3

3.5K 163 3
                                    

Amorei kaget melihat Killa musuh bebuyutannya saat SMA berada tepat dihadapannya sekarang. Ini pertemuan pertamanya setelah terakhir kali Killa membuatnya menangis karena telah menawarkan diri menjadi maminya.

Kini Amorei sendiri tanpa ditemani Abim karena cowok itu sedang ada kelas dan mungkin saja sebentar lagi selesai. Melihat Killa yang menatapnya lekat, dengan segera Amorei memalingkan wajahnya dan berpura-pura tidak mengenalnya. Jujur saja Amorei masih menyimpan dendam dengan gadis itu.

"Heh, bocil! Kok lo sombong amat sih." Omel Killa ketika dirinya duduk disamping Amorei. Sejenak Killa sedikit kagum dengan Amorei. Tidak dipungkiri mungkin saja Amorei lebih cantik dari dirinya sendiri.

"Siapa ya?" Tanya Amorei polos. Ingin sekali Amorei kembali menjambak rambut Killa seperti dulu.

"Lo Amorei kan?"

"Iya, kok tau?" Lagi lagi Amorei masih memainkan perannya untuk berpura-pura tidak mengenal Killa.

"Gue Killa woi, inget kan?" Amorei menggeleng. "Wah emang ngajak berantem nih anak." Sambung Killa memasang wajah masamnya.

"Gak usah sok kenal deh." Ucap Amorei. Dia berharap semoga saja cewek gila disampingnya ini segera pergi. Dan mengapa juga bisa kuliah di satu kampus yang sama?

"SUMPAH YA KOK LO MAKIN NGESELIN SIH?!" Teriak Killa tak tertahan setelah merasa Amorei menjahilinya atau mungkin saja masih ada dendam dengannya.

"Ih bau." Amorei menutup hidungnya dan mengibaskan tangannya di depan.

Killa menatap Amorei syok. Dari dulu sampai sekarang rupanya mereka berdua sepertinya tidak akan pernah akur. "Lo pengen gue tendang deh Rei."

Amorei melirik sekilas dan kembali fokus dengan ponselnya malas mengurusi gadis gila itu. Perlakuan Amorei membuat Killa semakin memanas. Aura disekitar mereka berdua tampak mencekam.

"Lo bener gak kenal gue, cil?" Tanya Killa. Amorei berpura-pura tidak mengenalnya.

"Jawab dong, lo kenal gue gak?" Killa bertanya sekali lagi

"Gak. " jawab singkat Amorei pada akhirnya.

Killa meremas tangannya sendiri menyalurkan rasa kesalnya. "Lo gak tau kan kalo gue satu jurusan sama Abim? Sekelas lagi."

Amorei yang mendengar itu menolehkan kepalanya terkejut. Abim sama sekali tidak memberitahunya. "Gak usah bohong." Sentak Amorei. Sosok Amorei yang yang biasanya tampak menggemaskan kini menghilang.

"Kalo gak percaya terserah." Killa mengedikkan bahunya acuh. Killa mulai menampilkan senyum kemenangan saat melihat raut Amorei sendu. Sedikit ada rasa tidak tega tapi dia biarkan begitu saja.

Mata Amorei berkaca-kaca, takut jika Abim akan selalu dekat dengan Killa. Mungkin saja sampai saat ini Killa masih menyimpan perasaan pada Abim. Apalagi semakin hari Amorei merasa kekasihnya itu semakin tampan.

"Sayang?" Panggilan itu membuyarkan lamunanya. Amorei mengangkat kepalanya dan menemukan Abim yang sudah berada di depannya.

Abim mengusap rambut Amorei. "Pulang yok." Mata Abim beralih kesamping Amorei dan menemukan Killa yang sedang tersenyum. "Ngapain lo disini?" Tanya Abim heran.

Abim'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang