Enam Belas

542 110 15
                                        

Jehian
Ninaaaaa
Kan bener kata gue
Even Gara pun masih kangen sama lo

Shenina
Lo ngomong apa sih Yan??

Jehian
He still loves you
He misses you

Shenina
Jangan ngomong gitu cuma buat bikin gue seneng deh

Jehian
Lo cek priv akun twitter sagara sekarang
Buru

Shenina
Damn you
Gue di block dari lama
Lo lupa???

Jehian
Shit!
Intinya lo harus ketemu sama Sagara dan jelasin semuanya ke dia
Gue mau kita bareng2 lagi kayak dulu

Shenina
Sorry for ruining our friendship 🥺

Jehian
🥲🥲🥺😭

Shenina
Maaf 🙏

Jehian
We need to talk face to face
ASAP

Shenina
Kay....

Malam punya dingin yang lebih mencekam daripada perasaan Shenina saat ini, saat ia hanya bisa terduduk lesu di atas balkon sambil bolak-balik mengecek akun twitter private Sagara yang hanya menunjukkan kalimat bahwa ia diblokir secara sepihak.

Shenina menghela napasnya.

Toh semua ini salahnya, toh ia memang sudah sepantasnya diperlakukan serupa.

Jehian masih mau berteman dengannya saja masih untung.

Ia tak pantas menerima Sagara, Sagara yang begitu mencintainya, dulu.

_______

Semakin larut hawa menjadi semakin dingin, dan Arina yakin kalau asap yang mengepul dari jagung bakar di tangan Sagara itu tak mampu mengenyahkan dingin seluruhnya.

Mereka menepikan mobil di sebelah gerobak jagung bakar yang nampak tidak begitu ramai namun juga tidak terlampau sepi.

Arina mengenakan jaket, celana panjang hangat dan juga sepatu, bentuk antisipasi kalau-kalau dirinya akan diserbu dingin alih-alih begal. Kepalanya tidak kuasa membayangkan dirinya yang menggigil kedinginan dan berakhir dengan Sagara yang memberikan jaket untuk menutup tubuhnya, jadi dirinya akan mempersiapkan diri untuk tidak mengalami hal itu.

Lagipula Sagara tidak pakai jaket.

"Lo nggak kedinginan?" Tanya Arina saat Sagara menyerahkan jagung bakar miliknya.

Sagara terdiam sejenak, lalu menggeleng.

"Oh..." sambut Arina.

"Disini emang dingin, tapi gue udah biasa kok." Kata Sagara lagi.

"Oh.." ujar Arina kemudian.

"Tapi lo emang hobi ya night ride gini?" Tanya Arina.

"Bukan hobi, tapi kalo gue gabut gitu ya gue jalan aja gitu, gue paling ga betah dirumah."

"Di rumah lo?"

"Iya, gue lebih milih tidur di studio daripada di rumah."

Arina mengerutkan keningnya, sebagai anak rumahan yang menganggap rumah adalah segalanya Arina masih merasa aneh dengan ucapan Sagara barusan.

Unwanted, WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang