Extra Part III

133 18 0
                                    

Semua orang menatap Rendy dan Julia bergantian. Tidak ada yang membuka suara karena tidak tahu harus mengatakan apa. Sampai akhirnya Karin bertanya.

"Kalian pacaran?" Tanya Karin
"Kita mau nikah" ucap Rendy membuat teman-temannya terkejut.

"Lo gila? Ren Julia punya suami kalo lo lupa" ucap Nanda "Dia udah cerai" ucap Rendy santai. "Sejak kapan hubungan kalian?" Tanya Januar

"Semalam mungkin" jawab Rendy lagi
"Ini kalian ONS trus mutusin buat nikah gitu?" Tanya Januar dan Rendy mengangguk lagi.

"Ren nikah itu bukan main-main, bukan karena kalian udah tidur jadi lo harus nikahin dia" ucap Charliee "Iya Ren, lagian kalian tidur juga cuma buat kesenangan kan, sekali juga gak akan buat Julia hamil dan lagi lo pake pengaman jadi gak ada masalah" sambungnya.

"Gue gak pake pengaman dan keluar di dalam" ucapan blak-blakan Rendy membuat Julia malu dengan wajah memerah.

"Udahlah ya gue gak butuh restu kalian, gue bilang ini cuma mau memberikan kabar bahagia" ucap Rendy "Besok gue sama Lia balik duluan buat urus pernikahan, Kalian jangan kelamaan disini karena kalian harus hadir di pernikahan gue" ucap Rendy membuat semuanya cengo.

"Okey karena ini udah jadi keputusan elo, dan besok lo juga udah balik jadi mending kita jalan jalan deh" ucap Jinan dan di setujui yang lainnya. Setelah berbicara panjang dan menentukan destinasi yang akan di datangi keenam pasangan itu pun bersiap-siap.

*****
"Gak nyangka aku mas, kak Rendy bisa se gentle itu" ucap Yuna membuat Jinan mengernyit. "Kak Rendy langsung mutusin buat nikahin Dr Julia padahal mereka gak salung cinta" ucap Yuna lagi.

"Kak Rendy tuh laki-laki penuh tanggung jawab lo" ucapan Yuna mengusik pikiran Jinan "Jadi maksud kamu aku gak bertanggung jawab gitu?" Tanya Jinan "Ck mulai ngambekkannya, padahal aku gak ada ngomong gitu" ucap Yuna sebal lalu kembali memoles wajahnya dengan makeup nya tanpa menghiraukan Jinan.

Namun lelaki itu terus mendekat ke arah Yuna dengan penuh kemanjaan membuat Yuna sebal dan mendorong suaminya menjauh.

"Apaan sih mas"
"Kamu nolak aku?" Tanya Jinan membuat Yuna memutar bola matanya malas.

"Kita mau pergi loh ini, mas jangan aneh-aneh deh" ucap Yuna "selama disini kita full jalan loh sayang, kamu gak mau bikin debay apa? Biar anak Jaja nanti ada temennya" ucap Jinan membuat Yuna berdecak "Ck Mas Jinan kita mau pergi, yang ngajak jalan bareng sama yang lain mas Jinan sendiri gak mungkin tiba-tiba kita batal" katanya membuat Jinan cemberut.

"Kalo pulang dari jalan boleh yaa?" Tanya Jinan sambil mengendus endus leher dan punggung Yuna.
"Apaan sih mas" ucap Yuna bersaha lepas "Jawab dulu, abis jalan boleh kan?" Tanya Jinan lagi "Iya-iya terserah mas Jinan mau ngapain, sekarang kita keluar" ucap Yuna membuat Jinan membalik tubuh istrinya dan mengecup bibirnya berkali kali.

"Ini lipstick nya rusak astaga" geram Yuna saat Jinan sudah berlari keluar dari kamar. Yuna pun memperbaiki makeupnya lalu ikut keluar bersama suaminya.

