Rosé terdiam dengan sebuah sosis berukuran besar di tangannya. Tidak lupa dengan ekstra mayo-nya.
Rosé terkikik geli ketika mengingat ekspresi terkejut dari pria di depannya beberapa saat tadi. Sungguh reaksi yang sangat diharapkan oleh Rosé.
"Mau?" tawar Rosé kepada pria yang senantiasa menatapnya dengan datar itu.
"No, Thanks." Jaehyun kembali memakan sandwich di tangannya tanpa memperdulikan ekspresi menahan tawa yang ditunjukan perempuan itu.
Rosé berusaha menetralkan wajahnya lalu memakan sosis di tangannya dengan tenang.
"Di mana Jungkook?" Tanya Rosé kebingungan saat menyadari pria itu tidak terlihat dari dirinya bangun tidur tadi.
"Pergi."
"Ke mana?"
Jaehyun hanya menggedikkan bahu, lalu kembali mengunyah potongan sandwich dalam mulutnya.
Saat akan menggigit sosis di tangannya lagi, Rosé mendengar notifikasi yang berasal dari ponsel milik Jaehyun. Langsung saja dia menatap Jaehyun dengan penasaran.
"Dari siapa?" tanyanya.
"Yerim."
Jaehyun dengan teliti membaca semua informasi yang dikirimkan oleh Yerim. Dahinya ikut mengernyit saat sesuatu mengganggu pikirannya.
"Shit!" Jaehyun mengumpat keras membuat Rosé hampir tersedak oleh makanannya sendiri.
"Ada apa?" Rosé meraih ponsel Jaehyun dan ikut membaca semua informasi yang ada.
Rosé mendengus tidak percaya lalu menatap Jaehyun dengan lurus. Ia menghembuskan napas panjang sembari merenggangkan otot-otot pada tubuhnya.
"Let's do it, again!"
◇◇◇
Jungkook menghentikan mobilnya di sebuah perusahaan besar. Dia mengamati sebentar arah petunjuk jalan pada ponselnya, ada keraguan besar di dalam hatinya. Namun, titik posisi yang ditunjukan memang benar.
Dia sedikit kebingungan karena tempat ayahnya berada adalah di sebuah bangunan besar yang terdapat banyak orang bekerja di dalamnya. Namun, yang menjadi akar dari kebingungannya adalah gedung itu sendiri.
"Aneh! Mengapa dari banyaknya tempat Papa memilih anak perusahan milik Grandpa?" Jungkook bergumam dengan bingung lalu bergegas menampik segala pertanyaan di dalam benaknya dan fokus untuk keselamatan sang adik.
Jungkook mengamati sekitar lalu melangkahkan kakinya memasuki bangunan besar di depan.
Baru saja pintu otomatis di belakangnya telah tertutup perasaan heran melingkupi hati Jungkook. Bagaimana mungkin perusahaan dengan 9 lantai tersebut terlihat sangat sepi bahkan karyawan yang berlalu lalang dapat Jungkook hitung menggunakan jari.
Jungkook melirik jam di tangannya, bukan hari libur ataupun waktu makan siang. Sangat mengherankan jika karyawan yang berangkat hanya sedikit.
Perasaan was-was kini menyergap dirinya, Jungkook sekali lagi melihat ke arah ponselnya, di sana terdapat titik tepat di mana lokasi ayahnya berada.
"Lantai 7" bergegas Jungkook menaiki lift tanpa menyadari resepsionis yang di laluinya tadi menatapnya dengan penuh selidik.
Sang resepsionis menekan tombol pada earphone-nya yang telah tersambung dengan seseorang di seberang sana.
"Tuan Muda telah sampai Tuan."
◇◇◇
Ruang Direktur Utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loving you | Jaerose
Fanfiction"Ini apa?" Jaehyun mengernyitkan dahi setelah meminum habis beer digelasnya. "Beer" Rosé menjawab dengan singkat. "Kau tidak se-waras itu hanya dengan memberi ku segelas beer saja" Jaehyun membuka dua kancing atas kemejanya. Suhu tubuhnya meni...