Setelah mengikat rambutnya dengan kencang, Rosè berjalan ke arah alarm kebakaran yang akan berbunyi jika terdapat api.
Perlahan Rosè menyalakan korek api yang sempat ia ambil dari penjaga yang dia buat pingsan tadi dan mendekatkannya pada alarm kebakaran itu yang langsung membuat benda itu berbunyi dengan keras di sambut dengan alarm-alarm kebakaran lainnya.
Kepanikan dari semua orang tidak terelakkan lagi, semuanya sibuk untuk menyelamatkan diri masing-masing. Yang tersisa hanya Jaehyun yang masih duduk dengan tenang, Jungkook yang sedang memandangi orang-orang yang berlarian keluar dan beberapa orang lainnya yang tengah menyelamatkan barang lelang mereka. Salah satunya, target mereka bertiga.
Perlahan Jaehyun bangkit dari bangkunya, lalu berjalan mendekat ke arah seorang pria muda yang tengah mengatur anak buahnya untuk menyelamatkan salah satu benda berharga milik mereka yang belum sempat di lelang.
"Jake Shim, right?"
Pria muda itu seketika berhenti sejenak lalu menatap pria dewasa di depannya dengan bingung.
"Who are you?"
"Aku ingin membeli permata itu" ujar Jaehyun tanpa peduli air yang terus keluar dari keran darurat di atas yang sudah membuatnya basah.
"Gedung tengah kebakaran dan anda lebih mementingkan membeli permata ini dari pada menyelamatkan nyawa anda sendiri? Aneh!" Ungkap Jake tanpa menggubris permintaan dari Jaehyun.
"Tidak selamanya alarm akan berbunyi jika terjadi kebakaran!" Jaehyun tersenyum miring ketika melihat lawan bicaranya kembali terdiam.
"Sial!"
Jake segera mengeluarkan pistol disakunya dan mengarahkannya ke Jaehyun.
"Siapa kau!?" Desis Jake.
"Ternyata perkataan orang-orang benar, jika penerus dari Keluarga Shim memang pintar dan cepat membaca situasi yang ada!"
Bukan Jaehyun maupun Jungkook yang bersuara. Namun, seorang wanita dengan pistol di tangannya yang tengah berjalan ke arah mereka.
"Kalian licik!"
Jungkook mengangkat sebelah alisnya. "Keluargamu yang licik anak muda! Seharusnya sebelum melelang, kau tanyakan dulu berasal dari mana permata itu!"
Rosè menangkap gerakan kecil dari pria di depannya yang seperti sedang menekan sesuatu.
"Shit!" Rosè segera mengambil benda tersebut lalu membuangnya hingga benda kecil itu hancur berkeping-keping.
Tepat setelahnya tembakan dari luar memenuhi gedung tersebut. Beberapa kaca telah pecah akibat peluru yang berusaha menerobos masuk.
Pria muda di depan mereka terlihat menyeringai kecil. "Kami memang licik dan cerdik!"
Baik Jaehyun Rosè maupun Jungkook mengeram kesal. Keluarga itu selangkah lebih maju dari mereka!
"Bagaimana dengan kejutannya? Namun, ini baru awal, silahkan menikmati kejutan-kejutan selanjutnya!" Setelah mengucapkan itu, Jake langsung menaburkan sesuatu di depan mereka bertiga yang membuat mata mereka terasa perih seketika.
Rosè, Jungkook dan Jaehyun serentak menutupi mata mereka menggunakan kain. Dengan mengandalkan indera pendengaran masing-masing, ketiganya menumbangkan semua orang yang mendekat.
Adu tembak dan pukul pun tidak terelakkan lagi. Tidak terhitung berapa peluru yang sudah menyerempet ketiganya.
Bugh!
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...