30 - Forever, I will love you.

2K 253 33
                                    

  "Ayahmu Jaehyun!"

  Hening.

  Semuanya terdiam. Terlalu banyak informasi mengejutkan yang seolah menyadarkan mereka bahwa ada banyak sekali hal yang tidak mereka ketahui.

  "Ayahmu adalah orang dibalik semua kekacauan ini Jaehyun! Ambisinya untuk menjadikan keturunannya pewaris membuatnya gelap mata!"

  "Dia mengorbankan semuanya, termasuk anaknya sendiri" Mr. Jeon tertawa miris.

  "Dengan menawarkanmu kepada organisasi, sejak kecil karaktermu telah dibentuk sesuai yang diinginkan kakekmu itu" Mr. Jeon bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekat ke arah Jaehyun.

  Rosè melihatnya dengan was-was, takut sesuatu akan terjadi kepada pria yang dicintainya itu.

  "Kau dibuat tidak memiliki emosi, kau dibuat tangguh dengan segala keadaan dan kau dibuat untuk tidak merasakan cinta" Mr. Jeon tersenyum miring.

  Jaehyun mengernyit di balik kain yang menutupi matanya. Ia dibuat seakan menyadari segala sesuatu yang telah terjadi pada dirinya.

  "Apakah kau menangis saat kau terluka? Tidak! Apakah kau merasa sedih saat orang terdekatmu meninggal? Tidak! Bahkan saat dirimu mulai merasakan cinta, kakekmu mengubahnya menjadi dendam!"

  "Hidupmu hanya sebuah rekayasa Jaehyun, kau tidak benar-benar menjadi dirimu, kau hanya sebuah alat untuk memenuhi kepuasan organisasi" di luar dugaan Mr. Jeon melepaskan kain pada mata Jaehyun, yang membuat penglihatan pria itu secara bertubi-tubi dipenuhi cahaya.

  "Kau adalah alasan bibimu meninggal, Jaehyun!" sebuah pistol mengarah ke dahi Jaehyun. Hanya dengan satu tarikan maka dapat dipastikan mereka tidak dapat lagi melihat Jaehyun dalam kondisi bernyawa.

  "Jangan dengarkan dia Jae!" tekan Rosè, ia kemudian menatap lurus ke arah Mr. Jeon. "Tuan Jeon, tidak ada alat yang diperlakukan dengan penuh kasih sayang, dan itulah yang dilakukan Kakek Lee!"

  Rosè berhasil mengalihkan perhatian semua orang.

  "Sejak kecil, Kakek Lee merawat Jaehyun seperti semestinya, seperti seorang kakek yang membesarkan cucunya dengan penuh kasih sayang. Dia tidak pernah memperlakukan Jaehyun seperti alat! Dan soal Tuan Jung, itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Jaehyun! Kau tidak berhak membalaskan dendammu kepada Jaehyun!" ujar Rosè menggebu-gebu.

  Mr. Jeon tersenyum miring, dia menatap remeh ke arah Rosè. "Tahu apa kau tentang semua ini!? Kau bahkan tidak mengingat apa saja yang telah terjadi di dalam hidupmu!"

  Rosè menyatukan kedua alisnya bingung.

  "Haruskah aku bercerita lagi? Harus kumulai dari mana? Ah, bagaimana dengan pembentukan karakter yang aku katakan?" Mr. Jeon menatap Jaehyun lagi. Benda ber-peluru yang beberapa saat lalu mengancam nyawa seseorang, kini dikembalikan lagi pada tempatnya.

  "Jaehyun.. ponakan kesayanganku, kematian orang tua mu adalah salah satu rencana yang dibuat kakekmu sebagai salah satu tahap pembentukkan karaktermu itu," Mr. Jeon terlihat tersenyum kecil melihat keterkejutan Jaehyun.

  "Menurut kakekmu, orang tua mu hanya akan memberikan kasih sayang yang nantinya akan membuat dirimu lemah! Kakekmu menganggap keberadaan orang tuamu adalah kelemahan bagimu!"

  "Tapi, kakekmu cerdas. Dia tidak langsung membunuh kedua orang tuamu dengan cara klasik seperti kecelakaan ataupun membunuhnya secara langsung karena itu pasti akan membuat dirimu merasakan salah satu emosi yang tidak diharapkan kakekmu dalam dirimu, yaitu sedih!"

  "Dia mulai menjauhkanmu dari ayahmu lalu meyakinkanmu jika seseorang yang tidak menghasilkan apapun untuk organisasi dia hanyalah sebuah hama yang harus dihapuskan."

Loving you | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang