Suara langkah kaki terdengar keras dari tangga. Seorang gadis berambut sepunggung berwarna hitam kelam berlari menuruni satu persatu anak tangga dengan cepat. Ia berlari kecil menuju rak sepatu. Dengan jari lentiknya ia meraih sepatunya lalu membuka pintu dan kembali berjalan keluar.
Di halaman rumahnya, gadis itu mengambil sikat dan timba di dekat kran air. Tangannya mencengkram kuat sikat itu lalu menggosok sepatu yang kotor. Kemarin, waktu pulang sekolah setelah hujan deras ia melewati jalanan di samping taman bermain dan membuat sepatunya terkena lumpur basah. Ia tak menyesal membuat sepatunya kotor karena ia sangat menikmati suasana sejuk kemarin.
Sambil bersenandung kecil ia menatapi setiap sudut sepatunya memastikan kotoran itu sudah tergosok sempurna. Ia kembali menggosok sepatu dengan santai dan sesekali membilasnya dengan air. Ia terus menggosoknya hingga tanpa sadar tangannya terluka. Merasa sedikit perih di bagian jari kelingkingnya, akhirnya ia menghentikan gerakan tangannya.
"Terluka lagi." Gumamnya sambil tersenyum tipis.
Tak ingin membuang waktu lama, ia mempercepat gosokan dan segera menyelesaikannya. Setelah memastikan tak ada lagi lumpur berwarna coklat yang menempel, ia membilas sepatunya beberapa kali. Puas dengan kebersihan di sepatunya, ia menjemurnya dengan menaruhnya di samping pagar. Niatnya yang ingin menjemurnya dengan menggantungkan sepatu itu di atas pagar ia urungkan ketika panjang tangannya tak bisa mencapai ujung pagar.
Kini ia berlari kembali memasuki rumah. Mengambil keranjang pakaian dan memindahkan pakaian yang sudah di cuci ke dalam keranjang. Ia kembali berjalan keluar dengan kaki telanjang. Kemudian mulai menjemur pakaian-pakaian itu. Sesekali kakinya berjinjit karena sedikit tak bisa mencapai tinggi tali yang menggantung itu.
Sebuah ide muncul tiba-tiba di benaknya. Kenapa ia susah-susah berjinjit kalau bisa memakai kursi yang menganggur di halaman rumah?. Dengan sedikit kesulitan ia menarik kursi kayu itu kemudian menaikinya. Senyum tipis di bibir kecilnya melebar ketika dengan mudah ia menggantungkan pakaian-pakaian dari keranjang.
Lama ia menjemur hingga matahari sudah terik, akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat dan duduk santai di kursi. Peluh membasahi pelipisnya. Sambil menatap langit yang cerah ia mengelap peluhnya. Ia menghela napas panjang menyandarkan punggungnya. Sedikit menengadah ia memejamkan mata, membiarkan sinar matahari membuat wajahnya menghangat.
"Ah piring." Pekiknya pelan saat mengingat banyak piring yang belum di cuci tadi pagi.
Dengan terbirit-birit ia berlari memasuki rumah. Di dapur ia menggelengkan kepalanya kesal ketika melihat tumpukan piring kotor di sana. Ia mulai mencuci piring-piring itu sambil kembali bersenandung. Tangannya terangkat membuka jendela dapur dan menatap samping halaman rumah.
Rerumputan sudah tumbuh tinggi di sana. Seharusnya ayahnya sudah memotongnya kemarin. Namun karena mesin pemotong rumput rusak, rumput itu dibiarkan begitu saja. Matanya menatap pohon di halaman. Entah benar atau tidak, ia sempat melihat siluet seseorang di baliknya.
Karena tak ingin memikirkannya, ia kembali fokus membilas piring. Rasa perih di jari kelingkingnya semakin terasa ketika mengenai sabun. Segera ia mengelap tangannya menggunakan serbet yang menggantung. Ia melihat kembali luka goresan itu. Sudah tak lagi berdarah namun terlihat sedikit menganga. Seingatnya ia menggosok sepatunya tadi dengan hati-hati namun masih saja terluka.
Tak lama kemudian perutnya bergemuruh. Ia membuka lemari pendingin untuk mencari makanan. Kosong, hanya ada satu telur ayam dan botol-botol minuman beralkohol. Tanpa pikir panjang ia mengambil telur itu dan membuat omelet. Ia langsung melahap omelet itu dengan lahap dengan asap yang masih mengepul. Setelah itu, ia minum air putih banyak guna membuat perut kenyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝔱𝒂𝒚 𝒘𝔦𝔱𝔥 𝒎𝔢.
Mystery / ThrillerMemiliki seseorang yang selalu bersama mu tanpa mengetahui bentuk dan rupanya memang sedikit aneh. Hanya keberadaannya saja yang di rasakan namun tidak dengan wujudnya. Aku hanya seorang gadis remaja dengan sosok rahasia yang selalu mengikuti dan m...