Seorang wanita terlihat tersentak dari tidurnya, setelah melalui sebuah mimpi buruk yang mengusik kesadarannya. Dengan napas yang terengah-engah, ia dapat merasakan genggaman erat dari seseorang yang berhasil membuatnya aman dan mendatangkan sebuah ketenangan pada dirinya.
Rosè melirik ke arah sampingnya, terlihat Jaehyun yang masih terlelap dalam tidurnya terbukti dengan napas teratur yang terdengar dari pria itu.
Rosè memijat keningnya yang berdenyut. Berapa botol alkohol yang ia minum kemarin hingga tidak dapat mengingat mengapa dia dan Jaehyun bisa tidur bersama di satu tempat?
Matanya mengedar, mendapati sepasang pakaian miliknya di sertai underwear yang tergeletak mengenaskan di lantai. Rosè lantas menatap dirinya sendiri yang hanya mengenakan kaos berwarna hitam yang sepertinya milik Jaehyun dan pria itu hanya mengenakan celana dengan tubuh bagian atas di biarkan tidak tertutupi apapun.
"Apa aku dengan Jaehyun sudah melakukan sesuatu saat tidak sadar?" Tanya Rosè pada dirinya sendiri, memaksakan kepalanya untuk mengingat-ingat.
"Ah, entahlah. Aku tidak peduli! Padahal jika aku dapat mengingatnya 'kan akan seru!" Rosè mendengus dan kembali merebahkan tubuhnya.
Matanya tanpa sengaja menatap luka goresan pada pinggang Jaehyun yang membuat tangannya reflek untuk menyentuhnya.
"Apa ini karena aku?" Gumamnya seraya mengernyit. Beberapa potongan kejadian panas mereka terlintas di kepala Rosè membuat wanita itu kembali memijat keningnya.
Tidak lama setelahnya perempuan itu terlihat tersenyum kecil, tangannya kembali menyusuri luka goresan tersebut hingga berhenti pada sebuah tato berbentuk bunga mawar yang menarik perhatiannya.
"Aku baru tahu Jaehyun memiliki tato di sini," monolognya sembari mengusap punggung bagian bawah Jaehyun yang terdapat gambar tato bunga mawar tersebut.
"Indah!" lanjutnya memuji.
Terdengar erangan lirih dari pria di sampingnya yang membuat Rosè lantas mendongak. Matanya langsung bertemu tatap dengan sepasang mata tajam pujaannya.
Beberapa detik mereka saling bertukar pandang sebelum akhirnya Jaehyun memutuskan kontak mata tersebut dengan memalingkan wajahnya. Bergegas dia bangkit dari tidurnya, mengambil duduk sejenak seraya memijat kepalanya.
"Mengapa kita bisa tidur di satu tempat?" Tanya Jaehyun tanpa menatap Rosè dan masih fokus menghilangkan rasa pening di kepalanya.
"Kurasa kau sudah mendapat jawabannya, Jae" jawab Rosè sembari bangkit dan duduk di samping Jaehyun.
Jaehyun melirik sekilas, lalu matanya mengedar, tidak lama setelahnya terpejam; mencoba mengingat.
Memori kegiatan tadi malam secara beruntun masuk ke dalam ingatannya yang berhasil membuat kepalanya berdenyut lagi.
"Ah, sial! Apa yang sudah aku lakukan!!?" Jaehyun menggusar rambutnya frustasi.
"Membuatku takluk di bawah kendalimu" sahut Rosè dengan santai.
Jaehyun lantas meliriknya tajam. "Lupakan kejadian kemarin malam!" titahnya seraya bangkit menuju tempat di mana ia bisa menyegarkan tubuhnya kembali.
"Eum.. sepertinya mustahil! Aku malah ingin mengingatnya selalu, bagaimana saat kau menyentuhku, merangsangku, mema--" Rosè langsung menghentikan ucapannya dengan terkejut saat pria di depannya tiba-tiba saja mendorong tubuhnya yang membuat keduanya kembali terbaring di atas tempat tidur dengan Jaehyun yang berada di atas.
"Shut up!" Tegas Jaehyun dengan lirih yang menciptakan seringaian kecil di bibir Rosè.
"Jika aku tidak mau bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...