Malam minggu Jinan diisi dengan berkumpul bersama teman-temannya. Mereka berkumpul sekalian menunggu kedatangan Nanda yang sudah kembali dari Jepang. Lelaki itu mengatakan jika dirinya akan bergabung setelah membereskan urusan rumah barunya.
"Jadi Char lo bakal izin ke Nanda nih?" Tanya Rendy
"Gak di kasih restu dia" ungkap Jinan membuat Charliee menekuk wajahnya kesal."Kok?"
"Lo tau lah Nanda dan pemikiran anehnya" ucap Jinan "Jadi gimana?" Tanya Rendy lagi
"Tetep gue gas lah, orang Nindanya mau kok nikah sama gue" katanya tegas."Belum tentu!" Ucap seseorang yang baru saja datang membuat semua orang menatap ke arahnya.
"Wow Nan lo di Jepang gak makan apa gimana, kurus amat" ungkap Hema "body shamming lo" sanggah Rendy
"Lo kenapa sih Nan?" Tanya Charliee
"Gue kenapa?" Bukannya menjawab Nanda malah balik bertanya."Ck gue mau nikah sama Ninda" katanya
"Gak usah sama adek gue, pilih aja salah satu cewek lo" ucap Nanda "Lo kenapa sih? Ninda aja gak nolak" Tanya Charliee lagi."Lo bego atau gimana sih?" Tanya Nanda membuat Charliee bingung "Ninda itu sakit, dia gak akan bisa layanin elo sebagai suaminya nanti, dia trauma!" Sergah Nanda
"Lo pikir nikah cuma buat ML doang hah?" Tanya Charliee yang mulai emosi "Gue udah bilang, gue gak peduli sama trauma sialan itu" sambungnya.
"Sekarang emang lo gak peduli Char tapi gimana nanti? Gimana kalo hubungan lo udah jalan lama dan Ninda masih belum sembuh?" Tanya Nanda
"Gue Gak Peduli Anjing!" Ucapnya penuh penekanan "woy woy santai bicaranya gak usah di gas" ucap Hema menenangkan. Suasana di ruangan itu begitu tegang membuat siapa saja yang ada disana merasakan aura mencekam.
"Assalamualaikum, Mas ini aku bawain martabak tadi beli di depan sama Ninda" ucap Yuna yang baru saja tiba bersama Ninda.
"Tarus situ aja sayang" balas Jinan
"Gue duluan ya Yun, kakak-kakak" pamit Ninda lalu masuk ke kamarnya, sejak tadi dia merasa aneh pada perutnya membuatnya ingin segera istirahat."Aku juga masuk deh" kata Yuna lalu pergi bersama Ninda
Setelah kepergian dua wanita tadi suasana kembali menegang dimana Nanda dan Charliee yang saling melempar tatapan tajam.
"Sampe kapan kalian mau tatap-tatapan gini sih?" Tanya Hema "Gue tetep bakal nikahin Ninda" ucap Charliee "gue tetap gak akan setuju" balas Nanda
"Anjing lo ya, mau lo apa sih?" Tanya Charliee emosi
"Cari aja cewe lain Char, di luar banyak kok" ucap Nanda "gue cuma mau Ninda!" Balas Charliee lagi"Tapi itu gak akan mung.."
"Aaaaaa, MAS JI TOLONG"
Teriakan Yuna menghentikan ucapan Nanda dan mengalihkan atensi semua orang. Jinan yang panik mendengar istrinya pun langsung berlari ke dalam diikuti yang lainnya.
Jinan berlari ke arah kamarnya namun langkahnya terhenti saat melihat kamar Ninda terbuka dan istrinya sudah duduk lemas di depan kamar mandi Ninda.
"Kenapa sayang?" Tanya Jinan kemudian Yuna menunjuk arah kamar mandi dimana Ninda terduduk lemas dengan banyak darah di lantai. Melihat itu Jinan terkejut dan memanggil semua temannya yang masih setia menunggu di luar kamar.
"Woy bantuin Ninda pendarahan" ucapnya panik membuat semua orang terkejut terutama Charliee dan Nanda yang langsung berlari masuk.
"Tahan Nin, aku bawa kamu ke dokter. Please bertahan" ucap Charliee lalu mencoba mengangkat Ninda perlahan namun Nanda menepis tangannya membuat pergerakan Charliee terhenti.