"Kau tidak becus melalukan misi!"
"Kau tahu berapa kerugian yang aku tanggung karena ulah mu?"
"Bahkan jika kau menjual seluruh organ mu pun, itu tidak akan cukup!"
"Maafkan aku!" Seorang pria berusia 40 tahunan terlihat bersujud pada seorang pria yang mungkin lebih tua beberapa tahun darinya.
"Kematian pun sepertinya tidak akan cukup untuk mu. Namun, kematian bisa membuat rasa kesal ku berkurang kerena tidak lagi melihat wajah mu itu!"
Dor!
"PAPAH!!"
Mimpi itu lagi!
Rosè menghembus napasnya yang sempat tercekat lalu menggusar rambutnya.
"Aku lupa untuk meminum obat tidur!" Rosè bergumam. Setelahnya ia turun dari kasur dan berjalan kearah kamar mandi.
Tapi sebentar! Rosè melirik kebelakang. "Bagaimana bisa aku ada di kasur? Bukankah aku dan Jaehyun..." matanya teralih ke kursi dimana ia memborgol pria itu yang kini hanya tersisa borgol yang menggantung.
Terdengar suara benda yang terjatuh dari arah dapur. Rosè segera berjalan kearahnya. "Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Rosè saat melihat Jaehyun sedang berkutat dengan alat dapur.
"Aku lapar." ujar Jaehyun dengan datar, ia meletakan pisau yang sempat terjatuh tadi ke tempatnya dan perlahan menyandarkan tubuhnya pada meja pantry.
"Lalu?" Tanya Rosè bingung.
"Aku tidak bisa memasak."
Jawaban Jaehyun sukses membuat tawa Rosè pecah. Ia mengusap air mata yang keluar pada sudut matanya. "Mengapa kau tidak memesan saja?"
"Sudah ku pesan." Setelahnya Jaehyun pergi melewati Rosè yang masih tertawa pelan.
"Aish! Dia sangat lucu!"
◇◇◇
"Ada yang ingin aku tanyakan!" Rosè berucap disela makannya.
Jaehyun hanya berdehem pelan dengan mulut yang masih fokus mengunyah sandwich nya.
"Mengapa kau bisa membuka borgol itu?" Rosè melirik sekilas
"Kau pikir aku akan menyia-nyiakan kunci yang kau simpan di saku celana mu? Lain kali berpikir lebih cerdas, bisa saja tugas mu akan gagal karena kecerobohan mu itu" jawab Jaehyun, sesekali matanya menatap lurus kearah Rosè yang sedang sibuk mengunyah potongan pizza.
"Ah iya! Aku lupa soal itu!" Rosè menepuk keningnya pelan dan kembali menghabiskan sisa pizza di tangannya.
"Tadi malam kau mengigau." Jaehyun bangkit untuk meletakan tempat bekas makannya ke tempat sampah.
"Oh ya? Itu memang sering terjadi, jika sebelum tidur aku tidak meminum obat" Rosè mengikuti Jaehyun dari belakang untuk membuang sampahnya juga.
"Obat?" Jaehyun melirik sekilas kemudian meneguk habis air di gelasnya.
"Eum. Obat tidur" jelas Rosè santai.
Jaehyun tidak bertanya lebih lanjut, lagipun pria itu tidak tertarik dengan masalah atau sesuatu apapun itu yang berhubungan dengan gadis di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...