Hening!
Semuanya saling tatap satu sama lain. Hingga bunyi tubuh seseorang yang menabrak dengan lantai mengambil semua atensi.
"Tuan Muda!!"
Semuanya langsung membuat barikade melindungi atasannya tersebut. Sedangkan, Heeseung yang masih mencekal Rosè lantas mengeluarkan sebuah suntikan dari saku jasnya dan menusukan jarum tipis tersebut ke leher Rosè.
"I'm sorry, Rosèie!" Heeseung membiarkan tubuh lemas Rosè luruh ke lantai dan bergegas mendekat ke arah tuannya untuk memastikan keadaan pria muda itu.
"Lari!!" Titah Jungkook yang segera dipatuhi Jaehyun yang kebetulan sudah lepas dari cekalan anak buah Jake.
Dia langsung meraih tubuh Rosè dan menggendongnya. Berlari cepat diikuti Jungkook di belakangnya yang sesekali memastikan keadaan.
"Kau telat!" ungkap Jaehyun datar seraya mengambil alih kemudi dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi. Sesekali mata tajamnya melihat ke belakang melalui kaca di depan, memastikan perempuan yang masih setengah sadar itu aman di kursi belakang.
Jungkook tertawa lirih. Lalu membenarkan posisi duduknya di samping Jaehyun. "Maaf, ada sedikit kendala tadi"
"Dia belum tahu 'kan?" Tanya Jaehyun melirik sekilas ke kaca depan lalu kembali fokus ke jalanan.
"Belum. Tapi, dapat kupastikan dia akan mengamuk hebat saat mengetahuinya nanti!" Jungkook terkekeh ketika membayangkan akan seheboh apa perempuan itu saat tahu semuanya.
"Untuk sementara waktu, kita akan tinggal di rumah yang sudah disiapkan grandpa," ucap Jaehyun seraya membelokkan stirnya ke arah sebuah rumah.
"Sampai situasinya memungkinkan" lanjutnya yang dijawab anggukan dari Jungkook.
"Tidak buruk" nilai Jungkook kepada rumah di depannya.
Rumah minimalis bergaya modern dengan pekarangan yang luas disertai gerbang tinggi ber-cat hitam. Dan jangan lupakan ukiran bunga mawar yang menghiasi dua bilah pintu depannya.
"Di mana kuncinya?" Tanya Jungkook.
"Tidak dikunci" jawab Jaehyun seraya meraih tubuh Rosè dari kursi belakang lalu menggendongnya.
"Ck, bagaimana jika ada pencuri?!" Jungkook membuka pintu besar di depannya hingga nampak isi dalam rumah berlantai satu tersebut.
Tidak banyak ruangan di dalam rumah tersebut. Terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur dan ruang untuk bersantai dengan televisi berukuran sedang dan sofa panjang. Serta beberapa furniture yang menghiasi sudut-sudut rumah.
"Apa kita sedang berada di surga, Jae?" Rosè meracau dengan kedua mata menyipit menatap Jaehyun.
Jungkook melirik ke belakang menatap Rosè lalu terkekeh pelan. "Kupikir biusnya sudah membuatnya pingsan"
"Jung? Kau berada di surga juga?Padahal kau seorang pendosa!" Ungkap Rosè seraya mengerucutkan bibirnya. Dia kemudian menenggelamkan wajahnya pada lekukan leher Jaehyun mencari posisi ternyamannya.
Jungkook menggeleng lalu menutup pintu utama dan berlalu ke salah satu ruangan. "Ini kamarku, kau bisa berbagi kamar lagi dengan Rosè" Jungkook tersenyum kemenangan dan segera menutup pintu kamarnya.
"Sial!" Jaehyun mendengus lalu melangkahkan kakinya menuju ruangan yang letaknya tepat di samping kamar milik Jungkook.
Jaehyun meletakan tubuh Rosè ke atas kasur lalu menarik selimut hingga batas leher perempuan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...