Di kamar, Viera memandangi penampilan dirinya di pantulan cermin. Senyum cerah merekah di wajahnya. Tatapan bahagia terlihat jelas ketika matanya menelusuri pantulan pakaian yang ia kenakan. Untuk pertama kalinya ia mengenakan gaun. Gaun polos berwarna merah muda terlihat sangat cocok di kenakannya.
Surai panjang hitam legamnya di biarkan terurai dengan jepit rambut berwarna hitam menjepit poni rambutnya. Ia juga memoles sedikit makeup pada wajahnya. Semua itu Karin yang melakukannya. Ibunya itu juga membelikannya gaun indah, khusus untuk dirinya. Entah mengapa ia harus berdandan cantik hari ini. Jika hanya untuk merayakan hari ulang tahunnya, ia rasa semua ini sedikit berlebihan.
Dari sini, ia berkesimpulan bahwa Morgan dan Karin akan merayakan hari ulang tahunnya dengan makan malam di luar. Entah itu di restoran atau tempat yang indah lainnya. Tetapi, sempat ia melihat Karin tengah memasak banyak sekali makanan dan Morgan yang membeli botol minuman yang lebih mahal. Itu berarti mereka akan makan bersama di rumah saja, tetapi dengan berpakaian rapi seperti apa yang selama ini ia inginkan.
Puas dengan penampilannya, Viera memutuskan untuk menunggu dengan duduk di samping jendela kamar. Sebelum keluar kamar tadi, Karin menyuruhnya untuk menunggu sampai waktunya tepat. Dan ia akan di panggil jika waktunya sudah tiba. Apa ia akan menunggu hingga jarum jam menunjukkan pukul tepat tengah malam seperti di cerita Cinderella?.
Ia menghela nafas panjang. Tenggorokannya terasa kering karena haus. Tak berani ia meminum air sedikit pun, takut bila lipstik yang Karin pakaikan pada bibirnya akan luntur. Sebuah ide terbesit di benaknya, ia juga menyembulkan kepalanya keluar jendela. Agar angin menerpa wajahnya dan tak membuatnya berkeringat hingga membuat makeupnya berantakan.
Dalam hati, sebenarnya ia merasa tak nyaman dengan semua ini. Ia tak terbiasa memoles wajahnya dan menggunakan gaun indah. Selama ini ia hanya mengenakan pakaian seadanya. Tak pernah membeli pakaian baru jika tidak di butuhkan. Beruntung hari ulang tahunnya hanya setahun sekali. Dengan begitu ia tak perlu berdandan tiap hari. Hanya untuk hati ini saja, ia bisa menahan rasa tak nyamannya.
"Jangan mengacaukan usahaku. Kau harus terlihat sempurna hari ini." Ucap Karin menyembulkan kepalanya masuk dari pintu kamar.
"Ah, iya bu." Jawab Viera sedikit tersentak kaget.
Kembali Karin menutup pintu kamar dan pergi. Dengan polosnya, Viera kembali menyembulkan kepalanya keluar jendela. Berusaha untuk membuat kulitnya tetap terjaga dan tak berkeringat. Walaupun polesan makeup di wajahnya tipis, tetapi ia yang tak pernah seperti ini tentu membuatnya bingung harus bagaimana. Hanya cara ini yang terbesit di otaknya.
Ia melipat satu tangannya dan bertompang dagu, melihat langit malam yang cerah dengan taburan bintang kecil yang berkelip. Rasa lelah di tubuhnya kembali terasa. Sore tadi, dengan tergesa-gesa ia pulang awal. Dan Karin langsung menyudutkannya. Ingin sekali ia beristirahat dan merebahkan diri di ranjang empuknya. Sebelumnya, ia tak menyangka bahwa hanya beberapa hari bekerja saja sudah membuat tubuhnya linu.
Di tengah lamunannya, indra pendengarannya samar-samar mendengar suara lain. Seketika itu ia menoleh melihat asal suara itu dari jendela kamarnya. Sebuah mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan rumahnya. Keningnya mengerut ketika melihat mobil yang tak di ketahui siapa yang berada di dalamnya tengah terparkir di sana.
Apa mobil itu dari pelanggan Karin?. Apa mungkin ibunya kembali bekerja seperti dulu?. Tetapi, selama ini keluarganya sangat harmonis. Dan hari ini ia akan merayakan ulang tahunnya. Tak mungkin secara mendadak Karin ada janji dengan pria lain dan meninggalkan dirinya.
Pengelihatan Viera menajam ketika melihat seorang pria dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil. Ia tak bisa melihat dengan jelas wajah pria itu. Dengan memakai hoodie dan topi hitam yang menutupi wajahnya, lantas membuat Viera semakin menyembulkan kepalanya keluar agar bisa melihatnya dengan jelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝔱𝒂𝒚 𝒘𝔦𝔱𝔥 𝒎𝔢.
غموض / إثارةMemiliki seseorang yang selalu bersama mu tanpa mengetahui bentuk dan rupanya memang sedikit aneh. Hanya keberadaannya saja yang di rasakan namun tidak dengan wujudnya. Aku hanya seorang gadis remaja dengan sosok rahasia yang selalu mengikuti dan m...