Apologize

184 37 3
                                    

Disaat semua orang berada di ruangan Ninda, Jinan sendirian masuk ke kamar Yuna. Gadis itu saat ini sedang berdiri di balkon kamar rumah sakitnya melihat banyaknya kendaraan berlalu lalang dari atas.

Jinan mendekati istrinya tanpa menimbulkan kebisingan. Lelaki itu berdiri disamping Yuna yang masih tidak menghiraukan kehadirannya.

"Jaja mau urus perceraian kita" ucap Jinan membuat Yuna menegang.

"Aku minta kesempatan, Jaja serahin semua keputusan sama kamu" ucap Jinan lagi "Tapi boleh gak kamu dengerin aku dulu?" Tanya Jinan sambil menatap Yuna yang masih menatap jalanan di bawah.

Karena tidak mendapat respon Jinan pun mencoba meraih bahu Yuna agar gadis itu berbalik menghadapnya. Saat mereka sudah berhadapan Yuna hanya menatapnya dingin tanpa ekspresi membuat hati Jinan mencelos.

Flashback on
"Cincinnya cantik kan Char?" Tanya Jinan saat menunjukkan kotak bludru pada Charliee namun lelaki itu hanya berdeham sebagai jawaban.

"Kalo gitu gue pergi dulu, doain ya" katanya lalu berlari menuju halte bus. Setelah naik di bus Jinan menuju apartment shella kekasihnya yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.

Saat masuk ke dalam Lift Jinan benar-benar merasa gugup, dia terus bergerak tanpa arah sampai bunyi lift terdengar dia berjalan ke arah pintu apartement Shella. Karena sudah biasa berkunjung Jinan pun langsung membuka kode di pintunya dan berjalan menuju kamarnya.

Jinan sempat bingung melihat betapa berantakannya apartement kekasihnya tapi dia tetap berjalan masuk hingga ke depan pintu kamar.

Jinan mengetuk pintunya tapi tak ada jawaban disana membuatnya langsung membuka pintu kamar. Jinan mematung melihat apa yang ada di depannya kekasihnya yang sangat ia cintai sedang mendesah nikmat dibawah seorang lelaki yang dia yakini berumur 20 tahun lebih tua dari dirinya.

Kehadirannya bahkan tak disadari oleh kedua orang tersebut sampai akhirnya Shella bertemu pandang dengannya. Wanita itu hanya membulatkan matanya tapi tetap melanjutkan aktifitasnya sampai ia mendapat pelepasan.

Melihat Shella melalui orgasme bersama pria tua diatasnya membuat Jinan tak habis pikir dan pergi dari sana. Namun belum sempat dia keluar Shella sudah menahan tangannya.

Jinan melihat perawakan Shella dari atas sampai bawah gadis itu hanya melilitkan selimut tipis pada tubuhnya. Jinan menghempas tangan Shella dengan kasar.

"Kita PUTUS!" Ucapnya lalu pergi meninggalkan Shella sendirian.

Jinan pun langsung pergi ke rumah Charliee dia benar-benar frustasi. Dia tak tahu harus mengadu kepada siapa. Saat masuk salah satu asisten rumah Tangga Charliee menahannya.

"Maaf den, di dalam lagi ada pacarnya tuan Charliee" katanya "gak papa bi" ucap Jinan lalu masuk. Namun saat masuk ke dalam hal yang sama seperti beberapa menit lalu dia saksikan kembali dia lihat membuat lelaki itu benar-benar jengah.

Menyadari keberadaan sahabatnya Charliee menghentikan kegiatannya dan menyuruh gadis yang menjadi teman tidurnya untuk pulang.

"Anjing ngapain sih lo asal masuk aja" umpat Charliee sambil memakai pakaiannya.

"Sejak kapan lo selingkuhin Caca?" Tanya Jinan
"Kita udah putus!" Jawabnya
"Seriously?"
"Dia gak mau di ajak ML, dan lo tau kan gue gak bisa pacaran sehat" jawab Charliee "Jelaslah bego si Caca kan masih SMA" ucap Jinan "yang tadi juga masih SMA bahkan umurnya lebih tua Caca" balas Charliee membuat Jinan menggeleng tak percaya.

"Jadi kenapa lo gangguin malam indah gue? Lo di tolak?" Tanya Charliee membuat Jinan kembali murung dan mengeluarkan kotak bludru dari kantongnya dan melemparnya asal.

De JavuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang