Dua Puluh Enam

387 76 65
                                        


Jehian
Halo Arina, ini Jehian

Jehian meletakkan ponselnya di nakas, agak gemetar. Tangan tremor mendadak dan semuanya mendadak jadi abu-abu baginya.

Katakanlah ia akan bertindak sedikit ikut campur pada apa yang bukan urusannya. Katakankah ia akan menjadi sedikit lebih bodoh daripada ia yang sebelumnya. Katakanlah ia akan lebih merelakan perasaan dan harga dirinya.

Tapi ini demi gadis yang dicintainya, Shenina.

Arina
Iya, hallo
Jehian?

Jehian
Iya gue Jehian, minta nomor lo dari Nina. Sorry ya tiba-tiba nge chat lo

Arina
Oh iya, gapaoa
Tapi kenapa?

Jehian
Sebelumnya gue tau ini akan ribet kalau dijelasin lewat chat but, you know, gue banyak banget schedule minggu ini dan gue beneran nggak ada waktu buat ketemu lo
Mungkin ini terkesan nggak sopan tapi gue harap lo ngerti

Arina
Soal perjodohan gue sama Sagara?

Jehian
Iya

Arina
Gue paham banget kok, semua orang yang nyuruh gue ngerti pasti konteksnya kesana
Gue tau
Gue paham
Lo nyuruh gue buat batalin perjodohan ini?
Nope

Jehian
Lo suka Sagara?

Arina
Entah itu didasari rasa suka atau enggak, gue tetep nggak bisa batalin perjodohan ini

Jehian
Arina, bukan Shenina yang butuh Sagara, tapi Sagara yang butuh Shenina

Arina
Terus gue harus apa?
Gue harus apa Jehian kalo semua orang berpihak ke Sagara?
Lo nggak tau kan alasan gue nerima perjodohan ini buat apa?

Jehian
A

rina mungkin gue nggak tau alasan lo bertahan dengan perjodohan ini apa tapi lo nggak kasian ke Shenina?

Arina
Jehian gue tau ini nggak sopan tapi gue harap lo jangan ikut campur
Biar gue dan Sagara yang nyelesaiin semuanya
Stop bikin semuanya tambah kacau

Jehian
Sorry
Gue cuma mau yang terbaik buat semuanya buat lo, buat sagara dan buat Shenina

Arina
Bohong
Lo cuma mau yang terbaik buat Shenina
Right???

Jehian
Arina gue nggak paham maksud lo

Arina
Nggak perlu lo pahamin apa maksud gue
Nggak penting

______

Arina
Bohong
Lo cuma mau yang terbaik buat Shenina
Right???

Tangan Jehian berhenti disana. Terpaku. Jemarinya tak bergerak. Pesan itu membuatnya kembali mempertanyakan maksudnya, tujuannya. Apakah benar untuk semuanya?

Jehian terdiam lama, menatap layar ponselnya sekali lagi, ruang obrolannya dengan Arina masih terbuka.

Hingga tiba-tiba sebuah pesan masuk lagi-lagi mendarat. Dari Shenina. Bunyiya:

Unwanted, WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang