32 - A Piece of You

1K 136 10
                                    

  "Apakah dia putrimu?"

  "Iya, Tuan!"

  "Dia sangat cantik dan... tangkas!" Pria paruh baya yang tengah memperhatikan seorang gadis kecil menekankan kata terakhirnya dengan takjub.

  "Apakah kau sering mengajarinya menggunakan senjata?" lanjut pria paruh baya tersebut menebak.

  "Sejak usianya 5 tahun, dia sudah menunjukan ketertarikannya pada senjata, aku hanya menuruti keinginannya saja"

  "Berapa usianya sekarang?" tanya pria paruh baya sembari menyeruput teh yang telah disajikan.

  "Sebulan lagi 15 tahun"

  "Usia yang sudah cukup untuk masuk ke dalam organisasi, bukan?"

  Sang lawan bicara hanya tersenyum kecil lalu menggeleng. "Terima kasih atas tawarannya Tuan, tapi saya tidak akan membiarkan putri saya mengikuti jejak saya"

  "Cukup saya saja yang sudah terlanjur masuk ke dalam dunia gelap yang penuh dengan bahaya ini. Saya tidak akan sanggup jika membiarkan putri saya merasakan hal yang sama."

  "Sangat disayangkan sekali dengan potensi dan bakat yang dimiliki putrimu itu, kau tidak ingin memikirkannya lagi, Capo? Dia bisa menjadi pemimpin yang hebat nantinya" bujuk pria paruh baya.

  "Tidak Tuan. Semenjak ia lahir, saya bertekad untuk keluar dari dunia ini dan memulai dunia baru yang lebih indah di luar sana dengan keluarga kecil saya. Itulah alasan saya menemui anda, untuk memberi tahu jika saya akan keluar dari organisasi dalam waktu dekat"

  Raut wajah pria paruh baya tampak tidak senang setelah mendengar penuturan dari sang lawan bicara. Ia menatap pria di depannya dengan datar.

  "Memulai hidup baru bukankah itu adalah hukuman yang terlalu baik untuk manusia sepertimu, Capo? Tanganmu sudah penuh dengan darah, kau telah merenggut banyak kebahagiaan dan sekarang kau ingin meminta kebahagiaan?" Pria paruh baya itu terkekeh remeh.

  "Ada banyak nyawa yang sudah kau hilangkan, itu tidak menutup kemungkinan musuh mengelilingimu. Memulai hidup baru yang sederhana hanya akan mempercepat kematian keluargamu!"

  "Biarkan putrimu bergabung dengan organisasi maka akan kupastikan keamanan kalian semua, kau hanya perlu menjalani kehidupanmu seperti sediakala!" Sang pria paruh baya ber-smirk lalu bangkit untuk berjalan pergi menjauh.

  "Pikirkan baik-baik Capo Park!" pesannya sebelum benar-benar menghilang di balik pintu.

  Di dalam kebimbangannya Capo Park, sang putri tengah bersenang-senang dengan sebuah senjata pemberian temannya. Desain yang sangat menarik dengan kecepatan peluru 3 kali lipat dari tembakan biasa serta peredam suara, membuat gadis dengan senyuman manis itu tidak berhenti mengangkat kedua sudut bibirnya.

  "Kau yakin memberikan ini, Jaehyun?" Gadis itu bertanya dengan tidak percaya, pasalnya senjata itu adalah senjata khusus dari Rusia. Hanya segelintir orang saja yang dapat memilikinya.

  "Tentu. Bukankah kau menyukainya? Ambilah!" Remaja laki-laki yang dipanggil Jaehyun tersebut mengangkat kedua sudut bibirnya hingga memperlihatkan cacat pada pipinya.

Loving you | JaeroseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang