Lama Viera menunggu, akhirnya sebuah mobil berhenti di depan kafe. Mina langsung bergegas mengangkat tasnya lalu berjalan memasuki mobil. Dari balik kaca jendela yang masih tertutup gadis itu melambaikan tangan pada Viera sembari tersenyum lebar. Tangan kanan Viera terangkat membalas lambaian tangannya.
Puas dengan apa yang sudah mereka lakukan tadi, Viera mulai berjalan meninggalkan kafe dengan senyum yang merekah di bibirnya. Sempat tadi Mina menawarkan untuk di antar pulang, namun ia menolak. Itu karena ia tak ingin merepotkan. Walaupun arah rumah mereka searah tetapi rumah Viera masih lebih jauh.
Mengingat kembali kue muffin coklat tadi, sangat lembut dan enak. Ia pikir rasanya akan sama saja dengan coklat yang di beli Morgan kemarin. Namun berbeda, mungkin jika ada kesempatan lagi lain kali ia akan membeli kue dengan berbagai rasa. Susu vanila dengan krim kocok dan bola es krim rasa coklat juga sangat enak dan manis.
Kalut dengan pikirannya, tanpa sadar ia berjalan memasuki gang. Terlalu asik memikirkan tadi, membuatnya tak lagi waspada dan lupa. Tanpa sadar ia berjalan santai melewati gang. Baru saja hampir di tengah gang, akhirnya ia teringat karena melihat paku kecil di tengah jalan. Siapa orang yang selalu meninggalkan paku di tengah jalan seperti ini?. Jika terkena kaki atau menembus ban sepeda dua anak kecil di depan sana tentu akan merugikan.
Dengan kesal ia memungut paku itu lalu memasukkannya ke dalam saku jaket. Ia akan menyimpannya sebentar lalu membuangnya ketika melewati tong sampah di depan rumah orang. Kembali ia melihat paku di depan sana. Rasa jengah dan kesal semakin terasa. Kebanyakan yang melewati gang ini hanya pejalan kaki dan pesepeda saja. Lalu dari mana asal paku ini? Hanya orang iseng yang tak ada kerjaan melakukan hal ini.
"Hati-hati, ada paku di jalan!." Ucap Viera setengah berteriak pada dua anak laki-laki yang tengah bersepeda di ujung gang depan sana.
Kembali ia memungut paku itu dan memasukkannya ke dalam saku jaket.
Ketika membungkuk, tak sengaja ia melihat sepasang kaki berdiri diam jauh di belakangnya. Perasaan aneh mulai menjalar di hatinya. Kembali kakinya melangkah dengan sedikit cepat daripada sebelumnya. Pilihan ketiga, ia memilih untuk mengabaikannya dan berpura-pura tak pernah bertemu dengannya sebelumnya.Lama ia berjalan suara langkah kaki di belakangnya semakin terdengar. Karena jengah dan merasa terganggu akhirnya ia menyerah untuk mengabaikannya. Sontak ia berbalik dan berjalan mendekati pria dengan topi yang menutupi wajahnya. Pria itu menghentikan langkahnya dan kembali terdiam dengan kepala yang masih menunduk menatap jalan.
"Kakak punya masalah apa denganku?. Kita bisa berbicara baik-baik jika aku punya salah apapun itu." Jelas Viera.
Kali ini ia beralih memilih pilihan kedua, yaitu menyelesaikan masalah dengan cara baik-baik. Mungkin dengan begitu pria itu tak lagi menguntitnya. Setelah kejadian semalam, pria itu semakin terang-terangan mengikutinya. Tak seperti sebelumnya yang selalu menyembunyikan diri dan hanya menyisakan perasaan was-was padanya.
Sontak pria itu mengangkat wajahnya menatap Viera dengan tajam. Satu sudut bibirnya terangkat menyeringai. Dengan bertatapan langsung seperti ini, membuat Viera dapat melihat dengan jelas wajah itu. Tak lepas dari tatapan kedua mata hazel Viera, pria itu sedikit memiringkan kepalanya sambil terus menatap lekat gadis di hadapannya.
"Masalah? Yah, kau membuat masalah denganku." Jawab pria itu dengan penuh penekanan.
"Masalah apa?." Tanya Viera penasaran.
Seingatnya ia tak pernah membuat masalah dengan pria di hadapannya. Hanya pernah tak sengaja melihatnya di kerumunan orang di halte bus dan hendak masuk bus. Hanya itu, selain itu ia juga tak pernah berbicara atau tak sengaja menabraknya saat jalan.
"Kau membuatku tertarik padamu. Ketika melihatmu bersenandung saat berpapasan di gang ini, wajahmu terlalu mencolok di mataku. Lalu saat kau melewati taman bermain, kau sangat senang." Jelas pria itu membuat Viera bingung.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝔱𝒂𝒚 𝒘𝔦𝔱𝔥 𝒎𝔢.
Mystery / ThrillerMemiliki seseorang yang selalu bersama mu tanpa mengetahui bentuk dan rupanya memang sedikit aneh. Hanya keberadaannya saja yang di rasakan namun tidak dengan wujudnya. Aku hanya seorang gadis remaja dengan sosok rahasia yang selalu mengikuti dan m...