******
Keenam pasangan itu saat ini sudah berada di area namsan tower, mereka sempat berfoto bersama dan menulis nama masing masing di gembok cinta yang ada di sana. Saat sudah lewat tengah malam setiap pasangan berpisah Rendy dan Lia karena harus melakukan penerbangan esok hari, keduanya memilih pulang duluan bersama pasangan Charliee dan Ninda yang memang Charliee sendiri yang sibuk meminta pulang.

Sementara Januar dan Karin saat ini sedang menikmati makanan di sebuah restoran karena Karin yang mengeluh kelaparan Hema dan Rara ikut bersama mereka untuk mengisi tenaga.

Jinan dan Yuna juga sudah berpamitan dan izin tidak pulang karena Jinan sudah menyiapkan penginapan di sebuah van di pinggir pantai. Menyisakan Nanda dan Manda pasangan yang entah statusnya sekarang apa.

"Makasih ya Nan, udah ajakin aku jalan-jalan" ucap Manda tanpa mengalihkan tatapannya dari lampu-lampu gedung yang terlihat dari namsan tower.

"Udah jadi tugas ku Nda" ucapan Nanda akhirnya berhasil mengalihkan atensi Manda, gadis itu menatap Nanda dalam, tanpa mengatakan apa-apa.

"Kita beneran gak bisa balik ya Nda?" Tanya Nanda "Aku tau kesalahan aku fatal kemarin, tapi aku akan berusaha untuk gak ulangi lagi, aku akan jadi laki-laki yang cuma punya satu wanita Nda" ucap Nanda "Aku bener-bener gakbisa lepasin kamu.. Aku sayang sama Kam...." Manda mengecup bibirnya singkat lalu tersenyum "Jangan buat aku nyesel kasih kamu kesempatan ini Nan" ucapan Manda membuat senyum Nanda merekah lelaki itu kemudian menarik tengkuk Manda dan memberikan kecupan dibibirnya. Kecupan lembut itu terus berkembang berubah menjdi lumatan, keduanya hanyut dalam kerinduan yang mendalam. Ini adalah ciuman pertama mereka setelah pertengkaran panjang yang mereka alami. Dalam hati Nanda berjanji akan terus menjaga kepercayaan wanitanya hingga akhir hayatnya sementara Manda berdoa semoga keputusannya tidak salah.

*****

❤️disukai oleh jinanptrs dan 987 lainnyaAyunald_Bayi besar ku ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️disukai oleh jinanptrs dan 987 lainnya
Ayunald_Bayi besar ku ❤️

Charl_Lee Bayi besar yg bisa menghasilkan bayi sungguhan 🤣🤣
MalikRendy gue balik duluan Ya @jinanptrs @ayunald_
Ayunald_ Hati-hati kak Ren

Setelah membalas komentar Rendy, Yuna menyimpan ponselnya dan kembali memeluk Jinan manja. "Mas gak papa kan kalo aku gak langsung hamil?" Tanya Yuna "aku gak akan maksa kamu buat punya anak dulu kalo memang belum siap" balas Jinan lalu Yuna menggeleng.

"Aku siap mas, tapi sesuai kata dokter mungkin akan sulit" ucap Yuna sendu lalu Jinan menarik istrinya ke dalam dekapannya "sulit bukan berarti gak bisa sayang, kita jalanin aja sama-sama ya, aku yakin tuhan akan kasih kita hadiah terindah di waktu yang tepat" ucap Jinan "Mas aku gak papa kok kalo misal mas mau nik..." bibir Yuna di bungkam Jinan karena lelaki itu tak ingin mendengar penuturan aneh istrinya.

"Apapun yang terjadi, cuma kamu satu satunya perempuan yang akan jadi istriku dan juga ibu dari anak-anakku" ucap Jinan membuat air mata Yuna menetes dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang suaminya. Perempuan itu terisak membuat Jinan semakin mengeratkan dekapannya.

"I Love You, sampai kapan pun itu aku akan selalu cinta sama kamu" bisik Jinan keduanya pun kembali saling mengeratkan pelukan menyalurkan cinta yang tumbuh semakin dalam. Harapan keduanya hanya akhir yang bahagia untuk kisah mereka.

*****
Lunalim_

De JavuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang