05 - Save you

2.7K 360 29
                                    

  Di sinilah dia sekarang, ruang cctv. Berbekal kartu akses yang dia ambil dari salah satu korbannya, Rosè memasuki ruang kendali.

  Banyak sekali layar monitor di hadapannya. Dengan seksama matanya mengamati satu persatu ruangan yang terekam oleh cctv. Jari lentiknya memainkan mouse dengan lincah.

  "Hanya ada 4 orang di ruang interogasi!" Ucap Rosè melalui earphone mungil yang terdapat di antingnya.

  "Di mana satu orang lagi?" Tanya Jaehyun menyaut.

  "Entahlah, tapi ku rasa dia tidak keluar dari ruang interogasi, karena tidak terlihat di cctv!"

  Terdengar decakan keras dari Jaehyun di seberang sana. "Laporkan di mana orang-orang berada sekarang!"

  "Ada 15 orang di bangunan ini. Terdapat 5 orang yang berjaga di depan dan 3 orang yang sudah kita lumpuhkan saat masuk, yang bertugas berjaga di belakang. Ada 2 orang yang sedang berjalan ke arah mu, serta 3 orang yang sudah ku tangani tadi"

  "2 lainnya?"

  "Aku belum bisa menemukannya. Kurasa mereka berada di ruangan tanpa cctv" tebak Rosè. Setelahnya gadis itu berdecak kagum ketika melihat dari layar monitor, Jaehyun dengan pistol tanpa suaranya melumpuhkan 2 orang sekaligus hanya dengan satu peluru.

  "Hapus semua data dan matikan semua cctv!"

  "Oke!" Rosè menekan mousenya yang kemudian setelahnya alisnya bertaut serius.

  "Sial!" Dengan cepat Rosè menghapus semua data dan menekan tombol yang berfungsi sebagai pengendali aliran listrik. Seketika itu pun bangunan satu lantai itu gelap.

  Dengan mengandalkan instingnya, Rosè keluar dari ruang cctv dan berjalan ke arah Jaehyun. Terlihat pria itu belum menyadari kehadiran seseorang di belakangnya.

  Dor!

  Bunyi dari pistol yang telah memuntahkan pelurunya menggema. Nampak seorang pria tergeletak di lantai dengan kepala yang bolong.

  "Hampir saja!"

  Jaehyun membalikkan tubuhnya segera. Dalam gelap matanya dapat melihat sebuah senyuman manis yang terlukis di bibir seorang.

  "Biasanya bayangan akan lemah ketika tidak mendapatkan cahaya, bukan?"

  Jaehyun dapat merasakan gadis di depannya sekarang sedang mengalungkan kedua tangannya di lehernya. "Apa yang sedang kau lakukan!?" Desis Jaehyun dengan tajam.

  Rosè hanya tersenyum dan memeluk tubuh tinggi Jaehyun dengan sedikit berjinjit. Jarinya kembali menekan pelatuk pistol di tangan.

  Dor! Dor! Dor!

  Jaehyun melirik ke belakang, 2 orang terlihat tumbang dengan masing-masing luka di dada dan kepala.

  "Ada apa ini?!" Bisik Jaehyun bingung.

  Rosè kembali menatap wajah Jaehyun yang tertutupi topi dalam gelap. "Kau berhutang nyawa kepadaku Tuan Muda! Sekarang lebih baik kita keluar dahulu atau kau tidak akan bisa membalas budi kepadaku!" Rosè mencium bibir Jaehyun yang tertutupi slayer singkat, lalu meraih tangan pria itu dan menariknya keluar.

  "Jawab pertanyaanku dulu Rosèanne Park!" Jaehyun menghentikan langkahnya membuat Rosè ikut berhenti juga.

  Dengan senyuman manisnya Rosè berucap lirih. "Jika aku mengatakan kita sedang dijebak, apa kau mau mengikutiku?"

  "Tapi, bagaimana mungkin!?" Jaehyun membuka slayer hitam yang menutupi setengah wajahnya.

  "Bangunan ini tidak hanya satu lantai, dan orang yang ada di dalamnya tidak hanya 15! Kau berpikir saat aku di ruang kendali akulah yang memantau semuanya kan!? Kau salah, aku tidak memantau tapi dipantau!" Setelah menyelesaikan kalimatnya, terdengar tembakan yang mengudara. Sontak Jaehyun dan Rosè langsung menunduk.

Loving you | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang