Jaehyun mengatur napasnya yang memburu lalu mengamati lawan-lawannya yang ikut kelelahan juga seperti dirinya.
"Mundur kalian semua!! Melenyapkan satu orang saja kalian tidak bisa!!" Jake bangkit dari duduk santainya lalu melepaskan kancing jas serta lengannya.
"Bagaimana jika kita berkelahi tanpa senjata Mr. Jung? Supaya kita tahu siapa yang paling hebat di antara kita! Anggap saja ini adalah ujian untuk menentukan kelayakan kita sebelum menjadi Don!" Saran Jake seraya mendekat ke arah Jaehyun.
Jaehyun menegakkan tubuhnya lalu mengusap darah di pelipis serta di sudut bibirnya.
"Oke." Jaehyun melemparkan pistol di tangannya sembarang diikuti oleh pria muda di depannya juga.
Perkelahian pun di mulai. Meski sudah bertarung sebelumnya dengan beberapa orang, namun kelincahan serta ketangkasan Jaehyun tidak melemah. Jaehyun seperti tanpa beban melawan pria muda di depannya.
Jake mundur beberapa langkah lalu mengusap sudut bibirnya yang sobek karena pukulan keras dari Jaehyun.
Dia mengangguk singkat. "Aku akui kau hebat Jung Jaehyun. Namun, aku tidak pernah menerima kekalahan dalam bentuk apapun!"
Jake mengeluarkan beberapa buah pisau kecil dari saku jasnya. Lalu melemparkan benda tersebut ke arah Jaehyun dengan cepat hingga salah satunya menggores pipi pria itu.
"Seimbang, bukan? Aku terluka kau pun terluka! Jadi, mari kita akhiri saja perkelahian ini dengan mengantarkanmu kepada Tuhan!" Jake menyeringai lebar. Tangannya mengeluarkan pistol yang sedari tadi dia sembunyikan.
"Shit!" Umpat Jaehyun lirih.
"Jae, tangkap!!"
Jaehyun langsung menatap ke arah sumber suara dan bergegas menangkap benda kecil yang melayang tersebut.
"Itu adalah tombol kontrol peledaknya!" Jelas Rosè berteriak. Ia segera menuruni tangga dan mendekat ke arah Jaehyun setelah sebelumnya meraih dua pistol yang tergeletak.
Jaehyun menerima uluran pistol dari Rosè dan menyimpan benda kecil dengan satu tombol tersebut ke dalam sakunya.
"Di mana Jungkook?" Lirih Jaehyun.
"Sekarat di lift, mungkin?" Rosè menggedikkan bahunya acuh.
Jaehyun hanya mendengus dan kembali menatap lurus ke depan.
"Bagaimana kau bisa mendapatkan benda itu!?" Tanya Jake tidak percaya.
"Tentu saja mengambilnya dari Consiglieremu!" Rosè ber-smirk.
"Sialan!"
"Tuan Muda!"
Semuanya lantas melihat ke arah sumber suara. Mata Rosè mendelik melihat Jungkook yang sedang disandera oleh Heesung.
"Kembalikan alat pengendali itu kepada kami sebelum aku menembak kepala pria ini!" Ancam Heesung dengan ujung pistol yang ia tempelkan pada pelipis Jungkook.
"Sial!"
"Jangan berikan alat pengendali itu!" Teriak Jungkook. Kemeja putihnya penuh dengan noda merah.
"Dan kau akan mati? Bodoh!" Ketus Rosè. Dia mengambil pisau yang tergeletak di samping kakinya dan melemparkan benda tajam tersebut dengan cepat ke arah lengan Heesung.
Tentunya Heesung yang mendapat serangan secara mendadak seperti itu langsung melepaskan kuncian tangannya pada leher Jungkook dan berakhir rahang tegas milik Jungkook yang tergores oleh pisau tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...