Yuna saat ini duduk di depan meja rias dia baru saja selesai membersihkan riasan di wajahnya sementara Jinan masih di luar bersama teman-temannya yang memang ikut berkumpul di rumah Jinan. Keduanya memang saat ini sudah berada di rumah Jinan. Yuna belum sepenuhnya pindah karena dia hanya membawa sedikit barang.
"Aduh ini bukanya gimana astaga" ucapnya sambil terus berusaha membuka gaunnya. Di tengah usahanya untuk membuka gaunnya tiba-tiba tangan dingin menyentuh tangannya membuatnya berbalik.
"Kenapa gak panggil aku sih?" Tanya Jinan yang saat ini sudah membantu membuka pengait yang ada di belakang punggungnya.
"Kakak kan lagi bareng temen-temen"
"Mereka udah pulang, kesini cuma di suruh mama bungkus makanan" ucap Jinan.Lelaki itu menelan ludah sambil terus menatap punggung indah istrinya sementara Yuna yang melhat dari kaca pun wajahnya berubah menjadi semerah tomat.
Tangan Jinan yang beberapa kali tidak sengaja menyentuh punggungnya pun membuatnya merinding, Yuna merasakan waktu yang sepertinya semakin melambat bersamaan dengan gerakan Jinan membuka pengait bajunya.
Lelaki itu menatap cermin dimana Yuna sejak tadi melihat gerakannya pun membuatnya melemparkan senyum yang Yuna tak tau apa artinya. Di tatap begitu intens oleh Jinan membuat pipi Yuna semakin merah dia tidak tahu harus berkata apa dengan posisinya yang sekarang.
Dengan gerakan cepat Jinan membalik tubuh Yuna dan langsung meraup bibir manis istrinya. Yuna yang sedikit terkejut hampir limbung jika saja Jinan tidak merengkuh pinggangnya.
Lelaki itu melumat lembut bibir istrinya menekannya semakin dalam membuat Yuna terbuai olehnya. Gadis itu menutup matanya dan mengusap lembut pipi Jinan meresapi setiap detile yang di lakukan suaminya.
Tangan Jinan terus menahan pinggang Yuna sementara tangan satunya sudah sibuk melucuti pakaian istrinya. Dengan sekali sentakan gaun indah Yuna robek dan jatuh ke lantai menyisakan kemben yang juga sudah sedikit terkoyak membuat gadis itu membuka matanya kaget. Melihat ekspresi itu Jinan hanya tersenyum dalam ciumannya dan kembali memperdalam lumatannya.
"Astagfirullah Mas Jinan ihh..." ucap seorang gadis yang baru saja ingin memanggil kedua pasangan itu untuk turun karena kedua orang tuanya memanggil mereka.
Mendengar suara adiknya Jinan refleks memisahkan diri dan menatap kesal pada adiknya yang kini berdiri di depan pintu.
"Kalo mau unboxing tuh pintunya di kunci" tutur sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Mendengar penuturan Hana membuat Yuna menunduk malu dengan wajah memerah.
"Kamu ngapai disini?"
"Mas sama Mbak dipanggil mama di bawah" jawabnya"Bilangin, Yuna baru mau ganti baju nanti kita turun" ucap Jinan lalu menutup pintu kamarnya dan mengusir adiknya dari sana. Sementara Yuna terus menunduk dengan wajah yang masih memerah membuat Jinan gemas melihatnya.
"Kamu ganti baju gih, aku tungguin" ucapnya lalu mengangkat dagu istrinya dan melemparkan senyum manisnya. Yuna pun berjalan ke arah kopernya dan mengambil setelan piyama lalu masuk ke kamar mandi untuk ganti baju.
Sambil menunggu Yuna Jinan pun membuka ponselnya, disana sudah banyak notifikasi ucapan selamat dari beberapa temannya. Lelaki itu memilih membuka ruang obrolannya dengan teman-temannya.
Hema : udah unboxing belom Ji?"
Rendy : anjir kepo banget lo!
Hema : Helleh lagak lo gue tau lo pantengin grup kan karna kepo juga.
Charliee: yaelah lo pada cupu sih, makanya main lah biar tau rasanya gak usah kepoin org
Rendy : penjahat kelamin mah beda
Hema : 2
Nanda : 3
Januar : 4
Charliee: sialan lo pada!
Charliee : lagian si Jinan gak mungkin muncul lah
Charliee: dia kan lagi menikmati suara desahan indahnya Yuna
Januar: sialan yang lo omongin itu adek gue!
Charliee: hahaha gue cuma ngomong kenyataan kali
Hema: eh tapi gue kepo deh si Jinan kan yang paling cupu di antara kita
Hema : mainnya gimana ya? Hahaha
Rendy: si anjing, udah bener-bener gila ini pembicaraan.
Jinandra : GILA LO SEMUA!
Hema: wow wow gimana nih udah pecah telor belum?
Jinandra : KEPO!!!
Charliee: belum itu, kita belum sejam pulang dari rumahnya
Rendy: Char lo bener-bener berpengalaman yaa
Charliee: makanya jangan cupu!
Hema: hahahaha
Nanda: mending cupu kayak rendy lah dari pada ngaku pengalaman banyak tapi PK
Hema: wow wow sepertinya akan ada keributan saudara saudara
Rendy: gue tim Nanda
Hema: okey gue Charliee
Charliee: sialan lo pada!