~Part 21~

1.6K 69 30
                                    

Pagi Ini kondisi Alen sudah mulai membaik, ia sudah di perbolehkan pulang oleh Arish.

Sekarang Arish sedang membereskan barang-barang Alen untuk di bawa Pulang.

"Bang cepetan!!, Lama banget." Ucap Alen yang kesal melihat Arish dari tadi beres-beres tapi belum selesai-selesai juga, Ia tak sabar ingin bertemu Lala di mansion.

Arish terlihat berhenti sebentar, Lalu menatap Alen Sinis.

"Apa katamu? Kau pikir aku membereskan barang siapa?" Tanya Arish dengan emosi.

Alen hanya memutar bola matanya malas.

"Yasudah Kau saja yang bereskan, kau bisa lebih cepat kan?, Cepat bereskan." Ucap Arish lalu beranjak duduk di sofa.

"Bang!!, Plis la..." Ucap Alen kesal dan juga geram pada Arish.

"Cepat bereskan!!" Perintah Arish sedikit membentak.

Alen hanya menghela nafas pasrah seraya turun dari Ranjang Rumah Sakit dengan hati-hati, walaupun kondisinya membaik namun tubuhnya masih lemas.

Alen mengemasi barang-barang nya dengan hati yang dongkol.

"Lama!," Ucap Arish sinis.

Alen hanya menunduk dan tetap mengemasi barang-barang nya.

Ia harus Sabar, walau hatinya ingin sekali melempar Arish Vas bunga yang berada di hadapannya, namun ia tahan karena masih ingin hidup dengan tenang.

Hingga barang yang dikemasi Alen mencapai setengah tas, Arish kembali membantu mengemasi nya karena tak tega melihat Alen yang seperti menahan lemas.

"Udah sana istirahat dan jangan banyak komentar!," Ucap Arish tegas.

"Gak papa, Al-" Ucap Alen hendak protes namun terpotong oleh ucapan Arish.

"Istirahat sekarang, Atau kau tidak jadi pulang hari ini!," Ancam Arish menatap Alen tajam.

Alen yang sudah lelah berdebat dengan Arish akhirnya hanya menuruti nya, daripada ia tidak Pulang, pikirnya.

_________

Sedangkan di Mansion, Lala tak henti membujuk Arley untuk segera berangkat ke Rumah Sakit menjemput Alen.

Arley mencoba menolaknya dengan halus,
"Lala tunggu saja ya, Alen akan pulang bersama Arish sebentar lagi." Larang Arley lembut.

"Nggak Daddy, Lala mau jemput Bang Alen. Sekarang!!," Ucapnya kekeh pada Arley.

Arley hanya menghela nafas panjang seraya menganggukkan kepalanya.

"Okey kita jemput Alen, tapi sekalian kau juga check up hari ini. Bagaimana?" Tanya Arley dengan senyum seringai dibibirnya.

Wajah Lala langsung berubah menjadi murung.

Ia menggelengkan kepalanya kuat.

"Gak usah check up, jemput Bang Alen aja Daddy." Ucapnya dengan nada pelan seraya menarik lengan Arley ke pelukannya.

"Tidak!, Jadi kau mau menjemput Alen lalu check up atau tidak?" Tanya Arley sekali lagi yang membuat Lala terisak seketika.

"Hiks hiks... Lala nunggu Bang Alen disini aja Daddy." Ucapnya pelan dengan terisak.

" Yasudah tunggu, tidak usah menangis." Ujar Arley seraya menghapus air mata Lala.

Lala hanya menatap Arley dengan tajam, lalu berjalan ke kamarnya dengan kaki yang di hentak-hentakkan.

"Setelah Arish Pulang, kau harus ganti perban Lala." Ucap Arley sedikit berteriak.

Lala diam sebentar, kemudian melanjutkan jalannya menuju kamarnya tanpa menoleh ke belakang.

Arley hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sang putri yang mudah sekali ngambek, namun terlihat sangat menggemaskan jika Lala seperti itu, Pikirnya.

__________

Saat ini Arish dan Alen sedang dalam perjalanan pulang, suasana di mobil terlihat sangat hening, tidak ada yang membuka suara sejak tadi setelah perdebatan membereskan barang, mereka berdua masih merasa kesal satu sama lain.

Hingga tanpa terasa mereka berdua telah sampai di depan mansion, Arish langsung turun dari mobil dan menyuruh salah satu bodyguard untuk memasukkan mobilnya ke garasi dan membawa barang-barang Alen ke kamarnya.

Setelah itu Arish berjalan masuk ke dalam Mansion diikuti oleh Alen di belakangnya.

"Masuk kamar, Lalu istirahat." Ucap Arish dengan tegas saat tidak melihat seorang pun di Ruang tamu.

Alen hanya menganggukkan kepalanya, namun bukannya menuju kamarnya, Alen malah berjalan menuju ke kamar Lala yang berada di samping kamarnya di lantai tiga.

"Lala... Abang pulang..." Ucap Alen sedikit berteriak.

Lala yang sedang bermain dengan boneka kuda poni nya langsung saja menoleh ke arah sumber suara.

"Abang?!, Maaf Lala gak bisa jemput Abang." Ucap Lala seraya menundukkan kepalanya.

"Gak papa, kan Abang udah disini." Ucap Alen mengelus Rambut Lala.

"Abang baru pulang dari Rumah sakit, kenapa gak istirahat?" Tanya Lala yang melihat Alen sedari tadi hanya berdiri.

"Abang sudah sehat." Jawab Alen cepat, Lala hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban.

"Yaudah temenin Lala main boneka ya Bang." Ucap Lala santai seraya memberikan salah satu bonekanya pada Alen.

Alen hanya menerima nya dengan bingung, kemudian lengannya di tarik oleh Lala agar duduk di kasurnya.
Jadilah sekarang Alen bermain boneka bersama Lala.

'yah, main boneka dah gue.' Batin Alen pasrah.

☘️☘️☘️

_ _ _ _ V _ _

Auristela Allisya S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang