25 - Dare for you

2.3K 317 21
                                    

  Menghela napas, lagi.

  Sekuat tenaga Rosè menahan emosi yang sudah menumpuk di atas kepalanya yang ingin segera diledakan. Namun, sebisa mungkin dia bersikap tenang meski tangan sudah tidak sabar untuk memukul oknum bernama Jeon Jungkook tersebut dengan brutal.

  Rosè tertawa hambar setelah sekian lama terdiam mendengarkan penjelasan dari pria di depannya.

  "Jadi, maksudmu kalian merencanakan semua ini tanpa memberitahuku!? Siapa yang tidak mengetahui hal ini selain diriku?"

  "Hanya kau" Jungkook menjawab dengan santai.

  "Fuck! Do you wanna die, Jung?" Rosè melempar tatapan tajamnya kepada Jungkook.

  Jungkook tertawa lepas. "Sorry. But, aku perlu reaksi naturalmu untuk mengelabuhi mereka"

  Rosè mendengus. "Sejak kapan rencana ini dimulai?"

  "Sejak awal, sejak di acara pelelangan itu"

  "Jadi, sniper itu.." Rosè menatap lurus ke arah Jungkook yang terlihat mengangguk kecil.

  "Semua pengkhianatan serta pernyataan dariku semuanya adalah serangkai rencana yang harus dilakukan" jelas Jungkook.

  "Haruskah aku mempercayainya?" Rosè menyipitkan matanya, menatap Jungkook penuh selidik.

  "Tentu saja harus!"

  "Oke! Tapi, aku masih belum puas atas segala yang telah kau lakukan!"

  "Hm?"

  Tepat setelahnya satu pukulan mendarat pada perut Jungkook. Meski perempuan, namun pukulan Rosè sangatlah kuat hingga membuat pria bertato itu meringis kesakitan.

  "Ah, tidak bisakah kau lebih pelan? Pukulanmu itu seperti pria berotot saja!" kesal Jungkook yang masih memegangi perutnya yang terasa nyeri.

  "Get well soon!" Rosè menepuk pelan pundak Jungkook dan memberikan satu pukulan lagi pada belakang kepala pria itu sebelum berlalu pergi tanpa merasa bersalah.

  Rosè memutuskan berjalan ke dapur tempat di mana pria pujaannya berada. Pria bermarga Jung itu sepertinya belum menyadari keberadaan Rosè dan masih sibuk menunggu air yang hampir mendidih untuk segera diletakan mie instan di tangannya.

  Rosè memutuskan untuk duduk di meja pantry tepat di sebelah wadah berisi bumbu-bumbu mie instan yang sudah dibuka oleh Jaehyun.

  Saat Jaehyun berbalik badan hendak mengambil wadah tersebut, dirinya dikejutkan oleh sosok perempuan yang tidak diharapkan kehadirannya di sini.

  "Sedang apa kau di sini?" Tanya Jaehyun ketus. Untuk beberapa saat dirinya merasa damai tanpa kehadiran perempuan itu. Namun, sepertinya semesta tidak membiarkannya merasakan damai walau untuk sesaat.

  "Memandangimu" jawab Rosè seadanya.

  Jaehyun menghela napas tidak meladeni perempuan dengan otak jenius dan gila tersebut. Pria itu memilih mendekat mengambil wadah di samping Rosè kemudian kembali mengurusi mie yang sedang direbusnya.

  "Jae!" panggil Rosè.

  "Hm." 

  "Mengapa kau tidak memberitahuku tentang rencana itu!?" kesal Rosè seraya bersedekap dada.

  "Kau hanya akan merusaknya saja" jawab Jaehyun tanpa menoleh.

  "Ck, menyebalkan!" Rosè mengerucutkan bibirnya, ingin sekali memukul pria di depannya, namun dia tidak mau melukai pria yang di cintainya itu. Sungguh situasi yang susah.

Loving you | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang