"JUNG JAEHYUN!!"
Brak! Brak!
Perlahan Jaehyun membuka matanya lalu melirik ke arah pintu kamarnya. Untungnya benda itu terbuat dari baja berkualitas jadi tidak akan rusak hanya dengan dobrakan dari seseorang.
Mata tajamnya kemudian melirik ke arah sampingnya, terlihat Rosè yang masih tertidur pulas menghadap ke arahnya dengan sebuah selimut yang menutupi tubuh polosnya.
"Apa lagi yang diinginkan pria tua itu!?" Pikirnya kesal, kemudian beranjak dari tempat tidur lalu mengambil celananya yang tergelak di lantai dan memakainya.
Langkah besarnya mengarah ke pintu lalu menekan sandi untuk membukanya. Tepat setelah pintu terbuka, sebuah pukulan keras menghantam rahang tegasnya yang berhasil membuat Jaehyun langsung menoleh ke samping.
"Grandpa?" Tanyanya meminta penjelasan.
Bukannya menjawab Kakek Lee yang berada di depan Jaehyun langsung memerintahkan anak buahnya untuk mengambilkan sesuatu. Setelah menerima beberapa lembar foto, dia melemparkan benda tersebut ke wajah cucunya.
"Apa itu Jaehyun!!? Kau benar-benar melakukannya!!? Menjijikan!! Pantaskah seorang penerus Keluarga Lee berperilaku seperti itu!?" Mata hitamnya menatap Jaehyun dengan tajam.
"Jika kau tidak mau berubah, maka dengan berat hati aku akan memberikan posisimu kepada Jungkook!!" Lanjutnya memburu.
Jaehyun mengamati salah foto yang terjatuh, lalu berdecak pelan. "Aku hanya melalukan misi, grandpa."
"Jangan berlindung pada kata misi untuk menutupi perilaku menjijikanmu itu, Jung Jaehyun!!" Satu tamparan keras ia layangkan pada pria muda di depannya.
"Grandpa-"
"Ada apa Jae?"
Ucapan Jaehyun terhenti ketika mendengar suara dari belakangnya. Terlihat Rosè yang tengah mengucak-ucak mata sayunya seraya berjalan mendekat ke arah pria itu.
"Kakek Lee!?" Rosè segera menundukkan badannya; memberi penghormatan. Lalu kembali menatap pria tua di depannya dengan bingung.
Namun, belum sempat bertanya, Rosè merasakan tubuhnya di tarik dan di sembunyikan di belakang punggung tegap Jaehyun.
"Balikkan badan kalian semua!" Perintah Jaehyun kepada anak buah kakeknya.
Sontak dengan gelagapan semua yang berada di belakang tubuh Kakek Lee langsung membalikkan tubuh mereka.
Rosè menatap Jaehyun dengan bingung, sedangkan pria itu sudah memasang aura mematikan dengan tatapan menghunus kepada pria-pria yang telah memperhatikan gadis di belakangnya.
Bagaimana Jaehyun tidak siaga, sedangkan sekarang Rosè hanya mengenakan kemeja hitam miliknya yang hanya menutupi sampai batas paha gadis itu dengan rambut yang diikat asal, memperlihatkan leher jenjang yang di hiasi kissmark darinya.
Sungguh penampilan Rosè sekarang sangat menguji pria-pria yang melihatnya.
"Rosèanne? Kau berada di kamar Jaehyun? Kalian..?" Kehadiran gadis di kamar cucunya sukses membuatnya terkejut. Entah apa yang harus ia rasakan sekarang, bingungkah atau bahagia.
"Kuharap grandpa bisa menyimpulkannya sendiri." Setelahnya Jaehyun melengos masuk sembari menarik tangan Rosè.
"Mereka... Ah! Ayo kita pergi! Biarkan mereka bersenang-senang. Kita juga perlu bersenang-senang seperti mereka!!" Ujar pria tua itu dengan sumringah. Beberapa anak buahnya menatapnya dengan heran. Baru beberapa detik yang lalu atasan mereka itu sangat marah bahkan sampai dua kali memukul cucunya sendiri, sekarang malah terlihat begitu senang seperti baru saja mendapatkan ribuan permata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...