Crowded!!!!Satu kata yang menggambarkan betapa penuh sesaknya ruang konser hari ini. A fest yang digadang-gadang akan jadi festival musik terbesar tahun ini itu sudah memasuki hari pertama.
Seperti yang disinggung Jehian kemarin, acara ini akan dua kali lebih crowded karena Saturn pindah hari. Dan jelas hal itu akan mempengaruhi jumlah penonton, terutama kalangan Saturnian, yang kemungkinan beli tiket hari kedua.
Arina, berjubel diantara masa. Di tangannya ada selembar tiket section blue yang sudah ia tukarkan tadi. Beruntungnya Sagara dapat satu tiket konser.
Sebetulnya Arina nggak paham apa yang membuatnya berada disini. Sendirian, ditengah berjubelnya lautan manusia. Berada pada ruang yang dia sendiri nggak pernah ada sebelumnya.
Bohong kalau Arina bilang ia nggak peduli soal Saturn, karena di dalam hati kecilnya, ia sedikit banyak penasaran juga dengan bagaimana penampilan dari bandnya Sagara itu. Dengan bagaimana ratusan ribu followers di twitternya itu bereaksi padanya.
Tapi, crowded nya manusia disini membuat Arina sedikit banyak pusing juga. Lautan manusia yang datang nggak ada habisnya ini membuat Arina pengen pulang aja.
"ARE YOU READY TO FALL INTO SATURN!!!!!!"
Gema suara saat member Saturn mulai naik ke panggung memenuhi gendang telinga Arina tepat di kanan dan kirinya, di depan dan di belakangnya. Satu persatu member mulai naik ke atas makin menambah teriakan yang ada.
Saat musik dimainkan, teriakannya makin terasa.
Arina menatap ke panggung, menilik siapa-siapa saja disana, mencari keberadaan Sagara. Akan tetapi, pandangannya blur, semuanya menjadi titik titik buram diiringi teriakan mega dahsyat dari seluruh hadirin yang ada.
"JANGAN LUPA NYANYI SEMUANYAAA!!!"
Dan musik pun mengalun, diiringi Arina yang kepalanya mulai pusing, diiringi ribuan orang yang berjerit satu sama lain.
Arina yang berada di tengah-tengah semuanya hanya bisa diam, tiba-tiba kepalanya sakit, rasanya tiba-tiba sesak. Ia tidak pernah berjubel di antara lautan manusia seperti ini sebelumnya.
"Eh lo gapapa?"
Tiba-tiba Arina merasakan seseorang menangkap tubuhnya yang hampir limbung, disela-sela orang-orang yang berjingkrak pada irama lagu, yang bahkan Arina nggak tahu lagunya.
"No...gapapa, gue gapapa." Ujar Arina lirih, yang mustahil dapat terdengar.
Tiba-tiba seseorang yang berjingkak di sebelahnya tanpa sengaja menyenggol tubuhnya, membuat Arina separuh terjatuh, yang untungnya segera dipegangi oleh orang itu.
"Wait...lo kayaknya nggak sehat deh gue panggil medis aja apa ya?" Tanya orang itu lagi.
"Gapapa kok gue gapapa." Ujar Arina lirih, yang mungkin hampir nggak kedengaran sama sekali oleh cewek yang kini memegangi lengannya itu.
Sial. Ini mungkin karena Arina sudah berada disini sejak tadi, lelah, pasti, apalagi tadi Arina cuma makan sedikit.
Tiba-tiba cewek disebelahnya mengambil ponselnya, lalu menyalakan flash ponselnya dan mengangkatnya ke langit-langit, dengan segera memanggil medis.
Tak lama kemudian, dua orang dari medis datang menghampirinya, dan Arina, beserta cewek itu segera keluar dari kerumunan.
______
"Thanks ya, tapi lo nggak perlu sampe mganter gue keluar juga." Ujar Arina saat dia dan cewek yang bahkan dia nggak tahu namanya itu duduk di tenda medis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Unwanted, Wound
FanfictieSagara tidak mengharapkan Arina di kehidupannya begitu pula sebaliknya, namun tidak ada yang tahu bagaimana skenario ini berakhir pada akhirnya. ______ menangis di jalan pulang (1:38 - 2:18) -was aksaramantra-