~Part-31~

799 35 6
                                    

Pagi ini Lala terlihat begitu ceria, ia telah selesai mandi dan bersiap-siap untuk menemui Daddy-nya di rumah sakit.

Ia berlari-lari kecil menuju kamar Harold, lalu masuk tanpa permisi, dan terlihatlah Harold yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Papa.. banguuun, Udah siang Papa!" Ucapnya membangunkan Harold dengan menepuk-nepuk pelan pipi Harold.

"Bentar sayang, Papa masih ngantuk," Ujar Harold dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

Ia berbalik memunggungi Lala lalu kembali terlelap dalam tidurnya.

"Papa iiiih... Bangun, Kalo nggak Lala bakal pergi kerumah sakit sendiri," Ucapnya ketus pada Harold.

Sebenarnya Harold tidak benar-benar terlelap, Ia hanya mengulur-ngulur waktu karena malas bertemu dengan Arley.

Akhirnya dengan terpaksa Harold bangun dari tidurnya lalu menatap Putrinya yang terlihat kesal, ia tersenyum akan hal itu.

"Papa mandi dulu ya," Ucap Harold hendak mengecup kening Lala, namun segera Lala dorong tubuh Papa nya itu.

"Papa Bau belum mandi, jangan cium cium Lala!!, Lala udah wangi," Ucapnya menatap Harold sinis.

Harold terkekeh dibuatnya lalu berjalan santai menuju kamar mandi.

Setelah kepergian Harold, Lala berlalu menuju ruang makan, disana ada Harvey yang terlihat telah siap dengan jas dokternya.

"Selamat Pagi kak~" sapa Lala lembut pada Harvey.

Harvey yang terlihat fokus pada handphone nya, langsung mendongak dan terlihat Lala yang tersenyum manis ke arahnya.

"Pagi juga Princess nya kakak, kiss dulu dong," ucap Harvey menunjuk pipinya.

Lala langsung mendekat ke arah Harvey dan mengecup singkat pipi Harvey.

"Kau mau kemana?" Tanya Harvey melihat Lala yang sudah rapi.

"Lala mau ke rumah sakit sama Papa, mau jenguk Daddy, Abang." Ucap Lala di akhiri dengan senyuman manis.

"Hmm begitu ya, yasudah Abang berangkat duluan, Nanti jangan lupa mampir keruangan Abang," pamit Harvey mengecup kening Lala sebelum berangkat.

"Oke bang, kalo Lala ingat, hihihi" ucapnya dengan cengiran tak berdosa, membuat Harvey menatap nya tajam sebelum pergi.

Setelahnya, Lala kembali Menghampiri kamar Papanya Harold. dan terlihat Harold sedang merapikan rambutnya, pakaian yang Harold gunakan hanyalah baju santai, Celana Pendek dan kaos hitam.

"Papa Ayo berangkat," Ucap Lala seraya menarik lengan Harold lembut. Harold berbalik dan membawa Lala kegendongan koalanya.

"Kau harus sarapan terlebih dahulu." Ucap Harold seraya mengecup pucuk rambut Lala.

"Tidak tidak-" ucap Lala hendak menolak.

"Yasudah, tidak jadi kerumah sakit. Papa mau kekantor saja." Jawab Harold dengan nada setengah sinis seraya berbalik arah.

"Eh? Papaaa... Iya Lala mau sarapan. jadi kerumah sakit ya Papa... Ayo paah." Ujarnya kesal seraya memukul-mukul dada Harold kesal.

Harold hanya terkekeh melihatnya, ia kembali menjalankan langkahnya menuju ruang makan di lantai satu.

"Kau ingin sarapan apa baby?" tanya Harold lembut seraya mengambil piring dan sendok yang berada di atas meja.

"Lala mau Roti selai coklat sama Vanila." Jawabnya menatap Harold aneh.

Harold menghela nafas sebentar, lalu menaruh Piring dan sendok yang tadi dipegangnya di depan Lala. lalu ia mulai mengambil 2 buah roti lalu mengoleskannya dengan selai sesuai dengan yang diminta oleh putrinya tadi.

Lala memakan roti buatan Harold dengan lahap. Harold tersenyum manis melihat putrinya makan dengan lahap, tangannya terangkat untuk mengelus lembut kepala Lala.

"Papa guak muakan?" tanyanya dengan mulut yang penuh.

Harold hanya terkekeh, "Habiskan dulu makanan di mulutmu itu," nasehatnya.

"Papa gak makan?" Tanya nya menatap Harold lucu.

Harold hanya menggelengkan kepalanya pelan, "Papa sarapan nanti saja di rumah sak-"

"Tidak, Papa juga harus sarapan." ucap Lala tegas, seraya menyodorkan roti coklat kedepan mulut Harold.

Harold hendak menolak kembali, namun ia mendapat tatapan garang dari putrinya itu, yang terlihat sangat menggemaskan di matanya.

akhirnya Harold membuka mulutnya dan menerima suapan dari Lala seraya tersenyum.

Semenjak Lala hadir di kehidupannya, Hidupnya menjadi lebih berwarna, dan ia lebih sering tersenyum manis, daripada memasang wajah datar dan kaku seperti sebelumnya. namun ia kembali di sadarkan, jika cepat atau lambat Lala akan kembali pada Keluarganya.

Harold menatap Lala sendu yang sedang asyik memakan rotinya.

☘️☘️☘️

_ _ _ _ _ E _

Auristela Allisya S.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang