Angin berhembus kencang menyapu dedaunan kering yang berserakan di bibir jalanan beraspal, sekaligus membawa aroma khas tanah basah yang terasa begitu segar di indra penciuman. Hawa dingin menusuk-nusuk ke pori-pori kulit.
Terlihat langit gelap di atas samar-samar berwarna abu-abu di ujung sana, menandakan tak lama lagi akan menurunkan rintikan air hujan. Dari seberapa kencangnya hembusan angin dan tebalnya gumpalan awan abu-abu yang terlihat samar itu, membuat siapapun dapat menebak seberapa deras hujan yang akan datang nanti.
Mengeratkan jaket tebal milik Davis yang ia pakai. Viera melipat kedua tangannya bersedekap guna membuat tubuhnya hangat. Di musim semi yang hangat ini, di malam hari tetap saja terasa dingin. Di tambah dengan perubahan cuaca yang berubah-ubah dengan cepat, membuat Viera terkadang bertanya-tanya apakah saat ini musim semi atau musim hujan.
Semenjak menyadari bahwa dunia ini tak nyata dan hanya halusinasinya saja selama koma, ia seperti mendapatkan sebuah kekuasaan. Kekuasaan penuh untuk mengendalikan dunia ini. Dengan melakukan apapun keinginannya tanpa harus mengikuti cerita di buku diarynya.
Seperti saat ini, malam ini ia menghabiskan waktunya untuk berjalan-jalan bersama Davis. Menikmati hawa dingin di malam hari sembari menyusuri jalanan beraspal. Mengikuti barisan lampu jalan yang memberi penerangan.
Semenjak perdebatan terakhir dirinya bersama Davis, pria itu tak lagi protektif dan posesif seperti sebelumnya. Pria itu hanya diam dan mengikuti apapun yang Viera lakukan. Tatapan tajam dan ucapan yang sinis tak lagi keluar dari bibirnya. Sifatnya berubah terbalik. Sekarang, ia lebih perhatian, lembut dan selalu tersenyum.
Bukan tanpa alasan, tentu semua itu karena ulah Viera. Mengetahui akan dunia alam bawah sadarnya ini membuatnya melakukan apapun yang ia inginkan. Tak seperti sebelumnya, ketika ia tak mengetahui apa-apa dan berada di bawah kendali Davis.
"Tiba-tiba aku ingin ke supermarket. Apa masih jauh?." Ucap Viera membuka suara setelah hampir satu jam lamanya mereka berjalan.
"Yah, di persimpangan jalan di depan sana." Jawab Davis sembari berjalan dengan tenang.
Berbeda dengan Davis, sedari tadi Viera berjalan dengan tak tenang. Gadis itu sesekali menari-nari dan berlari kecil mendahului Davis. Kemudian berlari kembali menghampiri Davis. Sembari menari-nari, ia terus bernyanyi dan berbicara sendiri. Mengabaikan Davis di sampingnya.
Tak hanya perubahan sifat pada Davis, Viera pun juga sama. Terlihat jelas gadis itu merasa bebas. Seakan dirinya telah melepaskan beban yang selama ini membelenggunya. Ia terus tertawa dan bernyanyi. Seperti seorang anak kecil yang merasa senang akan hari-hari menyenangkannya.
"Cepat!." Seru Viera kemudian menarik lengan Davis begitu melihat supermarket di depan sana.
Sesampainya tepat di depan supermarket, sejenak Viera berhenti. Menatap wajah seorang pria yang menjaga kasir. Benar dugaannya, di dunia buatannya ini, kasir di supermarket manapun adalah Albert. Mungkin karena sejak awal ia sudah menempatkan Albert sebagai kasir di alam bawah sadarnya ini, membuat karakter Albert menjadi kasir di supermarket manapun.
Menghela napas panjang. Setelah meyakinkan diri bahwa sekarang ia bisa melakukan apapun semaunya, akhirnya ia melangkahkan kaki, di ikuti oleh Davis yang masih di gandengnya. Senyum manis seketika merekah menyambut dua pelanggan yang baru saja memasuki supermarket. Sambutan itu di balas dengan senyum tipis di bibir Viera, namun tidak dengan Davis yang seketika berekspresi datar.
Berjalan mendekati rak minuman. Pandangan matanya mengedar menyusuri satu-persatu minuman kaleng yang berjejer rapi. Tanpa menanyakan pendapat Davis, Viera langsung meraih dua minuman kaleng bersoda. Ketika berbalik menatap Davis di belakangnya, seketika perhatikan teralih pada freezer box di belakang Davis.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑺𝔱𝒂𝒚 𝒘𝔦𝔱𝔥 𝒎𝔢.
Mystery / ThrillerMemiliki seseorang yang selalu bersama mu tanpa mengetahui bentuk dan rupanya memang sedikit aneh. Hanya keberadaannya saja yang di rasakan namun tidak dengan wujudnya. Aku hanya seorang gadis remaja dengan sosok rahasia yang selalu mengikuti dan m...