alen harus istirahat secara total. Jika kalian tidak pulang itu bisa mengganggu istirahat nya. Lala gak mau Bang Alen cepet sembuh?"  Ucap Arish menjelaskan sebagai dokter sekaligus Abangnya.

Lala terdiam mendengar perkataan Arish.

"Gak papa ya, Lala pulang. Lala baru dari perjalanan jauh lho, harus banyak istirahat juga. Alen biar Abang yang jaga, Abang kan dokter." Bujuk Arish lagi dengan lembut.

Lala menatap Alen bertanya, dan Alen menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

mau tak mau Lala kembali pulang ke Mansion bersama Daddy nya, dan kedua Abangnya, Alshon dan Axell, sedangkan Arish tetap di Rumah Sakit menemani Alen.

__________

Sedangkan di London Harold mencoba menenangkan pikirannya, Ia harus mencoba untuk mengikhlaskan Lala, karena mau bagaimanapun ia tidak memiliki hak atas Lala.

Lagi pula benar kata Aldric, jika ia merindukan Lala ia bisa langsung mendatangi mansion Arley, meskipun nantinya akan dihalangi oleh Arley, ia akan melakukan segala cara untuk menemui Putri tercinta nya itu.

☘️☘️☘️

_ _ _ E _ _ _

Auristela Allisya S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang