Jam menunjukan pukul 6 pagi. Matahari masih malu-malu menunjukan cahayanya. Namun, Jungkook terpaksa membuka mata ketika deringan dari ponselnya tidak kunjung berhenti.
Dengan mata yang masih terpejam, Jungkook meraba nakas di samping tempat tidurnya untuk menemukan benda pipih yang terus berbunyi tersebut.
"Halo?" dengan suara serak khas orang bangun tidur, Jungkook menjawab panggilan pada ponselnya.
"O-oppa..."
Jungkook yang semulanya masih terpejam lantas membuka matanya lebar, ia langsung bangkit dan memastikan seseorang di seberang sana.
"Somi? Jeon Somi? Ini kamu, my little princess?" Jungkook tidak bisa menahan rasa senangnya ketika mendengar suara sang adik. Sudah lama sekali sejak perempuan itu memutuskan sambungan dengannya. Kini perempuan itu sendiri yang menghubunginya? Jungkook nyaris tidak percaya.
"Tolong aku oppa..."
Senyuman yang semulanya terpatri di bibir Jungkook lantas memudar. Kini gurat kekhawatiran terlihat di kedua matanya.
"Ada apa princess? Apa yang terjadi denganmu? Where are you now?"
"Bagaimana dengan kejutannya Jeon Jungkook? Apa kau menyukainya? Kejutan di pagi hari seharusnya membuatmu lebih bersemangat, bukan?"
Jungkook terdiam sejenak lalu melihat layar ponselnya dengan seksama.
Sial! Ternyata ini panggilan dari ayahnya!
"Apa yang Papa lakukan kepada Somi!?"
"Tenang Jungkook, aku tidak melakukan apa pun, maksudku belum"
"Fuck! Awas saja jika dia terluka! Aku tidak akan tinggal diam!" gertak Jungkook marah.
"Hahaha, maka lakukan semuanya dengan cepat Jungkook! Jangan menunda-nunda atau kau akan melihat adik kesayanganmu ini menderita... lagi!"
Tepat setelahnya terdengar teriakan yang cukup keras yang membuat Jungkook meradang seketika.
"PAPA!!" teriakan Jungkook mengudara disertai berakhirnya sambungan yang diputuskan secara sepihak oleh sang ayah.
"Arrgg!!" Jungkook memukul dinding di sampingnya dengan kuat. Meluapkan semua emosinya di sana.
Di ambang kewarasannya, Jungkook bergegas menghubungi seseorang lalu mengirimkan nomer ayahnya untuk dilacak keberadaannya. Hanya butuh waktu beberapa menit, keberadaan sang ayah langsung ditemukan.
"Tunggu sebentar lagi, my little princess..."
◇◇◇
Jaehyun bangun terlebih dahulu. Matanya menelisik sekitar dengan tangan yang bertengger untuk memijat pelan keningnya.
Hingga sesaat kemudian dia menyadari seseorang yang masih tertidur pulas di sampingnya. Wajah damai Rosé kini menjadi atensinya sekarang. Jaehyun bernapas lega ketika mengetahui tidak terjadi apa-apa antara dirinya dengan perempuan itu sewaktu ia tidak sadar.
Perlahan Jaehyun menurunkan kedua kakinya menyentuh lantai. Kepalanya masih terasa berdenyut walau tidak separah saat bangun tadi.
Jam menunjukan pukul 6.15 AM, saat Jaehyun memutuskan untuk menyegarkan dirinya dengan mandi. Setidaknya dia dapat menjernihkan pikirannya ketika mendapatkan guyuran air dingin. Setelah sebelumnya otaknya itu sempat melayang saat melihat sepasang bibir ranum tepat di depan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...