Ninda dan Charliee saat ini sudah berada di salah satu resort mewah kota Prancis keduanya baru saja tiba setelah menempuh perjalanan yang cukup lama. Ninda sedang berada di kamar mandi sementara Charliee sedang memeriksa beberapa laporan yang masuk di email nya. Suara air sudah tak terdengar lagi menandakan Ninda sudah selesai membersihkan diri. Tak lama pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Binda dengan dress tidurnya.
"Bagus gak kak?" Tanyanya saat sudah berdiri di hadapan Charliee yang masih sibuk dengan iPad nya. Lelaki itu pun mendongak menatap Ninda sedikit terperanjat menahan napasnya.
"Sejak kapan kamu punya baju itu?" Tanya Charliee
"Kemarin di kasih kak Rara sama kak Hema" Jawabnya
"Kapan? Perasaan kita bareng terus"
"Waktu kakak ngobrol sama kak Nanda"Jawab Ninda dan Charliee pun mengangguk paham."Kamu nyaman pake itu?" Tanya Charliee
"Aku kan udah biasa kak, ya cuma ini lebih tipis dari baju-baju aku yang lain sih" jawabnya sambil memegang kain baju yang di gunakannya."Disini musim dingin lo Nin, kamu yakin gamau pake baju yang lebih hangat?" Tanya Charliee
"Kata kak Hema nanti juga bakal hangat" jawabnya lalu duduk di sebelah Charliee
"Hah? Emang hema ngomong apa?" Tanya Charliee lagi "Katanya Nin disana emang musim dingin tapi kalo lo pake baju ini gue pastiin cuaca disana gak ada apa-apanya karna baju ini bakal bikin lo cukup hangat" Jawab Ninda mengikuti nada bicara Hema membuat Charliee mengumpat dalam hati."Sialan si Hema, awas aja kalo ketemu" batinnya
"Kenapa sih kak? Gak cocok ya bajunya?"
"Bukan, aku cuma khawatir kamu kedinginan nanti" Jawabnya lalu meletakkan IPad nya di atas nakas."Kan kak hema udah bilang bajunya bakal hangat nanti" balasnya membuat Charliee menyentil pelan dahi Ninda "Kamu percaya sama Hema? Kamu pikir baju kurang bahan gini gimana bisa buat kamu hangat hmm?" Tanya Charliee membuat Ninda berpikir. Lelaki itu pun tersenyum melihat kepoloaan istrinya lalu mendekatkan bibirnya di telinga gadis itu.
"Yang buat kamu hangat itu bukan bajunya tapi aku" bisiknya membuat Ninda menegang lalu menutup matanya sambil menarik napas dalam. Melihat reaksi Ninda membuat wajah Charliee berubah khawatir.
"Nin, kamu gak papa kan?" Tanyanya Namun Ninda masih menutup mata sambil mengatur napasnya. Perlahan-lahan gadis itu membuka matanya lalu menatap Charliee dalam.
"Maafin aku kak, aku ganti ya bajunya" katanya lalu mencoba berdiri tapi Charliee menahannya agar tetap duduk di sampingnya.
"Gak papa, gini aja" katanya namun Ninda menggeleng "Kasian kak Charliee nanti" balasnya "gak papa, ucah sekarang istirahat, besok kita mau jalan lo" katanya "Maaf kak" ucapnya sambil menunduk dalam.
"Hei It's oke, aku kan juga gak minta. Kita pelan-pelan aja" balas Charliee sambil mengelus pelasn pipi Ninda "Sekarang istirahat ya" ujarnya dan Ninda pun menurut, gadis itu pun berbaring di kasur dan Charliee pun ikut di sebelahnya. Ninda kembali memejamkan mata sambil menarik napas dalam menenangkan dirinya,
"Kamu gak papa kan? Butuh obat penenang?" Tanya Charliee lagi namun Ninda menggeleng dan membuka matanya menatap suaminya.
"Kak" panggilnya dan Charliee menatapnya dengantatapan bertanya. Ninda menggigit bibirnya bingung membuat Charliee juga ikut bingung.
"Knp hmm?"
"Mmm Malam ini pelukan dulu yaa"katanya lalu mendekat ke arah Charliee, gadis itu mendekap Charliee erat dan menempelkan wajahnya di dada bisang suaminya. Charliee hanya bisa tersenyum gemas melihat istrinya."Kan udah dibilang kita pelan-pelan aja" ucapnya lalu membalas dekapan Ninda lebih erat. Sesekali dia mengusap lembut surai panjang istrinya sambil mengecup keningnya. Ninda mendongak menatap wajah Charliee yang juga saat ini menatapnya. Gadis itu maju lalu mengecup bibir suaminya singkat, namun Charliee kembali menautkan bibirnya saat Ninda melepaskan kecupannya.
Ciuman itu terasa lembut membuat Ninda mememjamkan matanya, menikmati ciuman lembut yang di berikan Charliee sampai saat napas keduanya sudah mulai habis barulah lelaki itu melepaskan ciumannya lalu tersenyum menatap Ninda.
"Sekarang tidur yaa" katanya lalu Ninda kembali menempelkan wajahnya di dada Charliee dan berusaha untuk tidur.
*****
Yuna dan Jinan saat ini sedang berjalan-jalan bersama baby Reksa di taman. Selama bayi kecil itu di titipkan kepada mereka, jinan dan yuna setiap hari membawa Reksa berjalan-jalan. Keduanya bahkan sudah membelikan banyak mainan dan pakaian lucu untuknya."Omg bayi gue" seru Rara yang juga sedang berjalan-jalan di taman bersama keponakannya.
"Hema mana Ra?" Tanya Jinan
"Disana lagi beli minum sama kavi" jawabnya "Kalian udah dari tadi?" Tanya Rara"Baru aja kok kak, Reksa tadi bangunnya lama makanya jam segini baru keluar" jawab Yuna
"Anteng juga si bayi sama kalian" ucap Rara sambil terus mengecup pipi gembul Reksa "Iya kak, Reksa anaknya pinter gak rewel" ucap Yuna
"Jadi Reksa sama kalian sampai Ninda pulang?" Tanya Rara "Gak kak besok kita mau bawa kerumah kak Charliee soalnya mommy nya mau main katanya sama Reksa" jawab Yuna "Mommy nya Charliee keren sih, dia bisa sesayang itu sama Ninda dan anaknya" ucap Rara
"Bunda aku juga bakal sayang sama kamu dan kavi ko tenang aja" ucap Hema yang sudah berdiri di belakang Rara.
"Apaan sih" ucap gadis itu membalas ucapan hema.
"Iyaa Ra, lagian lo tunggu apa lagi sih? Lo gak mau nikah gitu?" Tanya Jinan "Gak nanti aja" jawabnya membuat hema mendengus."Kalian masih lama disini?" Tanya Hema
"Iyaa, kita baru dateng, paling sejam lagi Yuna juga belum jajan" jawab Jinan "kalo gitu kita duluan yaa" pamitnya dan Rara menaruh Reksa kembali ke dalam stroller. Setelahhema dan rara pergi, mereka pun mencari tempat duduk yang teduh."Mas jagain Reksa ya, aku mau jajan dulu" ucap Yuna dan diangguki Jinan.
"Kamu mau nitip?" Tanya Yuna sebelum pergi Jinan hanya menggeleng sebagai jawaban.*****
"Satu jam lagi ibu saya datang, kamu siap-siap pulang" ucap lelaki yang saat ini sudah berdiri tanpa busana dan masuk ke dalam kamar mandi. Sementara seorang gadis yang masih berbaring di ranjang pun menghela napas lelah menatap lelaki tadi.Dengan langkah gontai gadis itu bangun dan memungut pakaiannya dan memakainya satu persatu tanpa suara. Setelah selesai memakai pakaiannya gadis itu menatap penampilannya di cermin lalu kembali menghela napas.
"Keluar sekarang saya antar pulang" Ucap lelaki tadi setelah sudah rapi dengan pakaian kasualnya.
"Saya bisa pulang sendiri" katanya lalu mengambil tas tangannya dan keluar dari kamar. Lelaki itu mengikutinya tanpa banyak bicara.
"Karin kamu tau kan saya tidak suka di bantah" mendengar itu membuat Karin berhenti "Berhenti merajuk, saya tidak suka" katanya lalu berjalan mendahului karin dengan membawa kunci mobil di tangannya. Gadis itu pun hanya pasrah sambil terus mengekor di belakang Januar.
*****
Lunalim _